Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Adenosine Stress Test

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Adenosine Stress Test

Adenosine Stress Test

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Adenosine Stress Test merupakan suatu jenis pemeriksaan nuklir pada jantung yang dilakukan untuk mengevaluasi respon jantung terhadap stress. Orang-orang dengan penurunan fungsi jantung atau mereka yang tidak dapat berjalan lama atau berolahraga, maka bisa diberikan stressor berupa pemberian agen farmakologis yang membuat jantung berespon seolah-olah sedang berolahraga. Dengan cara ini, tetap bisa ditentukan bagaimana respon jantung terhadap stress, meskipun seseorang tidak melakukan olahraga.

Adenosin merupakan salah satu agen farmakologis yang paling banyak digunakan untuk stress test. Adenosin bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah jantung dan menimbulkan efek seperti sedang berolahraga.

Stress test dengan agen farmakologis umumnya dilakukan jika terdapat kontraindikasi untuk melakukan stress test dengan latihan atau jika seseorang tidak mampu melakukan latihan karena berbagai kendala fisik. Hal ini meliputi berbagai kondisi sebagai berikut:

  1. Orang-orang lanjut usia dengan penurunan kapasitas fungsi jantung dan kemungkinan memiliki penyakit jantung koroner.
  2. Orang-orang dengan kelemahan fisik kronis dan kemungkinan memiliki penyakit jantung koroner.
  3. Pasien muda dengan masalah fisik tertentu, misalnya cedera, radang sendi, masalah ortopedik, gangguan saraf tepi, masalah pada otot (miopati), atau penyakit pembuluh darah perifer, sehingga target detak jantung maksimal tidak mudah dicapai dengan latihan biasa.
  4. Orang-orang yang mengkonsumsi obat golongan beta-blocker atau sejenisnya, sehingga menghambat kemampuan jantung untuk mencapai target yang diharapkan.
  5. Orang-orang dengan alat pacu jantung

Stress test bisa dilakukan untuk:

  1. Menentukan apakah terdapat aliran darah yang cukup ke jantung saat aktivitas tubuh meningkat
  2. Mengevaluasi efektivitas obat-obat jantung dalam mengatasi angina dan iskemia
  3. Menentukan kemungkinan seseorang mengalami penyakit jantung koroner dan evaluasi lebih lanjut
  4. Memeriksa efektivitas tindakan yang telah dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung pada orang-orang dengan penyakit arteri koroner
  5. Mengidentifikasi adanya irama jantung yang abnormal
  6. Membantu menentukan program latihan yang aman

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum melakukan adenosine stress test:

Pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan pada:

  1. Orang-orang dengan spasme saluran napas akut, misalnya asma, karena penyempitan saluran napas bisa menjadi sulit untuk diatasi
  2. Orang-orang dengan blok jantung dengan derajat > I, karena bisa memperberat kondisi yang ada.
  3. Orang-orang dengan tekanan darah sistolik < 90mmHg, karena berpotensi untuk membuat tekanan darah menjadi lebih rendah.
  4. Orang-orang yang mengkonsumsi dipyridamole atau methylxanthines (misalnya kafein dan aminofilin).
  5. Wanita hamil, kemungkinan hamil, atau menyusui.

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan:

  1. Tidak makan atau minum apapun kecuali air putih selama 4 jam sebelum pemeriksaan
  2. Tidak minum atau makan makanan yang mengandung kafein, teh, soda, atau cokelat sejak 12 jam sebelum pemeriksaan.
  3. Pada hari pemeriksaan, tidak mengkonsumsi obat-obat jantung seperti isosorbide dinitrate, isosorbide mononitrate, atau nitroglycerin, kecuali dokter mengatakan sebaliknya.
  4. Konsumsi obat-obat lainnya harus dengan sepengetahuan dan seijin dokter.
  5. Pemakaian obat golongan beta-blocker harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, apakah perlu dihentikan selama 24 jam sebelum pemeriksaan.
  6. Jika menggunakan obat semprot untuk melegakan napas (inhaler), maka obat tersebut perlu dibawa saat melakukan pemeriksaan.
  7. Tidak merokok pada hari pemeriksaan akan dilakukan
  8. Jika memiliki diabetes, maka tanyakan apakah Anda perlu mengkonsumsi obat diabetes pada hari pemeriksaan. Obat mungkin akan ditunda atau diturunkan sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
  9. Jika memiliki alat untuk memeriksa gula darah, maka bawalah alat tersebut untuk memantau kadar gula darah sebelum dan sesudah melakukan stress test.

Komplikasi yang mungkin terjadi saat pemeriksaan antara lain:

  1. Irama jantung tidak teratur
  2. Nyeri dada
  3. Kesulitan dalam bernapas
  4. Mual, pusing, sakit kepala, rasa hangat di tubuh, dan sakit perut

Hal-hal yang biasanya terjadi saat pemeriksaan adenosine stress test:

  1. Dokter akan menjelaskan prosedur pemeriksaan terlebih dahulu. Tanyakan jika ada sesuatu yang masih belum jelas.
  2. Anda akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan dilakukannya tindakan. Bacalah dengan seksama dan tanyakan jika ada sesuatu yang belum dimengerti.
  3. Semua perhiasan dan benda yang bisa mengganggu pemeriksaan perlu dilepas.
  4. Akan diberikan baju khusus untuk dipakai selama pemeriksaan.
  5. Anda akan diminta untuk berbaring pada meja pemeriksaan dan kemudian elektroda-elektroda EKG (elektrokardiografi) akan dipasang untuk memantau jantung selama stress test berlangsung.
  6. Tekanan darah dan irama jantung (EKG) akan diperiksa terlebih dahulu sebelum stress test dimulai.
  7. Jalur intravena akan dipasang pada pembuluh darah vena di tangan.
  8. Adenosin kemudian diberikan melalui jalur intravena dengan cara perlahan-lahan.
  9. Setelah itu, isotop juga diberikan melalui jalur intravena dan dilakukan pengambilan gambaran jantung oleh kamera khusus.
  10. Selama pemberian adenosin, Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti nyeri dada, panas, atau rasa tidak enak di perut. Perasaan ini akan menghilang jika obat dihentikan. Katakan pada dokter atau petugas medis yang ada jika Anda merasakan suatu gejala.

Setelah pemeriksaan, Anda dianjurkan untuk minum air cukup banyak dan sering buang air kecil selama sekitar 24 jam sesudahnya, untuk membantu mengeluarkan zat radioaktif dari tubuh.

Jangan melakukan pemeriksaan lain yang menggunakan zat radioaktif selama 24-48 jam setelahnya. Disamping itu, Anda bisa kembali beraktivitas dan makan seperti biasa, kecuali dokter menganjurkan hal yang lain.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • A, David. Pharmacologic Stress Testing. Medscape. 2012.
  • M, Thomas M. Heart Disease and Stress Test. Web MD. 2012.