Penyakit hepatitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya peradangan di liver atau hati.
Ada beberapa jenis penyakit hepatitis, tetapi yang mungkin lebih Anda kenal adalah yang disebabkan oleh virus.
Selain virus, penyakit hepatitis juga bisa disebabkan karena efek samping obat-obatan, alkohol, atau akibat penyakit autoimun.
Beberapa dari penyakit hepatitis dapat sembuh tanpa efek yang serius, dan jenis lainnya dapat menyebabkan penyakit kronis (berkepanjangan) dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut, rusaknya fungsi liver, dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kanker liver atau kanker hati.
Gejala Penyakit Hepatitis
Seringkali penyakit hepatitis disebut dengan sakit kuning, akan tetapi sebenarnya ada banyak gejala lain yang dapat muncul.
Banyak penderita tidak bergejala sehingga tidak menyadari kalau dirinya terinfeksi.
Pada sakit akut, gejala dapat muncul antara 2 minggu hingga 6 bulan setelah terpapar virus.
Ketika penyakit berlanjut, beberapa gejala yang dapat muncul misalnya:
- Demam
- Mual, muntah, tidak nafsu makan
- Nyeri otot dan sendi
- Merasa lelah dan tidak enak badan
- Perut sakit
- Air seni berwarna gelap
- Tinja pucat
- Kulit gatal
Gejala Hepatitis
Gejala penyakit hepatitis kronis juga dapat tidak disadari, hingga fungsi liver terganggu atau mengalami gagal liver, dan baru diketahui saat dilakukan pemeriksaan darah.
Gejala hepatitis kronis bisa memerlukan waktu puluhan tahun untuk berkembang.
Pada tahap akhir, penyakit hepatitis dapat menyebabkan kuning (jaundice), pembengkakan di tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki, kebingungan, dan adanya darah di tinja atau di muntahan.
Jenis-jenis Penyakit Hepatitis
- Hepatitis A
Disebabkan oleh virus hepatitis A.
Seseorang dapat tertular penyakit ini karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung virus hepatitis A.
- Hepatitis B
Disebabkan oleh virus hepatitis B.
Penularannya terutama melalui darah, cairan tubuh, seseorang yang terinfeksi ke orang sehat.
Virus ini juga dapat menular pada:
- Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi
- Seseorang yang berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi
- Penggunaan jarum suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi
- Penggunaan sikat gigi atau alat pencukur bergantian
Sebagian besar orang dewasa yang terinfeksi dapat sembuh dalam beberapa bulan.
Akan tetapi sebagian besar anak-anak akan mengalami infeksi jangka panjang (kronis), dan dapat menderita sirosis (kerusakan hati) dan bahkan kanker liver (atau kanker hati).
- Hepatitis C
Disebabkan oleh virus hepatitis C.
Gejalanya seringkali tidak jelas, atau hanya seperti sakit flu sehingga penderitanya tidak menyadari terkena penyakit ini.
Penyebarannya melalui darah yang terinfeksi virus hepatitis C, yang masuk ke dalam tubuh orang yang sehat, misalnya pada:
- Penggunaan jarum suntik bergantian
- Menerima transfusi darah atau transplantasi organ
- Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi, dan
- Pengendalian infeksi yang buruk di fasilitas kesehatan
- Hepatitis D
Penyebabnya adalah Hepatitis D.
Akan tetapi virus ini hanya mempengaruhi orang yang sudah terinfeksi dengan virus hepatitis B karena virus hepatitis D memerlukan virus hepatitis D untuk dapat hidup di tubuh manusia.
Penularannya melalui darah dan kontak seksual.
Infeksi jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan yang lebih serius, misalnya sirosis dan kanker liver.
- Hepatitis E
Disebabkan oleh virus hepatitis E, dan dikaitkan dengan konsumsi daging babi atau jeroan yang kurang matang, daging rusa, dan kerang-kerangan.
