Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Emboli Paru

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Emboli Paru

Emboli Paru

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

(Sumber gambar: healthandmedicine.net)

Emboli Paru (Pulmonary Embolism) adalah sumbatan pada arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus yang terjadi secara tiba-tiba.


Penyebab Emboli paru

Penyebab Emboli Paru

Sebagian besar emboli paru disebabkan oleh bekuan darah dari vena. Penyebab yang lebih jarang adalah gelembung udara, lemak, cairan ketuban atau gumpalan parasit maupun sel tumor.

Penyebab terjadinya bekuan darah mungkin tidak dapat diketahui, tetapi banyak faktor risiko yang jelas, yaitu:

  1. Pembedahan
  2. Tirah baring atau tidak melakukan aktivitas dalam waktu lama (seperti duduk selama perjalanan dengan mobil, pesawat terbang maupun kereta api)
  3. Gangguan jantung, misalnya gagal jantung
  4. Obesitas (kegemukan)
  5. Kanker
  6. Gangguan ginjal (sindroma nefrotik)
  7. Adanya riwayat bekuan darah sebelumnya
  8. Patah tulang tungkai tungkai atau tulang pangggul
  9. Meningkatnya kecenderungan darah untuk menggumpal (pada kanker tertentu, pemakaian pil kontrasepsi, atau dehidrasi)
  10. Kehamilan dan persalinan (terutama pada operasi cesar)
  11. Merokok (termasuk perokok pasif)

Gejala Emboli paru

Gejala Emboli Paru

Emboli paru yang kecil mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi sering menyebabkan sesak napas. Sesak mungkin merupakan satu-satunya gejala, terutama bila tidak ditemukan adanya infark.

Penting untuk diingat, bahwa gejala dari emboli paru mungkin sifatnya samar atau menyerupai gejala penyakit lainnya :

  1. batuk (timbul secara mendadak, bisa disertai dengan dahak berdarah)
  2. sesak napas mendadak, baik saat istirahat atau beraktivitas
  3. nyeri dada yang bersifat tajam dan semakin memburuk jika penderita menarik napas dalam, batuk, atau membungkuk
  4. pernapasan cepat
  5. denyut jantung cepat

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan antara lain mengi, kulit membiru, penurunan tekanan darah, denyut nadi lemah atau tidak teraba, pusing, pingsan, dan gelisah.


Diagnosis Emboli paru

Diagnosis Emboli Paru

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Berbagai pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain :

  1. Rontgen dada. Meskipun tidak dapat mendiagnosis emboli paru, tetapi pemeriksaan ini bisa menyingkirkan gangguan lain yang bisa memberikan gejala yang serupa.
  2. Scanning ventilasi/perfusi paru
  3. Angiografi paru

Penanganan Emboli paru

Penanganan Emboli Paru

Emboli paru merupakan suatu kegawatdaruratan, sehingga seseorang perlu segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Sulit untuk menentukan prognosis dari emboli paru, karena banyak kasus yang sulit dan tidak terdiagnosis. Pada emboli paru yang berat, dimana telah terjadi syok dan gagal jantung, maka angka kematiannya bisa mencapai lebih dari 50%.

Penanganan yang dilakukan di rumah sakit mungkin bisa berupa:

  1. Menjaga konsentrasi oksigen dalam darah
  2. Terapi untuk mencegah pembentukan bekuan lebih lanjut dan terapi untuk memecah bekuan. Lama pemberian obat dan dosis tergantung dari keadaan penderita. Pada saat terapi diberikan, bisa dilakukan pemeriksaan darah secara berkala untuk mengetahui apakah perlu dilakukan penyesuaian dosis atau tidak.
  3. Pembedahan, bisa dilakukan pada kasus emboli paru yang berat dan penderita yang berisiko tinggi mengalami kekambuhan, yaitu dengan pengangkatan embolus dari arteri paru.

Berbagai contoh obat yang mempengaruhi pembekuan darah:

  1. Obat antikoagulan, misalnya Warfarin dan Heparin. Obat ini bisa memiliki berbagai efek samping, seperti pendarahan hebat, adanya darah di air kemih atau batuk darah.
  2. Obat trombolitik, misalnya aktivator plasminogen jaringan. Obat jenis ini tidak dapat diberikan pada orang-orang dengan kondisi tertentu, misalnya baru menjalani pembedahan, wanita hamil, atau memiliki kecenderungan untuk mengalami perdarahan hebat.

Karena efek sampingnya yang sangat serius, maka obat-obat ini hanya digunakan oleh dokter pada kasus tertentu dengan sangat hati-hati. Pemberian disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan dengan pemantauan yang sangat ketat.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Emboli Paru

Untuk penderita yang baru menjalani pembedahan (terutama orang tua), disarankan untuk menggunakan stocking elastis, menggerakkan kaki, dan sesegera mungkin mulai bergerak aktif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembentukan bekuan.

Selain itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah terbentuknya bekuan darah di tungkai :

  1. Hindari duduk untuk waktu yang lama. Berdiri dan berjalanlah setiap jam, atau gerakkan (tekuk) kaki sesering mungkin
  2. Minum cairan lebih banyak, tetapi hindari minum alkohol atau kafein
  3. Jika menggunakan pengencer darah, gunakan sesuai petunjuk dokter

Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Pulmonary Embolism. 2013.
  • N, John H. Pulmonary Embolism. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • NHS. Anticoagulant. 2013
  • W, Benjamin. Pulmonary Embolism. Medicine Net. 2012.
  • Web MD. Pulmonary Embolism. 2011.