Bekti-medicastore.com
29-09-2010

Kontrasepsi, Salah Satu Cara Mencapai Keluarga Kecil Bahagia & Sejahtera

Kontrasepsi telah sejak lama dikenal sebagai cara untuk mencegah terjadinya kehamilan. Saat ini beragam pilihan kontrasepsi telah tersedia, baik untuk pria ataupun wanita. Pemilihan jenis kontrasepsi pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan, karena telah banyak pula jenis kontrasepsi yang menawarkan keuntungan tambahan selain untuk mencegah kehamilan, seperti misalnya kondom yang juga dapat memberikan perlindungan dari penularan penyakit infeksi kelamin serta pil kontrasepsi yang dapat mengurangi gejala pre-menstruasi yang berat & memperbaiki kondisi kulit.

Pada tanggal 23 September 2010 kemarin, bertempat di Function Hall Citywalk Sudirman Jakarta, berlangsung acara peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, sekaligus merayakan 50 Tahun kehadiran Pil Kontrasepsi di dunia.


Ki-ka : dr. Rosalina Sutadi (PT. Bayer Schering Farma); dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad (K) (ketua IDI); Prof.DR.Biran Affandi, SP.OG (K) (APCOC Indonesia); Prof. dr. Firman Lubis, MPH (Ketua Koalisi untuk Indonesia Sehat); DR. Harni Koesno, MKM (Ketua IBI) & Bapak Setyo Edi (BKKBN)

Prof.DR.Biran Affandi, SP.OG (K) dalam presentasinya mengatakan bahwa, angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi se Asia Tenggara yaitu 235 kematian/100.000 kelahiran hidup (data dari Depkes). Bandingkan dengan negara tetangga lain seperti Vietnam yang 80 kematian/100.000 kelahiran hidup. Kontrasepsi dapat membantu menekan angka kematian ibu karena dapat menjarangkan kehamilan & mengatur waktu kehamilan yang sesuai. Mengapa hal tersebut berkaitan ? kehamilan & kelahiran terbaik terjadi pada ibu dengan usia 20-35 tahun, karena sudah siap secara mental & fisik. Selain itu Persalinan pertama & kedua merupakan persalinan yang paling rendah resikonya serta jarak antara 2 kelahiran sebaiknya 2-4 tahun, sehingga kesehatan ibu dapat terjaga & angka kematian ibu melahirkan dapat terus ditekan. Semua hal tersebut di atas dapat dilakukan dengan pola perencanaan keluarga yang baik, yaitu dengan melakukan kontrasepsi sehingga dapat tercapai keluarga kecil yang bahagia & sejahtera.

Pihak BKKBN, yang dalam acara tersebut diwakili oleh bapak Prasetyo Edi, mengatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 ini sudah mencapai 234,7 juta jiwa, suatu jumlah yang oleh BPS diperkirakan baru akan dialami pada tahun 2015. Sedangkan laju penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 1,49 % yang naik lebih besar dari target seharusnya pada tahun 2009 yaitu 1,14 %. Oleh karena itu pihak BKKBN sangat mengharapkan peran serta pihak swasta (KB Mandiri) untuk meningkatkan kesadaran pasangan usia subur (PUS) untuk dapat mengikuti program KB, karena jangan sampai Indonesia menjadi bangsa yang besar secara kuantitas tetapi memiliki kualitas yang rendah.