CT Scan Otak
Pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT Scan) dilakukan untuk melihat suatu area di tubuh, misalnya otak, dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada menggunakan pemeriksaan sinar-X yang konvensional. Pada CT scan, sinar-X dipancarkan tepat pada otak; pada saat yang sama, suatu alat skintilasi ditempatkan tepat berlawanan dengan arah sumber sinar-X, untuk mengukur jumlah radiasi yang tidak terserap oleh tulang kepala dan jaringan otak. Sumber pemancar sinar-X dan alat skintilasi bergerak mengelilingi kepala untuk membuat gambaran kepala secara keseluruhan. Kemudian data dari alat skintilasi diproses oleh komputer untuk membuat suatu pencitraan dari berbagai potongan otak, yang kemudian ditampakkan di layar monitor. Tumor dan lesi otak lainnya, serta kerusakan jaringan akan tampak sebagai area dengan densitas yang berbeda.
Pemeriksaan terbaru lainnya untuk mendapatkan citra yang detail dari otak adalah Positron Emission Tomography Scan (PET Scan).
Mengapa CT Scan otak dilakukan?
CT Scan otak dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut:
- Untuk memeriksa struktur jaringan otak
- Untuk menemukan tumor dan kelainan lain di otak
- Untuk memonitor efek operasi, radioterapi, atau kemoterapi tumor otak
- Untuk mendeteksi penggumpalan darah setelah terjadi luka di kepala.
Apa yang seharusnya Anda ketahui sebelum dilakukan CT Scan otak?
- Biasanya tidak ada pembatasan makanan sebelum tes. Tetapi jika digunakan seuatu cairan kontras selama pemeriksaan, maka Anda akan diminta untuk berpuasa selama 4 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.
- Cairan kontras adalah suatu zat yang dapat memperjelas pencitraan otak. Anda mungkin akan merasa hangat, sakit kepala sesaat, rasa seperti besi (metallic taste) atau mual dan ingin muntah setelah cairan kontras disuntikkan.
- CT scan menggunakan pancaran sinar-X pada otak. Pemeriksaan ini dapat menyebabkan sedikit rasa tidak nyaman. Tes berlangsung sekitar 15-30 menit.
- Riwayat kesehatan akan diperiksa apakah pernah mengalami reaksi alergi terhadap kerang-kerangan, yodium atau cairan khusus.
- Anda akan diminta mengenakan baju rumah sakit atau pakaian yang nyaman serta menanggalkan benda-benda logam di tempat yang akan di scan.
- Anda diminta untuk menandatangani pernyataan kesediaan melakukan pemeriksaan sebelum CT scan dikerjakan.
Apa yang terjadi selama CT Scan otak?
- Anda diminta untuk berbaring pada meja khusus, kepala Anda difiksasi pada suatu tempat dengan menggunakan tali dan wajah Anda dibiarkan tidak tertutup.
- Meja tempat kepala berada bergerak menuju alat scanner. Scanner berputar di sekeliling kepala Anda, memancarkan sinar-X. Proses ini menimbulkan suara-suara bising.
- Jika perlu menggunakan cairan kontras, maka CT scan akan dilakukan kembali setelah cairan kontras disuntikkan dan mengisi tempat-tempat tertentu di otak.
- Informasi dari scanner disampaikan ke komputer dan diubah menjadi pencitraan pada layar monitor. Gambar dari area-area yang diinginkan dapat digunakan untuk pengamatan selanjutnya.
Apa yang terjadi setelah pemeriksaan CT Scan otak?
- Jika menggunakan cairan kontras, maka Anda dapat berisiko untuk mengalami efek samping, seperti sakit kepala, mual, dan ingin muntah. Anda akan dimonitor untuk melihat apakah timbul reaksi-reaksi alergi, seperti ruam, gatal-gatal atau kesulitan bernafas. Jika terdapat reaksi alergi, biasanya akan muncul dalam waktu 30 menit.
- Setelah pemeriskaan CT Scan otak selesai, Anda dapat melanjutkan kembali pola makan seperti biasa.
Apakah pemeriksaan CT scan otak berisiko?
Wanita hamil sebaiknya tidak melakukan pemeriksaan CT scan, khususnya pada tiga bulan pertama kehamilan. Mereka yang alergi terhadap yodium atau cairan kontras sebaiknya juga harus menghindari CT Scan dengan pemberian cairan kontras.
Apa yang dimaksud dengan hasil normal?
Densitas jaringan mempengaruhi penampakan dalam hasil scanning. Jaringan otak mungkin akan tampak dalam warna putih, hitam dan abu-abu. Dokter akan mengevaluasi struktur otak berdasarkan densitas bentuk, ukuran, dan posisi.
Apa yang dimaksud dengan hasil yang abnormal?
Struktur atau densitas jaringan yang berubah dapat merupakan indikasi adanya tumor, penggumpalan darah, kerusakan otak, infark, pembengkakan atau hydrocephalus.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.