Penggunaan pada wanita yang menderita Hipertensi
Secara umum, hipertensi bukanlah kontraindikasi terhadap pemakaian HRT. Para ahli telah memahami bahwa memang tekanan darah akan meningkat pada saat ovulasi karena adanya kadar estrogen yang meningkat.
Pada wanita dengan hipertensi yang terkontrol, HRT masih dapat diberikan. Sedangkan bagi pasien dengan tekanan darah yang sudah tinggi sebelum menggunakan HRT, harus menjalani perawatan guna penurunan tekanan darah terlebih dahulu. Setelah tekanan darah berhasil diturunkan dan menjadi stabil dan terkontrol, HRT dapat mulai diberikan. Pasien dengan tekanan darah di atas 160/95 atau 160/100 mmHg, memang merupakan kondisi yang terlalu tinggi untuk memulai atau meneruskan HRT. Pada keadaan ini, pengobatan antihipertensi perlu diberikan dahulu pada pasien.
Wanita dengan sejarah keluarga menderita hipertensi dapat menerima HRT. Karena pada wanita ini menggunakan atau tidak menggunakan HRT, kemungkinan terjadi hipertensi tetap tinggi.
Penggunaan pada wanita yang menderita Diabetes
Sesungguhnya tidak ada alasan kuat bahwa wanita yang menderita diabetes tidak dapat menerima HRT. Hanya saja, pasien harus dimonitor secara lebih ketat dibandingkan pada pengguna yang tidak menderita diabetes. Beberapa studi bahkan memperlihatkan penambahan estrogen pada wanita menopause yang menderita diabetes memberikan efek perlindungan terhadap jantung. Estrogen juga dapat memperbaiki perubahan metabolik yang diasosiasikan dengan diabetes. Pada penelitian terhadap wanita penderita diabetes yang tidak tergantung pada insulin, penambahan estrogen ternyata memperbaiki parameter metabolik glukosa, termasuk resistensi terhadap insulin.
Penggunaan pada wanita dengan penyakit hati
Wanita yang menderita penyakit hati ringan atau hanya mengalami sedikit peningkatan test fungsi hati; atau yang pernah menderita penyakit hati namun telah sembuh total, dapat menggunakan HRT selama dilakukan dengan pengawasan ketat. Dianjurkan untuk memeriksa fungsi hati 1 bulan setelah menggunakan HRT dan setiap 6 bulan berikutnya. Pada penderita penyakit hati berat, HRT tidak dapat digunakan karena estrogen di metabolisme di hati.
Penggunaan pada wanita yang menderita fibroid atau myom
Wanita dengan fibroid yang kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tetap dapat menggunakan HRT. Namun, bagi mereka disarankan untuk melakukan pemeriksaan panggul setahun sekali untuk melihat perkembangan fibroidnya. Pada penelitian, di mana wanita penderita fibroid menggunakan HRT selama 3 tahun, terjadi peningkatan ukuran fibroid sampai tahun ke 2, setelah itu terjadi penurunan ukuran fibroid. Secara klinis peningkatan volume fibroid pada penelitian ini sesungguhnya tidak perlu ditakutkan karena peningkatannya hanya kecil. Akan tetapi, bagi penderita fibroid yang menggunakan HRT kemudian ternyata fibroid-nya membesar, mengalami perdarahan, dianjurkan untuk menghentikan penggunaan HRT-nya.
Penggunaan pada wanita dengan sejarah kanker serviks
Ya. Tidak ada bukti bahwa kejadian kanker serviks akan meningkat dengan HRT.
Penggunaan pada wanita yang mempunyai resiko menderita kanker payudara
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa pemakaian jangka panjang bagi pengguna HRT dapat sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Tetapi resiko-nya lebih kecil bila dibandingkan wanita menopause yang obesitas atau mengkonsumsi alkohol setiap hari.
Berdasarkan penelitian, wanita yang terserang kanker payudara ketika sedang menggunakan HRT, mempunyai resiko kematian yang lebih kecil karena dapat terdeteksi lebih dini dan mempercepat pertumbuhan tumor yang sudah ada sehingga sel-sel kanker-nya kurang agresif.
