Bekti-medicastore.com
26-04-2017

Perkembangan Pengobatan Penyakit Kardiovaskular di Indonesia

Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung & pembuluh darah, yang termasuk didalamnya penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular (otak & pembuluhnya), penyakit pembuluh darah perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, aritmia & penyakit katup, thrombosis vena dalam serta emboli paru. Penyakit-penyakit seperti hiperkolesterol, diabetes & hipertensi merupakan salah satu faktor resiko untuk penyakit diatas, hal lain yang juga bisa menjadi faktor resiko adalah obesitas & merokok.

Berdasarkan Riskesdas 2013, angka kejadian hipertensi sebanyak 26,9% di masyarakat, penyakit kolesterol 37-38% dan diabetes sebanyak 2,1% di tahun 2013. Di samping itu, angka obesitas tercatat sebanyak 20% pada populasi diatas usia 18 tahun, dan merokok sebesar 36-37% yang akhirnya kesemuanya itu dapat membawa dampak pada penyakit jantung koroner & pembuluh darah. Demikian hal tersebut disampaikan oleh DR. Dr. Anwar Santoso, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FESC, FACC, FICA, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dalam acara konfrensi pers Annual Scientific Meeting of Indonesian Heart Association (ASMIHA) ke-26 di Jakarta, Jumat 21 April 2017 kemarin.

DR. Dr. Ismoyo Sunu, SpJP (K), FIHA, FAsCC, Ketua Umum PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) dalam sambutannya mengatakan, “Upaya tata laksana penyakit kardiovaskular lanjut yang berkualitas tentunya tidak terlepas dari perkembangan IPTEK yang memerlukan pengkajian terus menerus dan memerlukan biaya yang tinggi. Sehingga pada ASMIHA ke-26 ini, PERKI berkolaborasi dengan Asian Pacific Society of Cardiology (APSC), American College of Cardiology (ACC), European Society of Cardiology (ESC), ASEAN Federation of Cardiology (AFC), Cardiac Society of Australia and New Zealand (CSANZ) dan the Japanese Circulation Society (JCS). Tujuan kolaborasi ini selain meningkatkan pengetahuan IPTEK kardiovaskuler terkini, juga mewujudkan kerjasama antar society dalam pengembangan IPTEK kardiovaskular yang lebih efisien dan diharapkan para kardiologis Indonesia kedepannya mampu mewujudkan pembuatan peralatan kardiovaskuler dengan biaya yang ekonomis”.

Dr. Renan Sukmawan, ST, PhD, SpJP (K), MARS, FIHA, FACC, Ketua Komite Ilmiah ASMIHA ke-26, yang juga staf pengajar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / Pusat Jantung Nasional Harapan Kita mengemukakan, “Teknologi sangat dibutuhkan dalam menangani penyakit kardiovaskular di samping obat-obat yang optimal. Banyak pilihan teknologi telah tersedia yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kondisi pasien, contohnya Left Ventricular Assist Device (LV Assist Device)yang dipasang

di jantung pasien untuk membantu menggerakkan jantung. Kemudian ada Cardiac Resynchronization Therapy (CRT), yaitu alat berukuran kecil yang dipasang untuk mengembalikan gerak dinding-dinding jantung agar lebih sinkron. Kami juga sedang mengembangkan percobaan stem cell yang bisa diinjeksikan secara langsung ke dalam jantung pasien. Stem cell akan digunakan tidak hanya untuk penyakit jantung, tapi juga pembuluh darah. Jadi jika banyak pembuluh darah di beberapa bagian tubuh yang telah rusak, maka sel akan diinjeksikan ke dalam pembuluh darah tersebut. Selain itu, kita juga menggunakan teknologi untuk menutup pembuluh darah atau bagian jantung yang bocor atau terbuka dengan menggunakan tindakan non-operasi, yaitu dengan cara memasukkan alat ke kateter. Pada kelainan katup jantung, saat ini sudah dapat dilakukan upaya penggantian katup jantung aorta tanpa operasi. Pada pasien yang sudah tua dan tidak dapat dilakukan operasi bedah jantung terbuka misalnya, untuk mengganti katup aorta dapat dilakukan dengan teknologi Trans Aortic Valve Implantation. Melalui kateter yang dimasukkan ke pembuluh darah di bawah kulit, katup jantung dilewatkan hingga ke dalam jantung dan dikembangkan dengan balon untuk mengganti katup yang lama”, tutupnya.