Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher, yaitu di depan saluran napas (trakea). Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid yang sangat banyak melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk:
- penyakit Graves,
- penyakit gondok noduler toksik (Toxic Nodular Goiter), atau
- hipertiroidisme sekunder.
Penyakit Graves
Penyakit Graves (disebut juga Goiter difusa toksika) merupakan sebuah kelainan yang bersifat autoimun, di mana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri.
Penderita penyakit Graves biasanya memiliki gejala-gejala yang khas antara lain:
- Pembesaran kelenjar tiroid, membentuk benjolan di leher (gondok/goiter)
- Eksoftalmus (mata menonjol).
- Penonjolan kulit diatas tulang kering.
Sumber gambar: www.medicinenet.com
Pada beberapa kasus yang jarang, penderita penyakit Graves mengalami kelainan pada kulit, di mana kulit menjadi merah dan membengkak dengan tekstur permukaan seperti kulit jeruk. Biasanya kelainan kulit ini mengenai kulit di atas tulang kering.
Hipertiroidisme Sekunder
Hipertiroidisme bisa disebabkan oleh kelainan diluar kelenjar tiroid, misalnya karena adanya tumor hipofisis yang menghasilkan terlalu banyak hormon yang merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan.
Penyebab Hipertiroidisme
Penyebab Hipertiroidisme
Beberapa penyakit atau keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan ini, meliputi:
- mendapat terlalu banyak yodium
- penyakit Graves
- peradangan pada kelenjar tiroid (thyroiditis)
- pembesaran kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisis
- beberapa tumor testis atau ovarium
- mendapat hormon tiroid dalam jumlah besar
Gejala Hipertiroidisme
Gejala Hipertiroidisme
Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, akan terjadi peningkatan fungsi tubuh, antara lain:
- Detak jantung menjadi lebih cepat
- Tekanan darah cenderung meningkat
- Penderita merasa hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk
- Tangan tremor (gemetar) halus
- Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
- Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
- Sulit tidur
- Sering buang air besar, kadang disertai diare
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda jika mengalami keluhan dan tanda hipertiroid, seperti:
- Berat badan turun tanpa sebab
- Terasa berdebar-debar
- Mata menonjol dan leher terasa membesar
- Susah tidur pada malam hari
- Keringat berlebihan
Bawa segera ke Rumah Sakit terdekat jika anda atau keluarga anda mengalami Hipertiroid atau Penyakit Graves disertai tanda dan gejala Krisis Tiroid, seperti:
- Penurunan Kesadaran
- Rasa gugup gelisah dan kebingungan
- Sesak Napas
- Tremor
- Demam
- Berdebar-debar
- Mual dan muntah
- Diare
- Dehidrasi
- Otot melemah
- Kejang
Diagnosis Hipertiroidisme
Diagnosis Hipertiroidisme
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Diagnosis bisa dipastikan antara lain dengan melakukan pemeriksaan kadar hormon dalam darah.
Penanganan Hipertiroidisme
Penanganan Hipertiroidisme
Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengontrol kadar hormon tiroid, seperti PTU atau methimazole. Konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengonsumsi obat ini.
Pilihan terapi lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium radioaktif. Setiap jenis pengobatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pembedahan merupakan terapi pilihan untuk:
- penderita muda
- penderita dengan kelenjar tiroid yang sangat besar
- penderita yang alergi terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat.
Namun, setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme. Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah kelumpuhan pita suara dan kerusakan kelenjar paratiroid (kelenjar kecil di belakang kelenjar tiroid yang mengendalikan kadar kalsium dalam darah).
Komplikasi Hipertiroidisme
Hipertiroidisme dapat menimbulkan komplikasi pada beberapa organ jika tidak ditangani dengan tepat, seperti:
Gangguan Jantung
Berikut komplikasi pada jantung akibat hipertirodisme, yaitu:
- Gangguan Irama Jantung, kondisi ini dapat meningkatkan terjadinya stroke
- Gagal Jantung, suatu kondisi dimana jantung gagal memompa darah ke seluruh darah
Tulang rapuh (Osteoporosis)
Hipertiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh. Kondisi ini disebut dengan osteoporosis. Kekuatan tulang sebagian tergantung dari jumlah kalsium dan mineral lainnya, tetapi jika kadar hormon tiroid terlalu tinggi dapat membuat tubuh sulit untuk memasukkan kalsium ke dalam tulang.
Gangguan Penglihatan
Beberapa penderita Hipertiroidismedapat mengalami masalah pada mata yang disebut penyakit mata tiroid. Hal ini sering terjadi pada orang yang merokok. Kelainan ini mempengaruhi otot dan jaringan lain di sekitar mata. Masalah pada mata yang tidak ditangani dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Kulit berubah warna dan bengkak
Kasus ini jarang terjadi, orang yang menderita Gondok atau Penyakit Graves dapat mengalami dermopati graves. Hal ini menyebabkan kulit berubah warna dan membengkak, seringkali pada bagian betis dan kaki.
Krisis Tiroid
Kondisi ini sangat langka dan jarang terjadi. Hipertiroidisme meningkatkan risiko terjadinya Krisis Tiroid. Penyakit ini menyebabkan gejala yang berat dan terkadang mengancam jiwa. Ini memerlukan penanganan medis segera. Gejala Krisis Krisis Tiroid, yaitu:
- Penurunan Kesadaran
- Rasa gugup gelisah dan kebingungan
- Sesak Napas
- Tremor
- Demam
- Berdebar-debar
- Mual dan muntah
- Diare
- Dehidrasi
- Otot melemah
- Kejang
Prognosis Hipertiroidisme
Prognosis hipertiroid umumnya baik jika ditangani dengan segera dan selalu rutin kontrol penyakit ini. Selain itu, penyebab hipertiroid juga mempengaruhi prognosis penyakit ini.
Informasi Produk Terkait Hipertiroidisme
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Hipertiroidisme
Untuk mencegah penyakit hipertiroid sangat sulit. Hal yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya penyakit yang dapat menimbulkan hipertiroid, seperti diabetes.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah:
- Menjalani gaya hidup sehat dan seimbang
- Tidak merokok
- Olahraga secara teratur
- Mengelola stress dengan baik
- Rutin untuk melakukan pemeriksaan secara berkala
Referensi
Referensi:
- Mayo Clinic. Hipertiroidisme. 2022
- Thyroid Association of New Zealand. Graves Disease.
- Todd B Nippoldt. Graves' Dermopathy: How is it treated? Mayo Clinic. 2011.
- Shehzad Topiwala. Hyperthyroidism. Medline Plus. 2012.
Diperbarui 19 Desember 2023