- Hepatitis Alkoholik
Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan hepatitis.
- Hepatitis Autoimun
Hepatitis autoimun adalah penyebab hepatitis berkepanjangan yang jarang terjadi.
Pada kondisi ini, sistem imun menyerang dan merusak liver sehingga pada akhirnya liver berhenti berfungsi.
Penyebabnya dan cara mencegahnya belum diketahui.
Mendiagnosis Penyakit Hepatitis
- Riwayat Penyakit dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan menanyakan riwayat keluhan Anda dan menilai faktor risiko yang mungkin Anda miliki untuk menderita hepatitis infeksi atau non-infeksi.
Dokter akan menekan dengan lembut bagian abdomen (perut) Anda untuk memeriksa apakah ada rasa nyeri atau ada pembesaran liver.
- Tes Fungsi Hati (Liver)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan fungsi liver.
Kadar enzim hati yang tinggi dapat menandakan adanya gangguan atau kerusakan liver.
- Pemeriksaan Darah Lainnya
Bila pemeriksaan fungsi hati tidak normal, dokter akan menyarankan pemeriksaan darah lainnya untuk mengetahui penyebab masalah.
Pemeriksaan mungkin untuk mengetahui virus penyebab penyakit, atau pemeriksaan antibodi.
- Ultrasonografi
Pemeriksaan Ultrasonografi Liver
Sumber gambar: radiopaedia.org
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat lebih lanjut organ liver dan organ-organ lain di sekitarnya.
Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat bila ada:
- Cairan di abdomen
- Kerusakan atau pembesaran liver
- Tumor liver
- Kelainan di empedu
- Biopsi Liver
Biopsy liver adalah prosedur invasif di mana sebagian jaringan liver diambil untuk diperiksa lebih lanjut.
Pengambilan jaringan dilakukan dengan jarum melalui kulit (tanpa operasi) dengan bantuan panduan ultrasonografi.
Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Hepatitis?
Pengobatan bergantung pada penyebabnya, apakah infeksi akut atau kronis dan seberapa berat penyakitnya.
- Hepatitis A
Biasanya tidak diperlukan pengobatan untuk hepatitis A karena merupakan penyakit yang singkat.
Pasien umumnya dianjurkan untuk banyak beristirahat dan cairan yang cukup, apabila ada gejala seperti kelelahan dan muntah.
- Hepatitis B
Pada kondisi akut tidak ada terapi spesifik.
Pada kondisi kronis, digunakan obat antivirus. Pengobatan dapat memakan banyak biaya karena harus dilakukan selama beberapa bulan atau tahun.
Selain itu diperlukan evalusi dan pemantauan untuk mengetahui apakah virus merespons pengobatan.
- Hepatitis C
Sekitar 1 dari 4 orang yang terinfeksi virus ini dapat sembuh sepenuhnya, sementara yang lain akan tetap memiliki virus ini di tubuh selama beberapa tahun (kronis).
Baik infeksi akut maupun kronis, digunakan obat antivirus untuk mengatasi penyakit hepatitis ini. Biasanya terapi berlangsung selama 8–12 minggu dan dapat menyembuhkan sekitar 90% pasien (dengan sedikit efek samping).
Selain itu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui terapi yang terbaik.
Transplantasi liver dipertimbangkan pada pasien dengan sirosis atau penyakit liver akibat penyakit hepatitis kronis.
- Hepatitis D
Belum ada obat antivirus yang dapat digunakan sebagai terapi hepatitis D.
Sebuah obat yang disebut dengan interferon alfa dapat digunakan, tetapi hanya menunjukkan perbaikan pada sekitar 25–30% pasien.
- Hepatitis E
Saat ini tidak ada terapi spesifik.
Pasien biasanya dianjurkan untuk banyak beristirahat, banyak minum dan makan makanan bergizi dan menghindari alkohol.
