Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Hives (Urtikaria) dan Angioedema

BELLA PRICYLLA
19 Desember 2023
Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Hives (Urtikaria) dan Angioedema

BELLA PRICYLLA
19 Desember 2023

Hives yang disebut juga urtikaria atau biduran, merupakan suatu gangguan pada kulit yang ditandai dengan adanya pembengkakan yang agak meninggi, pucat, dikelilingi oleh area kemerahan dengan batas yang tegas. Angioedema merupakan pembengkakan yang terjadi pada jaringan yang lebih luas di bawah kulit, kadangkala mengenai wajah dan tenggorokan.

Angioedema. Sumber : www.wikipedia.com


Penyebab Hives dan angioedema

Penyebab Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Hives dan angioedema bisa terjadi bersamaan dan bisa menjadi berat. Pemicu yang paling sering adalah obat-obatan, sengatan atau gigitan serangga, suntikan alergi (imunoterapi alergen), dan makanan tertentu-terutama telur, kerang, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Ada makanan tertentu yang dalam jumlah sedikit saja jika dimakan bisa tiba-tiba menimbulkan hives atau angioedema. Tetapi ada juga makanan lain (seperti stroberi) yang dapat menimbulkan reaksi ini hanya setelah dimakan dalam jumlah besar. Hives kadangkala diikuti oleh adanya infeksi virus seperti hepatitis, mononucleosis, dan campak jerman. 

Hives atau angioedema bisa menjadi kronis, berulang lebih dari seminggu atau sebulan. Pada kebanyakan kasus tidak ada penyebab khusus yang teridentifikasi, kemungkinan karena adanya asupan bahan-bahan tertentu yang tidak disadari, misalnya pewarna makanan atau bahan pengawet. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti aspirin atau obat-obat anti-peradangan non-steroid lain (NSAID), bisa juga menyebabkan hives atau angioedema kronis. Angioedema kronis yang terjadi tanpa hives kemungkinan suatu angioedema menurun.


Gejala Hives dan angioedema

Gejala Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Hives biasanya diawali dengan timbulnya rasa gatal pada kulit, kemudian terbentuk pembengkakan yang biasanya kecil (kurang dari ½ inci). Pembengkakan yang lebih besar (sampai 4 inci melintang) bisa tampak seperti cincin kemerahan dengan warna pucat di tengah.

Biasanya, hives hilang dan timbul. Suatu bercak bisa menetap untuk beberapa jam, kemudian hilang, dan kemudian bercak lainnya bisa muncul di mana saja. Setelah hives hilang, kulit biasanya tampak benar-benar normal.

Angioedema bisa mempengaruhi sebagian atau seluruh tangan, kaki, kelopak mata, bibir, atau kelamin. Kadangkala pembengkakan mengenai selaput lapisan mulut, tenggorokan, dan saluran pernafasan, sehingga menimbulkan kesulitan untuk bernapas.


Kapan harus ke dokter?

Konsultasikan segera ke dokter , jika anda mengalami keluhan urtikaria atau biduran agar anda mendapatkan penanganan yang tepat.

Segera bawa diri anda ke rumah sakit terdekat, jika mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi obat-obatan atau makanan, seperti:

  • Bengkak pada area mata dan mulut
  • Sulit bernafas atau sesak nafas
  • Timbul ruam hampir seluruh tubuh
  • Tangan dan kaki dingin
  • Terasa berdebar-debar

Diagnosis Hives dan angioedema

Diagnosa Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Penyebab hives dan angioedema biasanya jelas. Pemeriksaan jarang diperlukan karena reaksi-reaksi ini biasanya menyembuh dan tidak berulang.

Pada anak-anak, adanya hives yang timbul secara tiba-tiba, hilang dengan cepat, dan tidak berulang, biasanya tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, karena biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Jika angioedema atau hives muncul secara berulang dan tanpa penyebab yang jelas, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.


Penanganan Hives dan angioedema

Pengobatan Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Biasanya, jika hives muncul secara tiba-tiba, hives akan cepat mereda dengan sendirinya tanpa pengobatan, bahkan kadangkala dalam hitungan menit. Jika penyebabnya jelas, maka penderita sebisa mungkin harus menghindari penyebab terjadinya hives dan angioedema. Tetapi jika penyebabnya tidak jelas, orang tersebut harus menghentikan penggunaan semua obat-obatan yang tidak penting sampai hives tersebut reda.

Untuk hives dan angioedema ringan, pemberian antihistamin dapat meringankan rasa gatal dan mengurangi pembengkakan. Dokter mungkin akan memberikan kortikosteroid jika terdapat reaksi yang berat dan ketika semua pengobatan lainnya tidak efektif. Pemberian kortikosteroid harus sangat hati-hati, sesuai petunjuk dokter, dan sesingkat mungkin, karena pemberian kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya berbagai efek samping.

Jika angioedema berat mengakibatkan kesulitan menelan atau bernapas atau pingsan, maka perlu dilakukan tindakan penanganan darurat. Penderita perlu segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit, agar segera mendapatkan pertolongan.


Pengobatan Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Komplikasi yang dapat timbul, biasanya diakibatkan oleh reaksi angioedema yang berat. Komplikasi yang dapat timbul akibat reaksi ini adalah tersumbatnya jalan napas akibat pembengkakan jalan napas, sehingga hal ini dapat mengancam jiwa.

 


Prognosis Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Prognosis pada penyakit ini umumnya baik, jika reaksi alergi yang timbul masih bersifat ringan dan cepat ditangani, tetapi jika yang timbul reaksi alerginya cukup berat prognosisnya cenderung buruk jika tidak segara ditangani.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Hives (Urtikaria) dan Angioedema

Untuk menghindari risiko terjadinya urtikaria atau angioedema, lakukanlah hal berikut ini:

  • Hindari pemicu alergi. Hal-hal yang sering menimbulkan reaksi alergi seperti cuaca dingin, hewan peliharaan atau benda yang berbulu, makanan laut, obat antinyeri serta obat antibiotik. Pilihlah makanan dengan hati-hati dan beri tahu dokter jika anda mempunyai riwayat alergi obat pada saat berkonsultasi.
  • Jaga kebersihan diri dan seringlah berganti pakain. Jika serbuk sari atau kontak dengan hewan pernah memicu timbulnya reaksi alergi, segeralah mengganti pakaian anda. 

Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Hives and Angioedema. 2023
  • Peter J Delves. Hives and Angioedema. Merck Manual. 2008.

Diperbarui 19 Desember 2023