Apa itu Penyakit Autoimun? Simak Penjelasannya di Sini!

Pernahkah Anda merasa mudah lelah, nyeri pada otot maupun sendi, atau kulit ruam tanpa sebab yang jelas? Jika ya, bisa jadi itu gejala autoimun. Tubuh Anda mungkin sedang memberi sinyal adanya gangguan pada sistem imun. Di sinilah pentingnya mengenali apa itu penyakit autoimun.

 

Sistem kekebalan tubuh manusia berperan penting dalam menjaga tubuh dari berbagai ancaman, termasuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Ketika zat asing masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan merespons dengan membentuk antibodi guna melawan ancaman tersebut.

 

Apa itu Penyakit Autoimun?

 

Pernahkah Anda mendengar apa itu penyakit autoimun? Kondisi ini terjadi ketika sistem imun tubuh mengalami gangguan dalam mengenali mana yang merupakan ancaman dan mana yang merupakan bagian dari tubuh sendiri. Akibatnya, sel-sel sehat justru diserang seolah-olah mereka adalah musuh.

 

Respons yang salah arah ini dapat memicu kerusakan pada berbagai bagian tubuh, mulai dari sendi, saraf, hingga organ vital seperti ginjal dan paru-paru. Peradangan pun sering kali menjadi efek lanjutan yang menimbulkan gejala kronis dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

 

Penyakit autoimun tidak terbatas pada satu jenis gangguan. Lebih dari 80 variasi yang telah teridentifikasi. Banyaknya jenis inilah yang membuat proses diagnosis menjadi rumit dan sering kali memerlukan waktu yang panjang.

 

Gejala Penyakit Autoimun

 

Gejala Penyakit Autoimun

 

Penting untuk memahami apa itu penyakit autoimun dan gejalanya. Mengenali tanda-tanda awal penyakit ini merupakan langkah krusial untuk memperoleh diagnosis lebih cepat dan penanganan yang sesuai. Gejala yang umum dirasakan meliputi:

 

1. Lelah Berkepanjangan

Rasa lelah yang tak kunjung hilang merupakan salah satu keluhan paling sering dialami. Ini terjadi karena tubuh terus-menerus berada dalam kondisi “siaga” akibat peradangan kronis, yang akhirnya menguras energi dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.

 

2. Demam Ringan

Demam yang muncul tanpa sebab yang jelas, meskipun tidak tinggi, bisa menjadi tanda peradangan internal. Ini akibat serangan sistem imun terhadap jaringan tubuh sendiri.

 

3. Nyeri pada Otot dan Sendi

Rasa nyeri, baik itu pada sendi atau otot bisa jadi gejala awal dari autoimun. Keluhan ini kerap disertai dengan kekakuan atau pembengkakan, terutama saat baru bangun tidur. Umumnya, rasa nyeri muncul di kedua sisi tubuh secara simetris dan dapat memengaruhi kemampuan bergerak.

 

4. Masalah Pencernaan

Keluhan seperti diare berkepanjangan, perut kembung, atau nyeri di area perut bisa menjadi tanda bahwa sistem pencernaan sedang diserang oleh penyakit autoimun.

 

5. Munculnya Ruam pada Kulit

Ruam kulit berbentuk kupu-kupu, khususnya di area wajah, menjadi salah satu gejala khas dari beberapa penyakit autoimun seperti lupus. Biasanya akan semakin parah jika terkena paparan sinar matahari.

 

6. Sulit Berkonsentrasi

Beberapa penderita juga mengalami gangguan konsentrasi yang dikenal dengan istilah brain fog. Kondisi ini menyebabkan kesulitan untuk fokus, mengingat, atau memproses informasi, yang berkaitan dengan peradangan pada otak dan sistem saraf.

 

Penyebab Penyakit Autoimun

 

Walaupun penyebab pasti dari autoimun masih belum terungkap, sejumlah faktor dianggap dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit ini. Di antaranya:

 

1. Riwayat pada Keluarga

Keluarga yang terserang autoimun bisa meningkatkan risiko Anda terkena kondisi yang sama. Faktor genetik diduga menjadi salah satu penyebab utama yang memengaruhi hal ini.

 

2. Infeksi Virus atau Bakteri Tertentu

Beberapa jenis infeksi, seperti yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr, diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan autoimun. Hal ini terjadi karena infeksi tersebut mampu memicu respon imun yang tidak normal dalam tubuh.

 

3. Paparan Zat Kimia Berbahaya

Kontak jangka panjang dengan bahan kimia seperti pestisida, merkuri, dioksin, atau asbes dapat memengaruhi kerja sistem kekebalan dan memicu reaksi yang tidak semestinya.

 

4. Kebiasaan Merokok

Rokok mengandung banyak zat beracun yang berpotensi merusak jaringan tubuh dan memperparah respon imun, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit autoimun.

