Tanda-Tanda Persalinan Akan Dimulai
Semua wanita hamil harus mengetahui apa tanda-tanda dimulainya persalinan. Ada dua tanda utama yang menunjukkan proses persalinan akan dimulai, yaitu:
- Adanya kontraksi perut bagian bawah dengan interval yang teratur
- Nyeri punggung
Wanita yang pernah mengalami persalinan yang cepat pada kehamilan sebelumnya, harus segera memberitahu dokter jika ia merasa persalinan akan dimulai.
Tanda-tanda Persalinan Akan Dimulai
Ketika kontraksi pada perut bagian bawah mulai terjadi, kontraksi bersifat lemah, tidak teratur, dengan interval yang jauh. Wanita hamil dapat merasakan seperti kram menstruasi. Dengan berjalannya waktu, kontraksi perut menjadi lebih kuat, lebih lama, dan semakin sering.
Kontraksi dan nyeri punggung dapat didahului atau disertai dengan gejala-gejala lainnya, seperti:
- Bloody show, yaitu keluarnya sedikit darah bercampur lendir dari vagina, biasanya merupakan tanda bahwa persalinan akan dimulai.
- Pecahnya selaput ketuban. Adakalanya, selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai, dan cairan ketuban keluar melalui vagina.
Ketika selaput ketuban pecah, wanita hamil harus segera menghubungi dokter atau bidan secepatnya. Sekitar 80-90% wanita hamil yang mengalami pecah selaput ketuban sebelum tetapi mendekati tanggal perkiraan persalinan, akan segera masuk ke proses persalinan dalam waktu 24 jam. Jika persalinan tidak dimulai setelah beberapa jam, maka wanita hamil biasanya perlu dibawa ke rumah sakit, dimana akan dilakukan induksi persalinan buatan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi. Setelah selaput ketuban pecah, bakteri dari vagina dapat masuk ke dalam rahim dengan mudah dan menyebabkan infeksi pada wanita hamil, janin, atau keduanya.
Perawatan di Rumah Sakit Atau Rumah Bersalin
Ketika selaput ketuban pecah atau ketika kontraksi rahim yang kuat sering terjadi, dengan interval kurang dari 6 menit, atau berlangsung hingga 30 detik atau lebih, maka wanita hamil harus pergi ke rumah sakit atau rumah bersalin.
Pemeriksaan vagina dilakukan untuk menentukan apakah selaput ketuban telah pecah dan bagaimana pembukaan serviks. Tetapi, pemeriksaan ini bisa tidak dilakukan jika wanita hamil mengalami perdarahan atau jika selaput ketuban telah pecah secara spontan.
Segera setelah wanita dirawat di rumah sakit, maka detak jantung janin diperiksa secara berkala mengunakan ultrasonografi Doppler atau alat pemantau jantung lainnya. Detak jantung yang abnormal (terlalu cepat atau terlalu lambat) dapat menunjukkan bahwa janin dalam keadaan bahaya.
Pereda Nyeri
Wanita hamil dapat memilih untuk melakukan persalinan normal yang menggunakan teknik relaksasi dan pernapasan untuk mengatasi nyeri, atau menggunakan obat jika dibutuhkan. Setelah proses persalinan dimulai, rencana ini dapat diubah, tergantung dari bagaimana proses persalinan berlangsung.
Tingkat kecemasan pada wanita yang akan melahirkan mempengaruhi kebutuhan akan pereda nyeri. Untuk itu, wanita hamil dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum persalinan, misalnya dengan ikut kelas persiapan persalinan. Kesiapan diri dan dukungan saat persalinan cenderung dapat mengurangi kecemasan dan seringkali sangat mengurangi kebutuhan akan obat pereda nyeri.
Teknik relaksasi meliputi bagaimana secara sadar menegangkan bagian tubuh tertentu dan kemudian mengendurkannya (relaksasi). Teknik ini membantu wanita untuk dapat merelaksasi bagian tubuhnya yang lain ketika rahim berkontraksi saat persalinan dan merelaksasi seluruh tubuhnya saat tidak terjadi kontraksi.
Teknik pernapasan meliputi beberapa jenis cara pernapasan yang digunakan saat berbagai waktu saat persalinan. Pada tahap pertama persalinan, sebelum wanita mulai mengedan, ada beberapa jenis pernapasan yang dapat membantu:
- Napas dalam kemudian dihembuskan perlahan-lahan untuk membantu relaksasi saat awal dan akhir kontraksi
- Napas yang cepat dan dangkal saat puncak kontraksi
- Pola napas yang bergantian antara napas yang cepat dan dangkal, dengan menghembuskan nafas panjang untuk membantu wanita menahan diri mengedan ketika pembukaan serviks (leher rahim) belum lengkap
Wanita hamil dan pasangannya harus melatih teknik relaksasi dan pernapasan secara teratur saat kehamilan. Saat persalinan, pasangan dapat membantu mengingatkan apa yang harus dilakukan pada tahap tersebut, sambil memberikan dukungan emosional. Pasangan juga dapat memijat wanita untuk membantu agar lebih relaks.
Anestesi Regional
Anestesi regional bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri, misalnya dengan:
- Suntikan epidural. Obat anestesi disuntikkan pada punggung bagian bawah. Selang kateter kecil dapat dipasang di ruang epidural untuk memasukkan obat secara perlahan dan berkelanjutan. Dengan suntikan epidural, wanita tetap dapat mengedan dengan baik saat persalinan.
- Suntikan spinal. Suntikan spinal biasanya digunakan untuk operasi cesar.
Adakalanya, suntikan epidural atau spinal menyebabkan tekanan darah turun. Untuk itu, tekanan darah harus dipantau secara berkala.
Anestesi Umum
Anestesi umum sangat jarang digunakan karena dapat membuat lambat fungsi organ pada janin, misalnya jantung, paru-paru, dan otak. Anestesi umum biasanya hanya digunakan untuk operasi cesar yang darurat, karena anestesi ini merupakan cara yang paling cepat untuk membuat tidak sadar.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah ke rumah sakit terdekat, jika anda mengalami keluhan dan tanda yang mengarah persalinan, seperti:
- Cukup bulan dan waktu mendekati tafsiran persalina
- Perut trasa kram
- Keluarnya darah, lendir atau cairan benng dari jalan lahir
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- B, Haywood L. Labor. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.
Diperbarui 30 Agustus 2023