Pernahkah terbayang, kala sedang menikmati liburan di luar kota, tiba-tiba Anda mengalami sakit perut dan diare? Atau, ketika Anda sekeluarga tengah berlibur dan menikmati sejuknya udara pegunungan, tiba-tiba penyakit asma yang dimiliki si kecil kambuh kembali? Dapat dipastikan bila hal-hal seperti ini terjadi, kesenangan dan kegembiraan yang sedianya dialami saat berlibur menjadi berkurang, atau bahkan semua acara menjadi berantakan.
Sesungguhnya semua ini bisa dicegah, atau setidaknya diminimalisasi dampaknya, asalkan persiapan kesehatan diperhitungkan sejak awal. Bagaimana caranya? Seperti pepatah lama yang tak pernah usang, mencegah selalu lebih mudah daripada mengobati penyakit. Lalu bagaimana kita dapat mencegahnya? Di sinilah gunanya memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter sebelum pergi berlibur.
Dengan memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter sebelum pergi berlibur, akan ada banyak hal yang akan diperoleh. Pertama, Anda dapat memeriksakan kondisi fisik dan mengetahui kesiapan fisik untuk bepergian. Utarakanlah pada dokter bahwa Anda akan berlibur, dan konsultasikanlah apakah kondisi kesehatan Anda kira-kira akan menjadi masalah atau tidak.
Kedua, setelah mengetahui keadaan kesehatan Anda secara persis, mintalah petunjuk apa yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan selama bepergian. Bila perlu mintalah pada dokter untuk memberikan resep obat-obatan cadangan yang kiranya dapat berguna bila masalah kesehatan muncul. Mintalah pula penjelasan pada dokter mengenai tindakan pertolongan pertama apa saja yang harus dilakukan jika masalah kesehatan timbul.
Selain itu, bila Anda atau anggota keluarga yang ikut bepergian memiliki penyakit khusus yang cukup serius dan mungkin kambuh, maka ini harus didiskusikan dengan Dokter. Penyakit yang perlu mendapat perhatian ini misalnya penyakit asma, epilepsi, alergi yang hebat, darah tinggi, penyakit jantung, gangguan pernapasan kroniks dan sebagainya.
Hal lain yang tak kalah penting, adalah informasi mengenai lokasi berlibur. Perlu diingat, beberapa daerah memiliki risiko penyakit yang berbeda-beda. Misalnya saja, bepergian ke beberapa daerah di Indonesia bagian timur memiliki risiko terkena penyakit malaria. Demikian pula bila bepergian ke luar negeri, khususnya benua Afrika dan beberapa wilayah Asia, yang masih memiliki beberapa penyakit yang berbahaya. Konsultasikanlah cara pencegahannya, dan bila perlu mintalah untuk memberikan vaksinasi khusus bila memang telah ada.
Diskusikan pula tentang informasi alamat dan nomor telepon fasilitas medis yang ada di sekitar lokasi berlibur yang dituju. Bila dokter tidak keberatan, mintalah nomor teleponnya yang bisa dihubungi sewaktu-waktu. Ini akan sangat berguna bagi Anda bila perlu konsultasi masalah kesehatan yang darurat, dan tidak menemukan fasilitas kesehatan di sekitar lokasi berlibur.
Lantas, ke mana sebaiknya memeriksakan diri? Idealnya, Anda pergi ke travel clinic, yaitu klinik yang memberikan pelayanan kedokteran wisata (travel medicine). Di klinik ini, Anda dapat berkonsultasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan perjalanan yang direncanakan. Sayangnya, saat ini di Indonesia memang belum banyak klinik semacam ini, berbeda dengan di negara maju yang sudah memiliki banyak travel clinic. Sebagai alternatifnya, Anda dapat mencari dan berkonsultasi dokter yang memiliki kompetensi dalam bidang kedokteran wisata. Jika hal ini juga masih sulit, sebagai penggantinya Anda dapat berkonsultasi dengan dokter keluarga langganan Anda.
Lantas, apakah semua rencana bepergian perlu dikonsultasikan? Tentu saja tidak. Bila Anda hanya pergi satu atau dua hari ke daerah yang tidak terlalu jauh, kemungkinan besar tidak memerlukan hal ini. Namun lain halnya bila Anda hendak pergi dalam waktu yang cukup lama, ke lokasi yang cukup jauh. Apalagi bila sampai ke luar negeri. Walau bagaimana pun, mencegah lebih mudah dan lebih baik. Lebih baik repot sedikit di awal bepergian, daripada rencana liburan menjadi berantakan, kan?
