Penyakit Kuning (Jaundice)
Penyakit Kuning (Jaundice) merupakan suatu kondisi dimana kulit dan bagian putih mata (sklera) tampak kuning, yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah.
Penyakit kuning ini dapat terjadi pada siapapun, mulai dari bayi baru lahir hingga orang dewasa.
Penyakit kuning pada bayi, merupakan suatu kondisi umum yang sering terjadi terutama pada bayi yang lahir secara prematur (sebelum 38 minggu) atau pada bayi kurang diberikan asi.
Pada bayi, penyakit kuning ini terjadi akibat organ hati belum cukup matang untuk membuang bilirubin dalam aliran darah.
Pada orang dewasa, penyakit kuning ini timbul sebagai tanda dari gejala sautu penyakit. Sehingga perlu diperiksakan segera jika mengalami hal ini.
Penyebab Penyakit kuning
Penyebab Jaundice (Penyakit Kuning)
Jaundice atau sakit kuning disebabkan oleh karena terganggunya proses metabolisme dari bilirubin. Terganggunya proses metabolisme bilirubin dihati, dapat menyebabkan peningkatan kadar bilirubin didarah dan menimbulkan gejala jaundice.
Terdapat 3 jenis penyebab penyakit kuning pada orang dewasa, yaitu:
1. Pre Hepatik
Pada penyakit kuning pre hepatik, terjadi kerusakan sel darah merah yang berlebihan yang menganggu kemampuan hati untuk mengkonjugasikan bilirubin. Hal inilah yang menyebabkan hiperbilirubinemia tak terkonjugasi. Setiap bilirubin yang telah terkonjugasi akan dikeluarkan secara normal, namun karena terjadi gangguan metabolisme menyebabkan bilirubin tak terkonjugasi tetap berada di dalam darah, sehingga menyebabkan penyakit kuning.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kuning pre hepatik:
- Anemia sel sabit
- Anemia hemolitik autoimun
- Thalesemia
- Transfusi darah masif
- Efek samping obat-obatan, seperti rifampisin, probenecid, ribavirin atau golongan obat protease inhibitor
2. Intra Hepatik
Dimana hati terdapat gangguan fungsi pada sel-selnya, sehingga hati tidak dapat mengkonjugasikan bilirubin. Namun ada beberapa penyebab yang dapat menekan bagian intra hepatik ini sehingga terjadi penyumbatan dan terjadinya peningkatan bilirubin tak terkonjugasi dan terkonjuasi dalam darah.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kuning intra hepatik:
- Gilbert syndrome
- Hepatitis A, B, C, D, E
- Hepatitis alkoholik
- Hepatitis non-alkoholik, seperti fatty liver
- Sirosis hepatis
- Efek samping obat-obatan, seperti acetaminophen, antibotik golongan makrolida, keracunan arsen
- Kolestastis intrahepatik
3. Post Hepatik
Penyakit kuning ini terjadi akibat penyumbatan yang biasanya disebabkan saluran empedu. Bilirubin yang tidak bisa dikeluarkan, akan dikonjugasi oleh hati sehingga mengakibatkan peningkatan bilirubin terkonjugasi.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kuning post hepatik:
- Keganasan, seperti kanker pankreas, kanker hati, kanker kandung empedu, atau kanker metastasis di hati
- Penyakit kandung empedu, batu empedu, peradangan saluran empedu
- Proses peradangan, pankreatitis
Faktor risiko penyakit kuning pada bayi, yaitu:
- Bayi lahir prematur. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu mungkin tidak dapat memproses bilirubin secepat bayi cukup bulan. Bayi prematur juga mungkin menyusu lebih sedikit dan buang air besar lebih sedikit, sehingga bilirubin yang dikeluarkan melalui tinja lebih sedikit.
- Golongan darah. Perbedaan antara golongan darah ibu dan bayi memungkin bayi menerima antinodi yang dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah, sehingga sel darah merah ini menumpuk di hati dan terganggunya metabolisme sel darah merah di hati.
- Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI. Keadaan ini menyebabkan bayi kekurangan nutrisi dan menimbulkan gejala penyakit kuning.
- Ras atau Etnis. Penitilian menunjukkan bahwa bayi keturunan Asia Timur memiliki peningkatan risiko terkena penyakit kuning.
