Penyakit Pada Bibir
Penyakit pada bibir adalah semua kelainan yang terjadi pada bibir, seperti pembengkakan, peradangan, perubahan warna, luka, dan tumor.
Pembengkakan
Angioedema - Sumber : https://kizlarseviyor.com
Pembengkakan pada bibir bisa disebabkan oleh reaksi alergi. Reaksi tersebut dapat disebabkan oleh sensitivitas terhadap makanan atau minuman tertentu, obat-obatan, perona bibir, atau udara yang mengiritasi. Ketika penyebabnya dapat diketahui dan dihilangkan, bibir biasanya akan kembali normal. Namun terkadang penyebabnya bisa tidak diketahui. Pembengkakan pada bibir juga terjadi pada angioedema, yaitu reaksi pembengkakan pada kulit dan membran mukosa yang biasanya mengenai mata dan bibir. Pada kasus berat juga bisa mengenai saluran nafas bagian atas. Sebagian besar penyebab angioedema belum diketahui, bisa karena reaksi alergi, gangguan bawaan / herediter, atau juga efek obat tertentu.
Keadaan lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada bibir antara lain : eritema multiforme, terbakar matahari, udara dingin dan panas, atau luka berat.
Pengobatan pembengkakan pada bibir diberikan tergantung pada penyebabnya. Salep kortikosteroid kadangkala digunakan untuk mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh reaksi alergi. Pada kasus tertentu, adanya jaringan bibir yang berlebih bisa diangkat dengan operasi untuk memperbaiki penampilan.
Peradangan
Cheilitis angularis - Sumber : wikipedia.com
Peradangan pada bibir biasanya terjadi pada sudut mulut. (cheilitis agularis). Sudut mulut bisa terasa sakit, terdapat luka, merah, pecah, dan bersisik. Cheilitis angularis bisa terjadi karena berbagai sebab:
- Infeksi bakteri, jamur, atau reaksi alergi merupakan sebab paling sering terjadinya cheilitis angularis
- Kekurangan vitamin B2 (Riboflavin), zat besi, dan zink
Kekurangan Vitamin B2 (Riboflavin) pada makanan merupakan salah satu sebab utama terjadinya cheilitis angularis. Bibir yang kering, pecah-pecah dan meradang merupakan tanda utama dari terjadinya kekurangan vitamin B2, terkadang kekeringan pada bibir ini bisa meluas sampai ke kulit di sekitarnya dan bila mengenai kulit di sudut mulut makan akan mudah terjadi retakan dan terjadilah cheilitis angularis. Kekurangan zat gizi ini jarang dijumpai di negara maju dan bisa diobati dengan pemberian suplemen vitamin B2.
Sebab lain dari cheilitis angularis antara lain :
- Sering mengiler (drooling) menyebabkan sudut mulut menjadi basah dalam waktu lama dan menjadi tempat yang baik untuk tumbuhnya bakteri atau jamur sehingga dapat terjadi cheilitis angularis.
- Cheilitis angularis terkadang bisa terjadi karena pemakaian gigi palsu yang tidak pas dengan rahang. Hal ini disebabkan oleh karena adanya ruang untuk tumbuhnya bakteri atau jamur.
- Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat membuat kulit menjadi pecah-pecah di sudut mulut
Perubahan warna pada bibir
Perubahan warna pada bibir bisa terjadi pada berbagai kondisi penyakit tertentu.
- Melanotic Macule
Melanotic macule - Sumber : https://www.researchgate.net/
Melanotic macule pada bibir merupakan bintik berwarna coklat sampai hitam yang ditemukan pada bibir yang diperkirakan timbul karena paparan sinar matahari. Melanotic macule umumnya terjadi pada orang berkulit putih, namun dapat juga terjadi pada orang berkulit gelap. Ukuran bintik melanotic macule berkisar antara 1-8 mm dan cenderung tidak berubah baik dalam ukuran dan warna. Melanotic macules untungnya tidak berbahaya.
Selain itu perubahan warna pada bibir juga dapat terjadi pada penyakit tertentu, seperti sindroma Peutz-Jeghers dan penyakit Kawasaki. Sindroma Peutz-Jegher merupakan kelainan bawaan (herediter) dimana terjadi pembentukan polip-polip pada usis yang berisiko untuk terjadinya kanker. Pada sindroma Peutz-Jegher ditemukan adanya bercak-bercak hiperpigmentasi pada mulut, tangan, dan kaki. Pigmentasi pada mulut merupakan tanda awal yang muncul dan memegang peran penting untuk diagnosis dini penyakit. Di dalam mulut, bercak ini kerap kali ditemukan pada gusi, langit-langit keras mulut (palatum durum), pipi bagian dalam dan bibir.
Bercak pada Sindroma Peutz-Jegher - Sumber : https://www.researchgate.net/
Pada penyakit Kawasaki, sebuah penyakit yang biasanya terjadi pada bayi dan anak berusia 8 tahun ke bawah, bisa menyebabkan kekeringan dan pecahnya bibir dan memerahnya lapisan mulut.
Luka pada bibir
Luka pada bibir dapat terjadi karena infeksi (misalnya infeksi virus herpes simpleks atau sifilis) ataupun lesi keganasan.
Kerusakan bibir karena paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari yang merusak bisa membuat bibir, khususnya bibir bagian bawah, keras dan kering. Adanya bintik merah atau warna putih yang terlihat samar menandakan kerusakan dan meningkatkan risiko terjadinya kanker. Kerusakan ini bisa dikurangi dengan melindungi bibir dengan pelembab bibir yang mengandung pelindung matahari atau melindungi wajah dari sinar matahari berbahaya dengan topi berpinggiran lebar.
Pembahasan lebih lanjut mengenai penyakit diatas akan dibahas pada artikel tersendiri.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika anda mempunyai keluhan pada bibir yang menetap dan tak kunjung sembuh.
Jika anda mengalami bibir yang membengkak tiba-tiba, segeralah bawa diri anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi :
- Cheilitis Secret. www.angularcheilitissecrets.com
- N, Vanessa. Angioedema. DermNet. New Zealand. 2013.
- D, Mark. Labial Melanotic Macule. DermNet. New Zealand. 2011.
- E, Todd. Peutz-Jegher Syndrome. Pub Med. 2011.
Diperbarui 26 januari 2024