Secara umum, hipertensi bukanlah kontraindikasi terhadap pemakaian HRT. Para ahli telah memahami bahwa memang tekanan darah akan meningkat pada saat ovulasi karena adanya kadar estrogen yang meningkat.
Pada wanita dengan hipertensi yang terkontrol, HRT masih dapat diberikan. Sedangkan bagi pasien dengan tekanan darah yang sudah tinggi sebelum menggunakan HRT, harus menjalani perawatan guna penurunan tekanan darah terlebih dahulu. Setelah tekanan darah berhasil diturunkan dan menjadi stabil dan terkontrol, HRT dapat mulai diberikan. Pasien dengan tekanan darah di atas 160/95 atau 160/100 mmHg, memang merupakan kondisi yang terlalu tinggi untuk memulai atau meneruskan HRT. Pada keadaan ini, pengobatan antihipertensi perlu diberikan dahulu pada pasien.
Wanita dengan sejarah keluarga menderita hipertensi dapat menerima HRT. Karena pada wanita ini menggunakan atau tidak menggunakan HRT, kemungkinan terjadi hipertensi tetap tinggi.
Penggunaan pada wanita yang menderita Diabetes
Sesungguhnya tidak ada alasan kuat bahwa wanita yang menderita diabetes tidak dapat menerima HRT. Hanya saja, pasien harus dimonitor secara lebih ketat dibandingkan pada pengguna yang tidak menderita diabetes. Beberapa studi bahkan memperlihatkan penambahan estrogen pada wanita menopause yang menderita diabetes memberikan efek perlindungan terhadap jantung. Estrogen juga dapat memperbaiki perubahan metabolik yang diasosiasikan dengan diabetes. Pada penelitian terhadap wanita penderita diabetes yang tidak tergantung pada insulin, penambahan estrogen ternyata memperbaiki parameter metabolik glukosa, termasuk resistensi terhadap insulin.
Penggunaan pada wanita dengan penyakit hati
Wanita yang menderita penyakit hati ringan atau hanya mengalami sedikit peningkatan test fungsi hati; atau yang pernah menderita penyakit hati namun telah sembuh total, dapat menggunakan HRT selama dilakukan dengan pengawasan ketat. Dianjurkan untuk memeriksa fungsi hati 1 bulan setelah menggunakan HRT dan setiap 6 bulan berikutnya. Pada penderita penyakit hati berat, HRT tidak dapat digunakan karena estrogen di metabolisme di hati.
Penggunaan pada wanita yang menderita fibroid atau myom
Wanita dengan fibroid yang kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tetap dapat menggunakan HRT. Namun, bagi mereka disarankan untuk melakukan pemeriksaan panggul setahun sekali untuk melihat perkembangan fibroidnya. Pada penelitian, di mana wanita penderita fibroid menggunakan HRT selama 3 tahun, terjadi peningkatan ukuran fibroid sampai tahun ke 2, setelah itu terjadi penurunan ukuran fibroid. Secara klinis peningkatan volume fibroid pada penelitian ini sesungguhnya tidak perlu ditakutkan karena peningkatannya hanya kecil. Akan tetapi, bagi penderita fibroid yang menggunakan HRT kemudian ternyata fibroid-nya membesar, mengalami perdarahan, dianjurkan untuk menghentikan penggunaan HRT-nya.
Penggunaan pada wanita dengan sejarah kanker serviks
Ya. Tidak ada bukti bahwa kejadian kanker serviks akan meningkat dengan HRT.
Penggunaan pada wanita yang mempunyai resiko menderita kanker payudara
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa pemakaian jangka panjang bagi pengguna HRT dapat sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Tetapi resiko-nya lebih kecil bila dibandingkan wanita menopause yang obesitas atau mengkonsumsi alkohol setiap hari.
Berdasarkan penelitian, wanita yang terserang kanker payudara ketika sedang menggunakan HRT, mempunyai resiko kematian yang lebih kecil karena dapat terdeteksi lebih dini dan mempercepat pertumbuhan tumor yang sudah ada sehingga sel-sel kanker-nya kurang agresif.