Mengigau

Sumber gambar: https://kids.frontiersin.org/article/10.3389/frym.2014.00009

Apa itu Mengigau?

Mengigau sebenarnya adalah gangguan tidur. Mengigau dapat berupa dialog atau monolog yang rumit, satu kalimat penuh, melantur, bergumam, atau bicara dengan suara atau bahasa yang berbeda dengan yang biasa digunakan. Ilmu tidur modern dan hukum menyetujui bahwa mengigau bukan merupakan hasil dari pikiran rasional, sehingga biasanya tidak dapat diterima di pengadilan.  

Meskipun tidak membahayakan secara fisik, mengigau dapat membuat penderitanya merasa malu dan dapat mengganggu pasangan, teman sekamar, atau mengganggu beberapa orang yang tidur bersama-sama. Bagi sebagian besar orang, mengigau merupakan kejadian yang jarang dan berlangsung singkat. Setiap orang dapat mengigau, tetapi kondisi ini lebih sering dialami oleh pria dan anak-anak.

Apa Penyebab Mengigau?

Mengigau dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

-        stress,

-        depresi,

-        kurang tidur,

-        mengantuk di siang hari,

-        alkohol (atau penyalahgunaan zat)

-        obat-obatan tertentu,

-        demam.

Pada beberapa kasus, mengigau diturunkan dalam keluarga, meskipun faktor eksternal tampaknya menstimulasi perilaku mengigau ini. Mengigau seringkali terjadi bersamaan dengan gangguan tidur lainnya, misalnya mimpi buruk, bangun dalam keadaan bingung, sleep apnea, dan gangguan perilaku tidur REM. Pada kasus yang jarang, sering mengigau yang baru muncul ketika dewasa dikaitkan dengan gangguan psikiatri atau kejang nokturnal. Mengigau yang berkaitan dengan penyakit mental atau kondisi medis lebih sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 25 tahun. Peneliti belum dapat memastikan apakah mengigau berkaitan dengan mimpi. Mengigau dapat terjadi pada setiap tahapan tidur.

Gangguan perilaku tidur (REM sleep behavior disorder, RBD) dan teror malam hari adalah dua jenis gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya berteriak ketika tidur. Teror malam hari biasanya melibatkan teriakan menggelepar, dan menendang. Anak-anak yang mengalami terror malam hari biasanya mengigau dan berjalan sambil tidur.

Mengigau yang berlangsung selama 1 bulan atau kurang termasuk kriteria akut. Bila berlangsung antara 1 bulan hingga <1 tahun termasuk kriteria subakut, dan bila lebih dari 1 tahun termasuk kriteria kronis.

Tahapan dan Tingkat Keparahan Mengigau

Mengigau digambarkan dengan tahapan sebagai berikut:

  • Tahap 1 dan 2: Pada tahap ini, orang yang mengigau tidak tidur sedalam tahap 3 dan 4, dan kata-katanya mudah dimengerti. Di tahap ini, orang yang mengigau dapat mengatakan percakapan yang masuk akal.
  • Tahap 3 dan 4: Orang yang mengigau di tahap ini tidur lebih dalam, dan kata-katanya biasanya sulit dipahami, dapat terdengar seperti melantur atau merintih.

Tingkat keparahan mengigau ditentukan oleh seberapa sering mengigau terjadi:

  • Ringan: Mengigau terjadi kurang dari satu kali sebulan.
  • Sedang: Mengigau terjadi sekali seminggu, tidak setiap malam, dan tidak terlalu (atau hanya sedikit) mengganggu orang lain di ruangan yang sama.
  • Berat: Mengigau terjadi setiap malam dan dapat mengganggu tidur orang lain di ruangan yang sama.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Mengigau biasanya bukan merupakan kondisi medis yang serius, akan pada kondisi tertentu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter, misalnya:

-        Gejala mengigau cukup berat dan mengganggu kualitas tidur, atau merasa sangat lelah dan tidak dapat berkonsentrasi di siang hari.

-        Bila Anda mencurigai mengigau merupakan gejala dari gangguan tidur lainnya, misalnya berjalan ketika tidur, sleep apnea.

-        Bila Anda mulai mengigau pertama kali setelah berusia 25 tahun.

Bagaimana Penanganan Mengigau?

Secara umum, tidak diperlukan terapi. Meskipun begitu, bila gejala mengigau cukup berat atau menetap dalam jangka waktu yang lama, mungkin terdapat kondisi medis lain yang mendasari (misalnya gangguan tidur yang tidak terdiagnosis, atau gangguan cemas atau stress). Dokter mungkin akan meminta pemeriksaan seperti sleep study, atau perekaman tidur (polysomnogram), bila Anda memiliki gejala gangguan tidur lainnya.

Sumber gambar: https://www.nosleeplessnights.com/sleep-study-process/

Adakah Cara untuk Mengurangi Mengigau?

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan mengigau, misalnya:

-        Mengatur jadwal tidur yang teratur

-        Cukup tidur

-        Menghindari stress

Perubahan gaya hidup seperti berikut ini juga dapat membantu mengendalikan mengigau:

-        Menghindari konsumsi alkohol

-        Menghindari makanan berat menjelang waktu tidur

Membuat catatan tidur harian dapat membantu mengidentifikasi pola tidur dan dapat membantu dokter menemukan apakah ada masalah lain yang mendasari yang menyebabkan timbulnya mengigau. Buat catatan selama dua minggu. Catatan mencakup waktu Anda pergi tidur, perkiraan waktu Anda tertidur, dan waktu Anda bangun. Selain itu, buat catatan mengenai:

-        Obat-obatan yang Anda gunakan dan kapan Anda mengkonsumsinya

-        Kapan dan apa yang Anda minum, terutama minuman berkafein seperti cola, teh, dan kopi. Selain itu catat juga alkohol

-        Kapan Anda berolahraga

 

 

 

 

 

Referensi:

https://sleepfoundation.org/sleep-disorders-problems/sleep-talking

https://sleepfoundation.org/sleep-disorders-problems/sleep-talking/causes

https://sleepfoundation.org/sleep-disorders-problems/sleep-talking/symptoms

https://sleepfoundation.org/sleep-disorders-problems/sleep-talking/treatment

Artikel lain

artikel

Rasa Cemas & Fobia pada Anak-Anak

Semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia pernah mengalami rasa cemas & rasa takut pada suatu waktu. Merasa cemas...

artikel

Kapan Harus Melakukan Kompres Hangat dan Kompres Dingin?

Pernahkah Anda melakukan kompres hangat dan kompres dingin pada bagian tubuh tertentu ketika terasa sakit? Tindakan Anda tersebut merupa...

artikel

Motilium Tablet dan Sirup untuk Mengatasi Gejala Dispepsia

  Dispepsia adalah gejala penyakit yang menyerang perut, yang ditunjukkan dengan rasa nyeri, perasaan tidak enak pada perut atas...

artikel

Pemberian ASI Kepada Bayi

Memberikan ASI pada bayi memberikan berbagai keuntungan baik bagi ibu maupun bayi. Keuntungan utama untuk bayi adalah pemenuhan kebutuh...

artikel

ASPEK MEDIS PUASA PADA ANAK

Memasuki bulan Ramadhan, anak belum akil baliq tidak termasuk umat yang diwajibkan berpuasa. Tetapi pada kenyataannya banyak anak pra a...