Gejala Penyakit kuning
Gejala Jaundice (Penyakit Kuning)
Gejala yang timbul tergantung dari penyebab penyakit kuning, umumnya gejala yang timbul, seperti:
sumber: www.nhs.uk
- Perubahan warna kulit menjadi kekuningan atau kuning kehijauan
- Perubahan warna pada mata, bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
- Kulit terasa gatal
- Nyeri perut atau perut terasa penuh
- Perubahan warna urin, biasanya warna urin menjadi lebih pekat seperti teh
- Perubahan warna tinja, biasanya warna tinja menjadi lebih pucat atau seperti tanah liat
- Jika disebabkan oleh kanker, timbul keluhan penurunan berat badan tanpa sebab
- Jika disebabkan oleh infeksi, timbul gejala demam, mual, muntah serta badan terasa lemas.
Kapan harus ke dokter?
Jika anda atau keluarga anda mengalami gejala penyakit kuning, segeralah untuk melakukan konsultasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Diagnosis Penyakit kuning
Diagnosis Jaundice (Penyakit Kuning)
Untuk menegakkan pemeriksaan penyakit kuning ini diperlukan pemeriksaan menyeluruh dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang mungkin akan dilakukan adalah:
- Pemeriksaan Darah, seperti fungsi hati, kadar bilirubin indirect dan direct, dan pemeriksaan enzim hati
- Pemeriksaan Urinalisa dan Feses
- Pemeriksaan penunjang, seperti USG Abdomen, CT Scan Abdomen Kontras atau Non Kontras, atau ERCP (Endoscopic retrograde cholangiopancreatography)
- Biopsi Hati
Penanganan Penyakit kuning
Pengobatan Jaundice (Penyakit Kuning)
1. Pada Dewasa
Pengobatan pada penyakit kuning ini tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Jika disebabkan oleh hepatitis dapat diberikan obat anti virus tergantung dari fungsi hati penderita dan penyebab hepatitisnya.
Jika penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran empedu, biasanya dilakukan tindakan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin, untuk memperbaiki saluran empedu yang tersumbat.
2. Pada Bayi
Pengobatan pada bayi dengan penyakit tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Hal yang dilakukan untuk mengurangi kadar bilirubin ini adalah:
-
Pemberian ASI atau nutrisi yang cukup
-
Terapi Cahaya (Foterapi). Pemberian terapi ini tergantung dari kadar bilirubin bayi. Terapi ini bertujuan untuk mengubah bentuk dan struktur bilirubin sehingga dapat dikeluarkan melalui urin atau tinja.
-
Imunoglobulin intravena (IVIg). Pengobatan ini biasanya diberikan pada keadaan bayi yang mengalami golongan darah yang berbeda dengan ibu. Imunoglobulin intravena ini diberikan melalui transfusi.
Komplikasi Penyakit Kuning (Jaundice)
Tingginya kadar bilirubin dapat menimbulkan komplikasi yang serius jika tidak diobati. Komplikasi yang dapat timbul, yaitu:
- Ensefalopati bilirubin akut
Tingginya kadar bilirubin dapat bersifat racun bagi sel-sel otak. Jika penderita mengalami penyakit kuning yang berat yang dapat menyebabkan bilirubin melewati aliran darah, maka keadaan ini disebut ensefalopati bilirubin akut.
- Kernikterus
Kernikterus adalah sindrom yang terjadi jika ensefalopati bilirubin akut menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Jaundice (Penyakit Kuning)
Untuk mencegah terjadi penyakit kuning pada bayi, dapat dilakukan dengan cara pemberian ASI yang cukup pada bayi.
Pada orang dewasa, penyakit kuning dapat dicegah dengan cara:
- Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan
- Menghindari penularan hepatitis, biasanya penularan melalui kontak darah atau cairan tubuh.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi
- Mengontrolkadar kolesterol dalam darah
Referensi
Referensi:
- Amboss. Jaundice and Cholestasis. 2023
- Cleveland Clinic. Adult Jaundice. 2018
- Mayo Clinic. Infant Jaundice. 2022
- NHS. Jaundice. 2021
- Web MD. Jaundice. 2022
Diperbarui 21 Oktober 2023