 

5. Kelebihan Berat Badan

Obesitas dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang kemudian berkontribusi pada gangguan sistem imun.

 

Tidak semua orang dengan faktor-faktor tersebut akan mengalami penyakit autoimun. Namun, memahami apa itu penyakit autoimun dan kemungkinkan penyebabnya dapat membantu Anda lebih waspada dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.

 

Beragam Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Dikenali

 

Di antara banyak jenisnya, berikut beberapa penyakit autoimun yang cukup sering ditemui:

 

1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

Penyakit ini tergolong paling umum dalam kelompok autoimun. Penderitanya umumnya perempuan usia produktif. Lupus cenderung menyerang berbagai organ tubuh secara bersamaan, mulai dari sendi, kulit, hingga ginjal dan otak.

 

2. Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)

Autoimun juga berpotensi menyerang anak-anak. Salah satunya adalah JIA, yaitu radang sendi pada anak yang berlangsung lama. Anak dengan kondisi ini biasanya merasakan nyeri, kaku, dan pembengkakan pada beberapa sendi.

 

3. Rheumatoid Arthritis (RA)

RA merupakan radang kronis yang muncul pada sendi. Ini menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri, dan kaku. Pengabaian bisa menyebabkan jaringan sendi rusak dalam jangka panjang.

 

4. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

ITP menyerang trombosit—komponen darah yang berfungsi membantu pembekuan. Akibatnya, penderita, terutama anak-anak, bisa mudah mengalami memar, mimisan, atau gusi berdarah karena rendahnya jumlah trombosit dalam tubuh.

 

5. Diabetes Tipe 1

Penyakit autoimun lainnya adalah diabetes tipe 1. Sel yang menghasilkan insulin di pankreas diserang oleh imun. Karena insulin berperan penting dalam mengatur kadar gula darah, kekurangannya dapat menimbulkan gejala seperti sering haus, sering buang air kecil, mudah lelah, dan berat badan yang turun drastis.

 

Tips Mengurangi Risiko Penyakit Autoimun

 

Ada beberapa langkah yang direkomendasikan para ahli untuk menurunkan risiko autoimun dan menjaga daya tahan tubuh tetap stabil. Berikut di antaranya:

 

1. Rutin Berolahraga

Menjaga tubuh tetap aktif melalui olahraga teratur terbukti mampu meningkatkan kinerja sistem imun. Latihan fisik dapat membantu mengurangi peradangan yang kerap menjadi pemicu utama berbagai gangguan autoimun.

 

2. Pilih Pola Makan Seimbang

Asupan bergizi menjadi dasar dari sistem imun yang sehat. Untuk itu, perbanyaklah mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, hingga protein yang rendah lemak.

 

3. Kurangi Makanan Olahan

Produk makanan olahan umumnya mengandung banyak pengawet, gula tambahan, serta lemak tidak sehat yang dapat meningkatkan peradangan. Mengurangi konsumsinya merupakan langkah sederhana tapi efektif untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima.

 

4. Hentikan Kebiasaan Merokok

Merokok diketahui sebagai salah satu faktor risiko dalam berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit autoimun. Zat kimia dalam rokok bisa memicu reaksi inflamasi yang berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh.

 

4. Hindari Paparan Bahan Beracun

Sebisa mungkin, gunakan perlindungan saat bekerja di lingkungan dengan bahan kimia beracun. Perhatikan juga keamanan produk rumah tangga yang digunakan sehari-hari.

 

Cari Dokter untuk Konsultasi Gejala Autoimun di Medicastore

 

Penyakit autoimun dapat muncul dengan gejala yang berbeda-beda. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, jangan biarkan kondisi memburuk! Setelah mengetahui apa itu penyakit autoimun dan merasakan gejalanya, mendeteksi dan menangani penyakit ini sejak dini sangat penting.

 

Medicastore menawarkan layanan yang memudahkan Anda menemukan dokter spesialis yang tepat. Anda dapat mencari dokter yang memiliki pengalaman dalam menangani penyakit autoimun, sehingga Anda bisa segera  melakukan konsultasi dengan dokter yang tepat.

 

Segera, kunjungi situs Medicastore atau unduh aplikasinya sekarang!  Temukan dokter yang tepat untuk konsultasi mengenai gejala yang Anda rasakan. Kesehatan Anda adalah prioritas utama. Maka dari itu, jaga kesehatan Anda, karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

 

Referensi:

  1. https://www.allianz.co.id/explore/ciri-ciri-penyakit-autoimun-penyebab-gejala-dan-pencegahannya.html
  2. https://www.rspondokindah.co.id/id/news/mengenal-lebih-dekat-penyakit-autoimun
  3. https://www.alodokter.com/penyakit-autoimun
  4. https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-autoimun#h-g
  5. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-penyakit-autoimun-dan-beberapa-gejalanya