Sesungguhnya semua ini bisa dicegah, atau setidaknya diminimalisasi dampaknya, asalkan persiapan kesehatan diperhitungkan sejak awal. Bagaimana caranya? Seperti pepatah lama yang tak pernah usang, mencegah selalu lebih mudah daripada mengobati penyakit. Lalu bagaimana kita dapat mencegahnya? Di sinilah gunanya memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter sebelum pergi berlibur.
Dengan memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter sebelum pergi berlibur, akan ada banyak hal yang akan diperoleh. Pertama, Anda dapat memeriksakan kondisi fisik dan mengetahui kesiapan fisik untuk bepergian. Utarakanlah pada dokter bahwa Anda akan berlibur, dan konsultasikanlah apakah kondisi kesehatan Anda kira-kira akan menjadi masalah atau tidak.
Kedua, setelah mengetahui keadaan kesehatan Anda secara persis, mintalah petunjuk apa yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan selama bepergian. Bila perlu mintalah pada dokter untuk memberikan resep obat-obatan cadangan yang kiranya dapat berguna bila masalah kesehatan muncul. Mintalah pula penjelasan pada dokter mengenai tindakan pertolongan pertama apa saja yang harus dilakukan jika masalah kesehatan timbul.
Selain itu, bila Anda atau anggota keluarga yang ikut bepergian memiliki penyakit khusus yang cukup serius dan mungkin kambuh, maka ini harus didiskusikan dengan Dokter. Penyakit yang perlu mendapat perhatian ini misalnya penyakit asma, epilepsi, alergi yang hebat, darah tinggi, penyakit jantung, gangguan pernapasan kroniks dan sebagainya.
Hal lain yang tak kalah penting, adalah informasi mengenai lokasi berlibur. Perlu diingat, beberapa daerah memiliki risiko penyakit yang berbeda-beda. Misalnya saja, bepergian ke beberapa daerah di Indonesia bagian timur memiliki risiko terkena penyakit malaria. Demikian pula bila bepergian ke luar negeri, khususnya benua Afrika dan beberapa wilayah Asia, yang masih memiliki beberapa penyakit yang berbahaya. Konsultasikanlah cara pencegahannya, dan bila perlu mintalah untuk memberikan vaksinasi khusus bila memang telah ada.
Diskusikan pula tentang informasi alamat dan nomor telepon fasilitas medis yang ada di sekitar lokasi berlibur yang dituju. Bila dokter tidak keberatan, mintalah nomor teleponnya yang bisa dihubungi sewaktu-waktu. Ini akan sangat berguna bagi Anda bila perlu konsultasi masalah kesehatan yang darurat, dan tidak menemukan fasilitas kesehatan di sekitar lokasi berlibur.
Lantas, ke mana sebaiknya memeriksakan diri? Idealnya, Anda pergi ke travel clinic, yaitu klinik yang memberikan pelayanan kedokteran wisata (travel medicine). Di klinik ini, Anda dapat berkonsultasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan perjalanan yang direncanakan. Sayangnya, saat ini di Indonesia memang belum banyak klinik semacam ini, berbeda dengan di negara maju yang sudah memiliki banyak travel clinic. Sebagai alternatifnya, Anda dapat mencari dan berkonsultasi dokter yang memiliki kompetensi dalam bidang kedokteran wisata. Jika hal ini juga masih sulit, sebagai penggantinya Anda dapat berkonsultasi dengan dokter keluarga langganan Anda.
Lantas, apakah semua rencana bepergian perlu dikonsultasikan? Tentu saja tidak. Bila Anda hanya pergi satu atau dua hari ke daerah yang tidak terlalu jauh, kemungkinan besar tidak memerlukan hal ini. Namun lain halnya bila Anda hendak pergi dalam waktu yang cukup lama, ke lokasi yang cukup jauh. Apalagi bila sampai ke luar negeri. Walau bagaimana pun, mencegah lebih mudah dan lebih baik. Lebih baik repot sedikit di awal bepergian, daripada rencana liburan menjadi berantakan, kan?
Selamat berlibur!