Diterjemahkan dari : "Advice for people living in areas affected by bird flu or avian influenza". 8 November 2004
Penyebaran flu burung di daerah yang tertular bisa dicegah:
- Orang sebaiknya menghindari kontak dengan ayam, bebek dan unggas lainnya kecuali sangat perlu. Ini adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi oleh flu burung.
- Anak anak memiliki resiko yang lebih tinggi karena mungkin mereka bermain di tempat di mana unggas berada.
Ajarilah anak anak untuk mengikuti petunjuk berikut:
- Hindari kontak dengan unggas jenis apapun, dengan bulu bulunya, kotoran maupun limbahnya.
- Jangan memelihara unggas sebagai hewan kesayangan.
- Cucilah tangan dengan air dan sabun setiap sesudah bersentuhan dengan unggas.
- Jangan tidur di dekat tempat pemeliharaan unggas.
- Jangan memindahkan unggas baik yang hidup maupun yang mati dari satu tempat ke tempat lain, bahkan sekalipun anda kira unggas tersebut sehat.
- Menangani unggas di daerah tertular harus dilakukan ditempat, tanpa memindahkannya ke luar dari area tersebut.
- Jangan memasak unggas berasal dari daerah tertular untuk makanan keluarga maupun hewan peliharaan anda.Penyembelihan dan penanganan unggas tersebut untuk makanan adalah berbahaya.
- Apabila anda secara tidak sengaja kontak dengan unggas di daerah tertular, seperti misalnya menyentuh badan unggas, feses atau kotoran unggas yang lain, atau berjalan di atas tanah di mana ada kotoran unggasnya:
- Cucilah tangan sampai bersih memakai air dan sabun sesudah setiap kontak.
- Lepaskan sepatu di luar rumah dan dibersihkan.
- Periksa suhu tubuh anda sekali setiap hari selama 7 hari. Apabila anda demam ( di atas 37.5 oC), periksakan diri anda ke dokter atau ke rumah sakit terdekat dengan segera.
Penanganan yang benar terhadap unggas yang sakit, diduga karena flu burung atau unggas yang mati merupakan kontrol yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Anak anak di jaga agar tidak mendekati unggas yang sakit atau mati.
- Apabila anda harus menangani unggas yang mati atau sakit, pakailah alat pelindung, seperti masker,goggle (pelindung mata), sepatu boot, sarung tangan.
Apabila peralatan tersebut tidak tersedia, gunakan kain/sapu tangan untuk menutup mulut dan hidung, pakailah kaca mata, gunakan tas plastik sebagai sarung tangan dan pembungkus sepatu dan mengikatnya pada pergelangan tangan dan kaki dengan karet. Pakailah baju overall yang bisa dicuci.
- Apabila anda baru pertama kali mendapati unggas yang sakit atau mati dan tidak yakin situasinya, segera beritahu petugas yang berwenang dan serahkan penangan unggas tersebut kepada ahlinya.
Dekontaminasi kebun atau kandang ayam akan membantu menghambat penyebaran penyakit.
- Apabila mungkin, mintalah jasa petugas yang ahli untuk membantu dekontaminasi kebun atau kandang ayam.
- Apabila hal itu tidak mungkin, dan anda harus mengerjakannya sendiri, pakailah perlengkapan untuk melindungi mata, kepala, tangan, kaki dan bagian bagian lain yg tidak tertutup pakaian.
- Unggas yang mati harus dikubur dengan aman (lihat bab berikutnya)
- Pembersihan yang efektif akan menghilangkan bulu bulu atau feses yang tertinggal di kandang.
- Virus flu bisa bertahan untuk sementara waktu di bahan bahan organic, jadi melalui pembersihan total dengan deterjen merupakan langkah yang amat penting. Semua bahan organic harus disingkirkan dari kandang ayam sedapat mungkin.
