Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kardiomiopati Peripartum

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Kardiomiopati Peripartum

Kardiomiopati Peripartum

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Kardiomiopati peripartum adalah kelainan yang jarang terjadi di mana jantung terdiagnosis menjadi lemah saat bulan terakhir kehamilan atau dalam waktu 5 bulan setelah persalinan.

Pada kardiomiopati peripartum, bilik jantung membesar dan otot jantung melemah. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah darah yang dipompa jantung pada setiap detak jantung. Persentase darah yang dikeluarkan dari jantung pada setiap kontraksi disebut fraksi ejeksi ventrikel kiri. Jantung yang lemah dapat menyebabkan kelelahan dan tekanan darah rendah karena berkurangnya aliran darah ke tubuh, dan dapat menyebabkan pembengkakan di kaki dan perut karena penumpukan cairan di organ seperti paru-paru dan hati.

 


Penyebab Kardiomiopati peripartum

Penyebab Kardiomiopati Peripartum

Penyebab kardiomiopati peripartum sampai saat ini masih belum diketahui penyebabnya.

Faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi ini meliputi:

  • Kegemukan
  • Riwayat pribadi gangguan jantung seperti miokarditis
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
  • Merokok
  • Alkoholisme
  • Kehamilan kembar
  • Usia tua
  • Preeklamsia
  • Nutrisi yang buruk

Gejala Kardiomiopati peripartum

Gejala Kardiomiopati Peripartum

  • Sesak napas saat beraktivitas dan saat berbaring
  • Pergelangan kaki atau kaki bengkak
  • Batuk
  • Nyeri dada atau sesak

Gejala yang kurang umum mungkin termasuk perasaan jantung berdebar kencang atau jantung berdebar-debar (palpitasi), kelelahan, peningkatan buang air kecil di malam hari atau pusing, terutama saat berdiri.

Asosiasi Jantung New York mengklasifikasikan tingkat keparahan gejala pada pasien Kardiomiopati Peripartum:

  • Kelas I - Penyakit tanpa gejala
  • Kelas II - Gejala/efek ringan pada fungsi atau gejala hanya pada aktivitas yang ekstrim
  • Kelas III - Gejala dengan aktivitas minimal
  • Kelas IV - Gejala saat istirahat

 


Diagnosis Kardiomiopati peripartum

Diagnosis Kardiomiopati Peripartum

Kardiomiopati Peripartum mungkin sulit dideteksi karena gejala gagal jantung mirip dengan gejala kehamilan, seperti sesak napas dan pembengkakan pada kaki dan tungkai. Sesak napas atau pembengkakan baru yang terjadi setelah melahirkan atau gejala-gejala ini yang timbul secara tiba-tiba selama kehamilan harus segera dievaluasi.

Selama pemeriksaan fisik, dokter mencari tanda-tanda cairan di paru-paru. Mereka mungkin menggunakan x-ray untuk melihat atau stetoskop untuk mendengarkan bukti adanya cairan di paru-paru, detak jantung yang cepat atau bunyi jantung yang tidak normal.

Ultrasonografi jantung yang disebut ekokardiogram dapat mendeteksi kardiomiopati dengan menunjukkan bahwa fungsi jantung lemah.

Kardiomiopati Peripartum didiagnosis ketika tiga kriteria berikut terpenuhi:

  • Gagal jantung terjadi pada bulan terakhir kehamilan atau beberapa bulan setelah melahirkan.
  • Pemompaan jantung berkurang dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri kurang dari 45%. LVEF normal adalah antara 50% dan 70%.
  • Tidak ada penyebab lain dari gagal jantung yang dapat ditemukan.

Tes darah laboratorium adalah bagian standar evaluasi. Ini termasuk tes untuk menilai fungsi ginjal, elektrolit, hati, tiroid dan hitung darah lengkap untuk mencari anemia atau bukti infeksi. Kadar Brain Natriuretic Peptide (BNP) dan N-Terminal Pro-BNP akan meningkat secara signifikan pada Kardiomiopati Peripartum dan digunakan sebagai indikasi gagal jantung.

 

Penanganan Kardiomiopati peripartum

Pengobatan Kardiomiopati Peripartum

Penderita harus dirawat inap di rumah sakit sampai gejala-gejala akut mereda.

Karena gangguan fungsi jantung biasanya dapat membaik kembali, dan wanita biasanya masih berusia muda, semua terapi yang dapat bermanfaat dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup, misalnya:

  • Menggunakan pompa jantung balon 
  • Transplantasi jantung jika terjadi gagal jantung berat yang menetap
  • Pengobatan untuk memperkuat kemampuan jantung dan memompa darah, serta mengurangi beban jantung.

Penderita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang rendah garam. Pada beberapa kasus dilakukan pembatasan cairan. Aktivitas juga dapat dibatasi jika terdapat gejala.

Wanita yang merokok dan minum alkohol disarankan untuk menghentikan kebiasaan ini karena dapat memperburuk gejala.

Berbagai jenis obat yang mungkin digunakan pada gangguan jantung tertentu:

  • Digitalis, contoh: Digoxin
  • Diuretik, contoh: Furosemide dan Indapamide
  • Beta-bloker, contoh: Bisoprolol, Atenolol dan Carvedilol

Pemberian obat jantung diberikan setelah gangguan didiagnosis dan dipastikan oleh dokter. Pilihan obat disesuaikan dengan jenis gangguan dan kondisi masing-masing penderita, serta dibawah pemantauan ketat oleh dokter.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kardiomiopati Peripartum

Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Makan makanan dengan gizi seimbang
  • Rajin olahraga untuk meningkatkan kebugaran jantung dan pembuluh darah
  • Hindari rokok dan alkohol

Jika seseorang sebelumnya telah mengalami gagal jantung saat kehamilan, maka ia disarankan untuk tidak hamil lagi.


Referensi

Referensi:

  • G, Glenn. Peripartum Cardiomyopathy. Medline Plus. 2012.
  • www.pennmedicine.org
  • www.heart.org

DIperbarui 30 Agustus 2023