Informasi Penyakit

Gangguan Delusi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Gangguan Delusi

Gangguan Delusi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Gangguan delusi ditandai oleh adanya satu atau lebih kepercayaan yang salah dan menetap setidaknya selama 1 bulan.

Gangguan delusi biasanya mulai terjadi pada orang-orang usia pertengahan atau usia tua. Delusi yang terjadi cenderung tidak aneh dan berupa situasi yang bisa diterima pikiran untuk terjadi di kehidupan nyata, misalnya merasa diikuti, diracuni, terkena infeksi, atau diperdaya oleh orang yang dicintai.

Ada beberapa jenis gangguan delusi yang dikenali :

  • Erotomania : Penderita percaya bahwa ada orang yang jatuh cinta kepadanya. Upaya untuk menghubungi objek khayalan tersebut bisa dilakukan melalui panggilan telepon, surat, atau bahkan sering juga sampai mengawasi atau menguntit orang yang dianggap mencintainya. Perilaku yang berhubungan dengan delusi atau khayalan ini bisa menyebabkan pelanggaran hukum.
  • Waham Kebesaran (Grandiose) : Penderita merasa yakin bahwa ia memiliki talenta besar atau menemukan sesuatu yang penting.
  • Waham Cemburu : Penderita meyakini bahwa pasangan atau orang yang dicintai berselingkuh. Kepercayaan ini didasarkan pada dugaan yang tidak benar yang didukung oleh bukti-bukti yang disangsikan kebenarannya. Pada situasi seperti itu bisa terjadi penyerangan fisik yang membahayakan orang lain.
  • Waham Kejar (Persecutory) : Penderita percaya bahwa dirinya atau orang terdekatnya berada dalam suatu rencana jahat, dimata-matai, difitnah, atau diganggu. Penderita bisa berulang kali berusaha untuk mendapatkan keadilan melalui lembaga hukum atau instansi pemerintah lainnya. Pada kasus yang jarang, bisa terjadi kekerasan sebagai balasan akan penyiksaan yang dibayangkan.
  • Waham Somatik : Penderita memiliki preokupasi terhadap fungsi atau ciri tubuh tertentu, misalnya mereka percaya bahwa dirinya memiliki suatu kelainan fisik tertentu atau bau tubuh tertentu. Jenis delusi ini juga bisa berupa kondisi medis tertentu, misalnya terkena infeksi parasit atau gangguan medis lainnya.
  • Campuran : Penderita dengan gangguan delusi jenis ini memiliki dua atau lebih gangguan delusi di atas.

Penyebab Gangguan delusi

Penyebab Gangguan Delusi

Gangguan delusi bisa muncul dari adanya gangguan kepribadian paranoid yang sudah ada sebelumnya. Sejak awal masa dewasa, orang-orang dengan gangguan kepribadian paranoid memiliki rasa ketidakpercayaan dan kecurigaan akan orang lain dan motif mereka.


Gejala Gangguan delusi

Gejala Gangguan Delusi

Gejala-gejala awal gangguan delusi bisa berupa perasaan tereksploitasi, memiliki preokupasi akan kesetiaan atau kepercayaan dari teman-teman, menafsirkan adanya makna ancaman pada peristiwa atau ucapan ramah yang biasa, merasa dendam untuk waktu yang lama, dan segera merespon jika merasa mendapat hinaan.


Diagnosis Gangguan delusi

Diagnosis Gangguan Delusi

Setelah menyingkirkan kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan delusi, maka diagnosis sangat didasarkan pada riwayat penderita. Untuk itu perlu diperiksa berapa besar tingkat bahaya yang ada, terutama sejauh mana penderita mau bertindak sesuai delusi yang dialami.


Penanganan Gangguan delusi

Pengobatan Gangguan Delusi

Gangguan delusi tidak selalu menyebabkan gangguan yang berat. Namun, penderita bisa dengan cepat menjadi lebih terpengaruh oleh delusi yang dialami. Sebagian besar penderita masih mampu untuk tetap bekerja.

Penderita yang dianggap berbahaya perlu dirawat di rumah sakit. Tujuan terapi jangka panjang adalah untuk mengubah fokus penderita dari delusi yang dialami ke hal-hal yang lebih konstruktif dan menyenangkan, meskipun target ini seringkali sulit untuk dicapai.

Saat menjalani terapi, penderita bisa mempelajari bagaimana cara mengendalikan gejala-gejala yang dialami, mengidentifikasi sejak awal tanda-tanda peringatan akan munculnya gejala, dan membuat rencana pencegahan untuk terjadinya kekambuhan.

Terapi psikologis yang dilakukan bisa berupa :

  • Psikoterapi individu : terapi ini bisa membantu penderita dalam mengenali dan memperbaiki pemikiran dasar yang menyimpang.
  • Terapi kognitif dan perilaku : terapi ini bisa membantu penderita mempelajari bagaimana cara mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak benar dan menyebabkan timbulnya perasaan-perasaan yang mengganggu.
  • Terapi keluarga : terapi ini bisa membantu keluarga untuk menerima anggota keluarga yang mengalami gangguan delusi, sehingga keluarga bisa ikut berkontribusi untuk mencapai perbaikan penderita.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Gangguan Delusi

Tidak ada cara yang diketahui bisa mencegah terjadinya gangguan delusi. Namun, diagnosis dan terapi sejak dini bisa membantu mengurangi gangguan dalam hidup penderita, keluarga, dan pertemanan.


Referensi

Referensi :

  • B, Juan R. Delusional Disorder. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.
  • G, Joseph. Mental Health and Delusional Disorder. Web MD. 2012.

Diperbarui 12 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa