Deteksi dini penting dilakukan untuk mengetahui potensi diabetes. Jika terlanjur parah, komplikasi penyakit akan berujung gawat dan sulit diatasi. Ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi dan telah berlangsung selama bertahun-tahun, maka akan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah kecil.
Kerusakan pada pembuluh darah kecil akan meningkatkan risiko-risiko komplikasi diabetes, seperti:
- Retinopati (penyakit mata)
- Nefropati (penyakit ginjal)
- Neuropati (penyakit saraf)
- Penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, hipertensi, gagal jantung, stroke, dan masalah yang disebabkan oleh sirkulasi darah yang buruk, misalnya gangren.
Pada diabetes tipe 1 (terjadi karena factor genetik/keturunan), komplikasi-komplikasi dapat muncul dalam waktu 10 hingga 15 tahun sejak didiagnosis. Sedangkan pada diabetes tipe 2 (didapat/terjadi karena gaya hidup tak sehat), komplikasi-komplikasi ini sering muncul setelah 10 tahun sejak didiagnosis, karena jenis diabetes yang satu ini sering telah muncul bertahun-tahun sebelum disadari.
Dengan menjaga kadar glukosa darah di level yang normal, maka otomatis akan secara signifikan menurunkan risiko komplikasi-komplikasi di atas.
Lalu Bagaimana cara mengukur kadar glukosa darah?
Gambar Alat Pengukur Gula Darah
Sumber : http://merdeka.com
Saat ini telah banyak dijual alat pemeriksa kadar glukosa darah yang cepat dan mudah digunakan di rumah. Umumnya alat pemeriksa kadar glukosa darah atau sering disebut dengan glucometer terdiri dua item: alat pengukur dan strip. Cara lain untuk memeriksa kadar glukosa darah adalah dengan peralatan laboratorium.
Untuk memeriksakan kadar glukosa darah dengan glucometer cukup mudah, hanya memasukkan strip ke dalam alat pengukur, lalu tempatkan sedikit darah pada stripnya. Hasilnya akan segera muncul di layar alat pengukur.
Dalam mengambil darah untuk mengukur kadar glukosa darah, sebaiknya menggunakan lancet/jarum khusus agar luka pada jari tepat sasaran dan efisien, dan selalu memperhatikan kebersihan dan cara penggunaan yang disertakan dalam kemasan glucometer.
Berikut Ilustrasi Cara Pemeriksaan Gula Darah Menggunakan Glucometer :
Gambar Cara Pemakaian Alat Glucometer
Sumber : www.google.com
- Masukkan strip glukosa ke alat pengukur.
- Bersihkan dengan alkohol swab/kapas ujung jari yang akan ditusuk, lalu tusukkan alat penusuk ke jari anda dengan jarum didalamnya (pastikan jarum steril).
- Tekan ujung jari agar darah keluar, lalu dekatkan jari pada strip,
- Tempelkan darah pada strip (tepat pada lempeng yang ditandai), kemudian tekan jari tersebut dengan alkohol swab untuk menghentikan darah.
- Kemudian hasil akan terlihat dimonitor, catat hasil secara rutin.
Bagaimana Mengetahui Kadar Glukosa Kita Normal?
Kadar glukosa darah dinyatakan dalam ukuran milimol per liter (mmol/l), ini merupakan satuan standar internasional. Sedangkan di Indonesia kita lebih sering menggunakan satuan miligram per desiliter (mg/dl).
Kadar glukosa darah yang normal, berkisar antara:
Tabel Kriteria Hasil Gula Darah
Sumber : http://solusidiabetes.blogspot.com
Kadar gula darah sewaktu/sesaat adalah hasil pengukuran yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih tinggi. Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan <140 mg/dl (gula darah sewaktu). Namun, pada penderita DM, kadar gula darah puasanya lebih dari 126 mg/dl dan gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl.
Seberapa sering seseorang harus mengukur kadar glukosa darah tergantung dari pola hidup seseorang. Kebutuhan pemeriksaan kadar glukosa darah pada orang dengan diabetes yang aktif bergerak berbeda dengan orang yang sepanjang hari hanya duduk di depan komputer.
Kebutuhan pengukuran kadar glukosa darah pada penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 juga berbeda. Selain itu, kebutuhan pengukuran juga dipengaruhi dari terapi diabetes yang digunakan, apakah penderita menggunakan suntikan insulin atau obat diabetes oral. Namun satu hal yang sangat disarankan bagi penderita diabetes adalah selalu mengukur kadar glukosa darah pada saat merasa tidak enak badan atau mengira kadar glukosa darah tinggi atau rendah. Maka untuk mengetahui apakah anda masuk dalam kriteria non-diabetes. pre-diabetes atau diabetes, oleh karena itu sangat penting untuk selalu periksakan/konsultasikan kondisi kesehatan anda secara teratur kepada dokter.
Sumber Referensi :
- Continuous glucose monitoring. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/glucosemonitor/. diakses 9 febuary 2015.
- http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes,