Hepatitis E
Hepatitis E adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Virus ini memiliki setidaknya 4 tipe berbeda, genotipe 1, 2, 3 dan 4. Genotipe 1 dan 2 hanya ditemukan pada manusia. Genotipe 3 dan 4 beredar di beberapa hewan termasuk babi, babi hutan, dan rusa tanpa menimbulkan penyakit apa pun, dan terkadang menginfeksi manusia.
Infeksi hepatitis E ditemukan di seluruh dunia dan umum terjadi di negara ekonomi sosial rendah dan terbatasnya akses terhadap air, sanitasi, kebersihan dan kesehatan.
Di daerah dengan sanitasi dan persediaan air yang lebih baik, infeksi hepatitis E jarang terjadi, dan hanya terjadi kasus sporadis. Sebagian besar kasus ini disebabkan oleh virus genotipe 3 dan dipicu oleh infeksi virus yang berasal dari hewan, biasanya melalui konsumsi daging hewan yang kurang matang.
Penyebab Hepatitis e
Penyebab Hepatitis E
Hepatitis E adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). HEV ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus, bahkan dalam jumlah yang sangat kecil.
Gejala Hepatitis e
Gejala Hepatitis E
Masa inkubasi setelah terpapar HEV berkisar antara 2 hingga 10 minggu, dengan rata-rata 5 hingga 6 minggu. Orang yang terinfeksi mengeluarkan virus mulai beberapa hari sebelum hingga 3-4 minggu setelah timbulnya penyakit.
Di daerah dengan endemisitas penyakit yang tinggi, infeksi dengan gejala paling sering terjadi pada orang dewasa muda berusia 15-40 tahun. Di wilayah ini, meskipun infeksi terjadi pada anak-anak, sering kali penyakit ini tidak terdiagnosis karena mereka biasanya tidak menunjukkan gejala atau hanya menderita penyakit ringan tanpa penyakit kuning.
Tanda dan gejala khas hepatitis meliputi:
- Fase awal demam ringan, nafsu makan berkurang (anoreksia), mual dan muntah yang berlangsung selama beberapa hari;
- Sakit perut, gatal, ruam kulit, atau nyeri sendi;
- Penyakit kuning (warna kulit kuning), urin berwarna gelap dan tinja pucat;
- Hati yang sedikit membesar (hepatomegali).
Gejala-gejala ini sering kali tidak dapat dibedakan dengan gejala yang dialami penyakit hati lainnya dan biasanya berlangsung selama 1–6 minggu.
Diagnosis Hepatitis e
Diagnosis Hepatitis E
Kasus hepatitis E secara klinis sulit dibedakan dengan jenis hepatitis virus akut lainnya. Namun, diagnosis sering kali dapat dicurigai ketika seseorang tersebut mengunjungi daerah endemis penyakit ini serta daerah yang mempunyai sanitasi yang rendah.
Diagnosis pasti infeksi hepatitis E biasanya didasarkan pada deteksi antibodi imunoglobulin M (IgM) anti-HEV spesifik terhadap virus dalam darah seseorang.
Tes tambahan lainnya termasuk reaksi berantai reverse transkriptase polimerase (RT-PCR) untuk mendeteksi RNA virus hepatitis E dalam darah dan tinja.
Penanganan Hepatitis e
Pengobatan Hepatitis E
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis E akut. Karena penyakit ini biasanya sembuh sendiri, rawat inap umumnya tidak diperlukan. Penting untuk menghindari obat-obatan yang tidak diperlukan yang dapat berdampak buruk pada fungsi hati, misalnya asetaminofen, parasetamol.
Rawat inap diperlukan bagi penderita hepatitis fulminan dan wanita hamil yang bergejala. Penderita hepatitis E kronis dengan imunosupresi mendapat manfaat dari pengobatan khusus menggunakan ribavirin, obat antivirus. Dalam beberapa situasi tertentu, interferon juga berhasil digunakan.
Komplikasi Hepatitis E
Komplikasi Akut
Sebagian besar penderita sembuh dari hepatitis E akut tanpa komplikasi. Pada sebagian kasus, hepatitis E akut menyebabkan gagal liver akut, yang lebih sering ditemukan pada:
- wanita hamil
- orang yang menderita penyakit liver lainnya
Pada wanita hamil hepatitis E dapat menyebabkan komplikasi lainnya bagi ibu dan janin, misalnya stillbirth (lahir mati), kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah.
Komplikasi Kronis
Hepatitis E kronis jarang terjadi dan hanya dialami oleh orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Hepatitis E kronis dapat menyebabkan sirosis atau gagal hati.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Hepatitis E
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air. Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi. Selalu gunakan air bersih.
Referensi
- World Health Organization. Hepatitis E. 2023
- Centers for Disease Control and Prevention. Hepatitis E. 2020