Seringkali penyakit hepatitis dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi bila mengenai wanita hamil atau orang dengan sistem imun yang lemah, penyakit dapat menjadi serius dan memerlukan perawatan dan pemantauan ketat.
- Hepatitis Autoimmun
Penanganannya menggunakan obat-obatan yang menekan sistem imun dan mengurangi peradangan.
Kortikosteroid, misalnya prednisone dan budesonide, sangat penting dalam penanganan awal penyakit hepatitis autoimun. Obat tersebut efektif pada sekitar 80% pasien.
Obat yang menekan sistem imun, seperti azathioprine, seringkali digunakan. Obat ini dapat digunakan bersama atau tanpa kortikosteroid.
Obat penekan imun lain misalnya mycophenolate, tacrolimus dan cyclosporine juga dapat digunakan sebagai alternatif pilihan obat.
Transplantasi Liver
Transplantasi liver dilakukan apabila penyakit hepatitis terus berlanjut memburuk hingga terjadi gagal liver dan pengobatan gagal.
Evaluasi sebelum dilakukan transplantasi sangat rumit dan perlu waktu yang lama, sehingga apabila ada pasien yang kemungkinan memerlukan tranplantasi, harus segera dilakukan evaluasi.
Lalu Bisakah Penyakit Hepatitis Dicegah?
- Hygiene
Hygiene yang baik adalah salah satu cara untuk mencegah tertular penyakit hepatitis.
Untuk mencegah tertular hepatitis A, hindari mengkonsumsi:
- Air minum selain air minum kemasan yang masih tersegel
- Es (mungkin dibuat dari air yang belum dimasak)
- Kerang atau tiram yang mentah atau kurang matang
- Buah dan sayuran mentah
Karena mungkin tercemar dengan virus.
Untuk mencegah tertular hepatitis B, C dan D, hindari:
- Menggunakan jarum suntik bekas
- Saling meminjamkan alat cukur
- Menggunakan sikat gigi milik orang lain
- Menyentuh darah
Selain itu hepatitis B dan C juga dapat menular melalui hubungan seksual. Lakukan hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom.
Cara Mencegah Tertular Hepatitis E
Sumber gambar: www.medicalnewstoday.com
- Vaksinasi
Vaksin hepatitis baru tersedia untuk hepatitis A dan B.
Vaksin hepatitis A diberikan pada anak-anak antara usia 12–18 bulan dan diberikan dua dosis.
Vaksin hepatitis A untuk dewasa juga tersedia dan dapat dikombinasikan dengan vaksin hepatitis B.
Vaksin Hepatitis
Sumber gambar: on.bluecross.ca
Vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi baru lahir.
Selain itu vaksin juga direkomendasikan untuk orang yang berisiko tinggi, misalnya tenaga kesehatan.
Penyakit hepatitis D dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B karena virus hepatitis D memerlukan virus hepatitis B untuk hidup dalam tubuh.
Menghindari konsumsi alkohol juga dapat membantu mencegah penyakit pada liver.
Beberapa obat dan suplemen juga dapat menyebabkan gangguan atau masalah pada liver.
Komplikasi Penyakit Hepatitis
Hepatitis B dan C dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Ketika liver sudah tidak dapat berfungsi dengan normal, bisa terjadi gagal liver. Komplikasi gagal liver yaitu:
- Gangguan perdarahan
- Menumpuknya cairan di perut
- Meningkatnya tekanan darah di vena porta (vena yang masuk ke dalam liver)
- Gagal ginjal
- Ensefalopati hepatik (menumpuknya zat-zat racun yang mengganggu fungsi otak)
Komplikasi Hepatitis
Sumber gambar: doctorsaustralia.com.au
- Kanker liver (karsinoma hepatoselular), dan
- Kematian
Referensi:
- https://www.cdc.gov/hepatitis/abc/index.htm
- https://www.healthline.com/health/hepatitis
- https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis/
- https://www.ucsfhealth.org/conditions/viral-hepatitis/treatment