- Oleh karena area terbuka (pekarangan) yang digunakan untuk memelihara unggas sulit untuk di bersihkan ataupun didesinfeksi, unggas sebaiknya ditiadakan dari area tersebut selama paling sedikit 42 hari untuk membiarkan radiasi ultraviolet menghacurkan sisa sisa virus. Periode
pengosongan ini perlu diperpanjang pada musim dingin (hujan).
- Penyemprotan desinfektan pada tumbuh tumbuhan di pekarangan/kebun maupun pada tanah hampir tidak ada gunanya, karena bahan kimia tersebut akan diinaktifkan oleh bahan organic. Pengupasan lapisan tanah biasanya tidak dianjurkan kecuali bila kontaminasi feses pada tanah tersebut
sangat berat.
Unggas yang mati dan feses/kotorannya harus dikubur.
- Sedapat mungkin, mintalah bantuan dari petugas peternakan setempat bagaimana cara mengubur bangkai unggas dengan aman.
- Pada waktu mengubur bangkai unggas dan fesesnya, usahakan untuk tidak menimbulkan debu. Semprotlah terlebih dahulu area penguburan dengan air untuk melembabkan. Kuburlah bangkai unggas dan fesesnya dengan kedalaman paling sedikit 1 meter.
- Setelah bangkai unggas telah dikubur dengan benar, bersihkan seluruh area dengan seksama menggunakan deterjen dan air. Virus flu relatif bisa dimatikan oleh berbagai jenis deterjen dan desinfektan.
Pakaian pelindung yang terkontaminasi harus ditangani dengan benar atau dimusnahkan.
- Setelah area dibersihkan, lepaskan semua perlengkapan pelindung dan cucilah tangan dengan air dan sabun.
- Cucilah pakaian menggunakan air panas atau air sabun yang hangat. Jemurlah dibawah sinar matahari.
- Letakkan sarung tangan bekas pakai dan benda benda lain yg akan dimusnahkan ke dalam kantung plastik untuk dimusnahkan dengan aman.
- Bersihkan semua perlengkapan yang bisa dipakai kembali seperti misalnya sepatu boot dan kaca mata pelindung menggunakan air dan deterjen, tapi jangan lupa untuk mencuci tangan setelah memegang benda benda tersebut.
- Benda benda yang tidak dapat dibersihkan dengan baik harus dimusnahkan.
- Bersihkan badan/ mandi dengan air dan sabun. Cucilah rambut juga.
- Hati hati untuk tidak menyentuh lagi pakaian atau benda yang terkontaminasi, atau mengotori lagi area yang telah dibersihkan.
- Yang paling penting, cucilah tangan setiap selesai menangani benda-benda yang terkontaminasi.
Alas kaki/sepatu juga harus didekontaminasi.
- Setelah berjalan di area yang mungkin terkontaminasi ( misalnya: peternakan, pasar, kebun tempat memelihara ayam), bersihkan sepatu sebaik mungkin menggunakan air dan sabun.
- Pada saat membersihkan sepatu, berhati hati agar tidak ada kotoran yang terpercik ke wajah atau ke baju. Pakailah kantong plastik untuk melindungi tangan, lindungi mata dengan kaca mata atau goggles, tutuplah hidung dan mulut dengan kain/ saputangan.
- Tinggalkan sepatu dan sepatu boot di luar rumah sampai kita merasa yakin sepatu tersebut sudah benar benar bersih.
Orang orang yang menderita gejala flu/pilek sebaiknya lebih berhati-hati.
- WHO percaya bahwa sangatlah penting untuk mencegah penyebaran flu manusia pada area yang terkena flu burung. Apabila flu manusia dan flu burung saling kontak, ada resiko terjadinya pertukaran materi genetis yang bisa menimbulkan terbentuknya jenis virus baru.
- Setiap orang yang sedang menderita flu/pilek haruslah berhati hati dengan kotoran dari hidung(ingus) dan mulutnya pada saat berada di sekitar orang lain, terutama anak anak, untuk mencegah penularan flu manusia.
- Tutuplah hidung dan mulut pada waktu batuk atau bersin. Gunakan tissue dan dibuang setelah sekali pakai. Ajarkan anak anak untuk melakukan hal ini juga.
- Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setiap sehabis menyentuh kotoran hidung atau mulut karena kotoran tersebut bisa mengandung virus.
- Anak anak cenderung untuk menyentuh wajah, mata dan mulut dengan tangan yang masih kotor. Ajarkan pada anak anak untuk mencuci tangan setelah batuk, bersih dan menyentuh benda benda yang kotor.
- Laporkan ke petugas kesehatan segera dan konsultasikan ke ahli kesehatan apabila anda menderita demam dan atau gejala seperti flu.
Tindakan pencegahan bisa dilakukan apabila mengunjungi teman/saudara yang dirawat di rumah sakit.
- Apabila anda mengunjungi pasien yang menderita flu burung, ikuti petunjuk dari petugas rumah sakit untuk mengenakan pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan goggles (pelindung mata).
- Pakaian pelindung seperti itu dibutuhkan apabila anda akan kontak secara langsung dengan pasien atau lingkungan di mana pasien berada.
- Pastikan bahwa masker yang anda kenakan unkurannya pas buat anda. Apabila tidak, bicarakan dengan petugas rumah sakit.
- Pada waktu anda meninggalkan ruangan pasien, anda harus melepaskan semua pakaian pelindung tersebut dan mencuci tangan dengan air dan sabun.
Di daerah tertular, di mana adanya flu burung telah dipastikan, jangan mengkonsumsi daging ayam yang berasal dari ayam yang sakit atau mati.
- Di daerah tertular, disarankan untuk tidak memanfaatkan ayam sakit atau mati untuk makanan orang maupun hewan. Walaupun nampak sehat, ayam yang berasal dari daerah tertular jangan dimanfaatkan untuk makanan.
Di daerah sekitarnya ( yang berdekatan dengan daerah tertular) beberapa tindakan pencegahan perlu dilakukan.
- Secara umum, hanya unggas yang sehat yang boleh dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
- Untuk memotong/mematikan unggas, gunakan cara cara agar anda maupun lingkungan di rumah anda tidak dicemari oleh darah, debu, feses maupun kotoran lain yang berasal dari unggas tersebut. Tanyakan ke petugas peternakan setempat mengenai prosedur pemotongan unggas yang benar.
- Untuk pencabutan bulu, gunakan cara yang benar agar tidak mengotori anda maupun lingkungan tempat tinggal anda. Cara terbaik adalah dengan merendam unggas tersebut di dalam air panas sebelum mencabuti bulunya.
- Untuk membersihkan isi perut dan usus unggas gunakan cara yang benar agar tidak mengotori lingkungan tempat tinggal anda.
- Jangan menyentuh benda benda lain maupun wajah anda (misalnya: mengusap mata) pada saat anda melakukan prosedur prosedur tersebut di atas, kecuali setelah anda mencuci tangan dengan air dan sabun.
Lakukan semua tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa unggas atau produk asal unggas diproses dengan benar dan aman untuk di konsumsi.
- Ayam diproses secara higienis dan di masak sampai matang, contohnya: sudah tidak ada lagi cairan berwarna kemerahan, ayam dianggap aman untuk di makan.
Tetapi perlu diingat bahwa apabila ayam tersebut mengandung penyakit menular spt misalnya flu burung, orang yang memasak ayam tersebut mempunyai resiko tertular demikian juga lingkungan tempat ayam itu dipersiapkan untuk dimasak bisa tercemar oleh virus.
- Telur juga bisa membawa bibit penyakit, seperti misalnya virus flu burung di bagian dalam telur maupun di kulit luarnya. Telur mentah dan kulit telur harus ditangani dengan hati hati. Cucilah kulit telur dengan air sabun dan cucilah tangan setelahnya. Telur yang dimasak sampai matang (direbus selama 5 menit pada temperature 70oC) tidak akan menularkan virus flu burung apabila dimakan.
- Secara umum, semua makanan harus dimasak sampai matang, mencapai temperatur paling sedikit 70oC atau lebih di bagian dalam.