Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli. Ini adalah momen yang mengingatkan betapa anak-anak berperan penting untuk masa depan bangsa. Perayaan ini adalah kepedulian terhadap pemenuhan hak anak agar mereka tumbuh dalam lingkungan aman, sehat, dan mendukung perkembangan optimal.
Sebagai generasi penerus, anak-anak perlu mendapatkan perhatian khusus dalam proses tumbuh kembangnya. Salah satu fondasi utamanya adalah memastikan mereka memperoleh asupan gizi yang cukup serta pelayanan kesehatan yang baik agar tumbuh kembang optimal.
Pentingnya Gizi dan Kesehatan Sejak Dini untuk Tumbuh Kembang Optimal Anak
Momen Hari Anak ini dapat menjadi pengingat bahwa investasi terbaik untuk masa depan bangsa dimulai dari memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk hidup sehat dan bergizi. Dengan memenuhi gizinya, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang ceria, aktif dan siap menghadapi tantangan hidup.
Nutrisi yang tepat akan membantu perkembangan otak, memperkuat sistem imun, serta menunjang kesehatan tulang dan organ tubuh anak secara keseluruhan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak berisiko mengalami penurunan daya tahan tubuh, gangguan tumbuh kembang, hingga masalah perilaku.
Menjaga kesehatan anak sejatinya adalah bentuk kasih sayang paling mendasar dari orang tua. Karena itu, perhatian terhadap pola makan sehat harus menjadi prioritas dalam keseharian keluarga. Peluang untuk meraih masa depan gemilang bisa lebih besar dengan tubuh yang sehat.
Cara Memenuhi Kebutuhan Gizi pada Anak
Memperingati Hari Anak Nasional menjadi waktu yang tepat untuk meninjau kembali apakah kebutuhan gizi anak sudah terpenuhi dengan baik. Gizi yang cukup dan seimbang sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang optimal anak, baik secara fisik maupun mental.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak secara tepat:
1. Sesuaikan Jumlah Makanan dengan Kebutuhan Usia
Kebutuhan kalori harian anak-anak berbeda-beda, tergantung usianya. Misalnya, anak usia 1–3 tahun membutuhkan sekitar 1125 kkal per hari, usia 4-6 tahun membutuhkan 550 kkal per hari, sedangkan anak usia 7–9 tahun membutuhkan sekitar 1850 kkal.
Jika berat badan anak cenderung sulit naik, coba tambahkan porsi makannya secara bertahap. Sebaliknya, jika berat badan anak sudah di atas rata-rata, kurangi porsinya atau seimbangkan dengan aktivitas fisik agar tetap sehat dan bugar.
2. Ajarkan Pola Makan Sehat Sejak Dini
Anak perlu dikenalkan pada makanan yang mengandung gizi lengkap, termasuk karbohidrat, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral. Jangan lupa pentingnya serat dari sayur dan buah, serta air putih yang cukup setiap hari.
Untuk anak usia di bawah dua tahun, asupan lemak justru dibutuhkan lebih banyak karena perannya dalam pembentukan otak. Setelah anak memasuki usia sekolah, proporsi makanannya bisa mulai disesuaikan seperti orang dewasa, yakni 50-60 persen karbohidrat, 15-25 persen protein, dan 20-30 persen lemak.
3. Atur Jadwal Makan yang Teratur
Jadwal makan yang konsisten dapat membantu anak mengatur rasa lapar dan menjaga energi tetap stabil sepanjang hari. Orang tua bisa memberikan anak makan utama tiga kali sehari dengan diselingi makanan ringan bergizi.
Hindari memberi camilan manis atau berlemak secara berlebihan karena dapat membuat anak merasa kenyang sebelum waktunya makan, yang akhirnya membuat asupan utama jadi berkurang.
4. Perhatikan Aspek Keamanan Makanan (Food Safety)
Keamanan makanan adalah bagian penting dalam proses pemenuhan gizi. Pastikan bahan makanan yang dipilih dalam kondisi baik dan segar. Proses memasak jugs perlu dilakukan dengan benar, termasuk menjaga kebersihan tangan, alat masak, dan peralatan makan.
Makanan yang tersimpan pun harus diletakkan di tempat yang sesuai agar tidak terkontaminasi dan tetap layak dikonsumsi. Momen Hari Anak Nasional bisa menjadi waktu yang tepat untuk memastikan aspek food safety telah terpenuhi.
5. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil
Seberapa besar ukuran makannya, bisa mempengaruhi keinginan anak untuk mengkonsumsinya. Dengan jumlah kecil, membuat mereka tidak merasa terbebani, sementara porsi besar bisa membuat mereka sulit menghabiskan makanannya.
Saran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orang tua memberikan jeda minimal tiga jam dari waktu makan hingga makan berikutnya. Ini dilakukan agar sistem pencernaan anak bisa bekerja optimal. Ini juga membantu mereka belajar mengenali rasa lapar dan kenyang dengan porsi yang pas saat waktu makan tiba.
6. Batasi Makanan Cepat Saji dan Tinggi Gula
Meski praktis, makanan cepat saji dan minuman manis sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Kandungan gula berlebih, lebih dari 27 gram per hari berisiko menyebabkan obesitas dan merusak gigi anak.
Di sisi lain, makanan cepat saji kebanyakan kandungan gizinya rendah dan memiliki lemak jenuh serta sodium yang tinggi. Sebaiknya pilih makanan rumahan yang lebih terjamin nilai gizinya dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak.
7. Cari Dukungan dan Edukasi Gizi Bila Diperlukan
Jika anak mengalami masalah seperti susah makan, berat badan sulit naik, atau terlalu pemilih (picky eater), jangan ragu berkonsultasi ke dokter anak. Bisa jadi, kebiasaan makan keliru atau masalah kesehatan tertentu menjadi penyebabnya. Konsultasikan ke dokter sebagai bentuk kepedulian di Hari Anak Nasional.
Kelompok Makanan untuk Penuhi Gizi Seimbang Anak
Salah satu cara terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal adalah dengan memberikan asupan makanan bergizi seimbang yang berasal dari berbagai kelompok makanan. Berikut ini lima kelompok nutrisi utama yang perlu ada dalam menu harian anak:
1. Karbohidrat
Zat gizi ini penting agar anak memiliki energi selama beraktivitas. Selain nasi, Anda bisa mengenalkan roti gandum dan sereal sebagai pilihan karbohidrat yang kaya serat dan lebih bervariasi. Jenis karbohidrat ini dapat membantu menjaga energi anak tetap stabil sepanjang hari.
2. Lemak
Tidak semua lemak perlu dihindari. Lemak sehat, terutama dari ikan seperti salmon, sangat penting untuk perkembangan otak anak.
3. Protein
Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang baik, namun jika anak tidak menyukainya, tahu dan tempe bisa dijadikan pilihan protein nabati yang sama bermanfaat. Protein membantu pembentukan otot, hormon, dan enzim dalam tubuh.
4. Mineral
Zat besi, kalsium, dan magnesium adalah mineral penting yang bisa didapat dari berbagai bahan makanan. Salah satunya adalah kacang merah, yang kaya zat besi dan serat.
5. Vitamin
Sayur dan buah merupakan sumber vitamin terbaik. Jika anak kurang menyukai sayur, Anda bisa menyiasatinya dengan memberikan buah-buahan yang manis dan segar sebagai alternatif.
Dukung Kesehatan Anak di Hari Anak Nasional bersama Medicastore
Jangan ragu untuk memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang optimal anak, mulai dari asupan nutrisi, vitamin, hingga edukasi kesehatan. Momen Hari Anak Nasional adalah waktu yang tepat untuk memulai langkah nyata dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan buah hati.
Bersama Medicastore, kamu bisa menemukan informasi kesehatan terpercaya, membeli vitamin khusus anak, hingga berkonsultasi langsung dengan dokter secara praktis. Semua kebutuhan kesehatan anak tersedia lengkap dan mudah diakses dari rumah lewat apotek online Medicastore.
Referensi:
- https://rs-setohasbadi.com/peran-orang-tua-menjaga-kesehatan-anak/
- https://dinkes.bandaacehkota.go.id/2025/01/17/gizi-seimbang-untuk-anak-fondasi-pertumbuhan-dan-kesehatan-optimal/
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/07/22/belajar-lagi-yuk-sejarah-dan-tujuan-peringatan-hari-anak-nasional
- https://www.fwd.co.id/id/blog/kuliner/5-tips-menjamin-gizi-anak/
- https://www.nutriclub.co.id/artikel/nutrisi/1-tahun/5-cara-memenuhi-kebutuhan-nutrisi-si-kecil-yang-bisa-mama-lakukan
- https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/5-tips-untuk-penuhi-kebutuhan-gizi-anak-setiap-hari