Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium adalah irama jantung yang tidak teratur yang dimulai dari bagian atas jantung (atrium). Bila seseorang menderita fibrilasi atrium, siklus normal dari kelistrikan jantung terganggu. Hal ini irama jantung yang kacau dan aliran darah yang kurang baik dari ruang jantung atas (atrium) ke ruang jantung bawah (ventrikel).
Ada tiga jenis fibrilasi atrium.
- Fibrilasi atrium paroksismal berlangsung kurang dari satu minggu dan biasanya berhenti dengan sendirinya tanpa penanganan.
- Fibrilasi atrium persisten berlangsung lebih dari satu minggu dan memerlukan penanganan.
- Fibrilasi atrium persisten jangka panjang berlangsung lebih dari satu tahun dan terkadang sulit diatasi.
Bila tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan stroke dan komplikasi medis serius yang lainnya.
Penyebab Fibrilasi atrium
Penyebab Fibrilasi Atrium
Penyakit jantung dan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan atrium fibrilasi antara lain:
- Masalah jantung yang dialami sejak lahir .
- Masalah pada alat pacu jantung alami , yang disebut sick sinus sindrom.
- Gangguan tidur yang disebut apnea tidur obstruktif.
- Serangan jantung.
- Penyakit katup jantung.
- Tekanan darah tinggi.
- Penyakit paru-paru, termasuk pneumonia.
- Pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat, disebut penyakit arteri koroner.
- Penyakit tiroid seperti tiroid yang terlalu aktif.
- Infeksi dari virus.
Faktro risiko yang dapat meningkatkan terjadinya fibrilasi atrium antara lain:
- Usia
- Kafein, nikotin, atau penggunaan obat-obatan terlarang
- Minum terlalu banyak alkohol
- Gangguan Eletrolit
- Riwayat keluarga
- Masalah jantung atau operasi jantung.
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Kondisi kesehatan jangka panjang lainnya
- Beberapa obat-obatan dan suplemen
- Penyakit tiroid
Gejala Fibrilasi atrium
Gejala Fibrilasi Atrium
Gejala-gejala fibrilasi atrium tergantung dari seberapa cepat berkontraksi. Jika kontraksi sangat cepat, maka bisa timbul rasa berdebar-debar atau tidak enak pada dada.
Gejala lain yang bisa ditemukan:
- Denyut nadi terasa cepat dan tidak teratur
- Lemah, sesak napas, tidak dapat beraktivitas, kepala terasa ringan, atau pingsan
- Gagal jantung atau timbul nyeri dada.
- Syok, di mana tekanan darah menjadi sangat rendah.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila Anda memiliki gejala fibrilasi atrium, periksakan diri ke dokter. Bila ada nyeri dada, segera minta pertolongan medis karena mungkin Anda mengalami serangan jantung.
Gejala serangan jantung antara lain nyeri dada, tidak nyaman di bagian tengah dada atau perut atas yang menetap atau hilang timbul, dada terasa seperti diremas-remas, penuh, dan nyeri yang menjalar ke lengan kiri.
Gejala khusus serangan jantung pada wanita dapat berupa mual-muntah, sesak, lelah berlebihan, nyeri di punggung, bahu atau rahang.
Diagnosis Fibrilasi atrium
Diagnosis Fibrilasi Atrium
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Diagnosis bisa dipastikan dengan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG).
Penanganan Fibrilasi atrium
Pengobatan Fibrilasi Atrium
Penanganan fibrilasi atrium bertujuan untuk mengatur irama denyut jantung, mengembalikan irama jantung yang normal, dan mengatasi penyebab terjadinya aritmia, misalnya dengan:
- Mengatasi faktor-faktor penyebab fibrilasi atrium, antara lain:
- Menghentikan pemakaian obat-obat stimulan
- Menghentikan konsumsi alkohol yang berlebihan
- Mengendalikan tekanan darah tinggi
- Mengatasi hipertiroidisme (kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi)
- Mengatasi gagal jantung dan mengobati penyakit jantung dan paru-paru yang bisa menyebabkan fibrilasi atrium
- Melakukan kardioversi, yaitu pemberian kejut listrik pada jantung untuk mengembalikan irama jantung.
- Pengobatan untuk memperbaiki efisiensi jantung dalam memompa darah dan mencegah terbentuknya bekuan darah.
Ada beberapa cara yang telah dikembangkan untuk mengatasi dan mencegah kekambuhan, antara lain:
- Pemasangan alat pacu jantung. Alat ini berguna untuk mengaktifkan jantung untuk berkontraksi lebih cepat jika kecepatan kontraksi terlalu lambat.
- Pemasangan defibrilator atrium. Alat ini bisa mendeteksi fibrilasi atrium dan mengembalikannya ke irama jantung normal dengan menggunakan kejutan berenergi tinggi.
Komplikasi Fibrilasi Atrium
Komplikasi berbahaya dari fibrilasi atrium yaitu bekuan darah. Bekuan darah dapat menyebabkan stroke. Risiko stroke akibat fibrilasi atrium meningkat dengan bertambahnya usia.
Kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risiko stroke akibat fibrilasi atrium, antara lain:
- tekanan darah tinggi
- diabetes
- gagal jantung
- sebagian penyakit katup jantung
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Fibrilasi Atrium
Sebagian faktor risiko terjadinya fibrilasi atrium tidak dapat diubah. Akan tetapi, empat faktor risiko utama dari fibrilasi atrium yang dapat diubah antara lain obesitas, tidak aktif secara fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan tembakau.
Untuk mengurangi risiko dari fibrilasi atrium, Anda dapat melakukan:
- diet jantung sehat
- melakukan olahraga aerobik, setidaknya 150 menit seminggu. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai latihan untuk mengetahui latihan yang tepat untuk kondisi kesehatan Anda
- membatasi alkohol
- berhenti dan menjauhi asap rokok
- mengendalikan tekanan darah, kolesterol dan diabetes
- tidur cukup
- menjaga berat badan sehat
- mengurangi dan mengatasi stress
Referensi
Referensi:
- K, Daniel L. Atrial Fibrillation. Medicine Net. 2013.
- M, L. Brent. Atrial Fibrillation. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
- Mayo Clinic. Atrial Fibrillation. 2023.
- my.clevelandclinic.org. Atrial Fibrillation (Afib). 2022.
Diperbarui 12 Maret 2024