Bronkitis
Penyakit bronkitis (Bronchitis) adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus (saluran napas yang menuju ke paru-paru).
Terdapat dua jenis bronkitis, yaitu:
- Bronkitis Akut
Bronkitis akut umumnya terjadi selama 10-14 hari, tetapi juga dapat terjadi hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.
- Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama 3 bulan atau terjadi selama beberapa kali dalam 2 tahun. Bronkitis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Penyebab Bronkitis
Penyebab Bronkitis
Bronkitis umumnya paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Selain infeksi virus, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan bronkitis. Adanya infeksi yang masuk ke saluran napas menyebabkan timbulnya respon daya tahan tubuh melawan paparan infeksi, seperti peradangan pada bronkus dan produksi lendir (mukus) yang berlebihan, yang menyebabkan saluran napas menjadi lebih sempit dan timbulnya gejala bronkitis.
Penyebab lain bronkitis, seperti:
- Perokok
- Paparan asap rokok atau paparan debu yang berlebihan
- Riwayat asma
- Riwayat alergi
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
Gejala Bronkitis
Gejala Bronkitis
Tanda dan gejala bronkitis yang dapat ditemukan, baik pada bronkitis akut atau bronkitis kronis, antara lain berupa:
- batuk berdahak (dahaknya bisa bening, putih, kekuningan, atau hijau)
- rasa lelah
- sedikit demam dan menggigil
- rasa tidak nyaman di dada
Pada bronkitis yang berat, demam yang muncul mungkin sedikit lebih tinggi. Pada bronkitis akut, bisa terjadi sesak napas. Bronkitis bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal napas akut atau pneumonia
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika nada mempunyai keluhan dan tanda bronkitis, seperti:
- Batuk lama atau lebih dari tiga minggu
- Batuk menganggu tidur
- Batuk disertai demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius)
- Batuk disertai dahak yang berubah warna
- Batuk disertai keluarnya darah
- Batuk disertai sesak napas
Diagnosis Bronkitis
Diagnosis Bronkitis
Untuk menegakkan diagnosis bronkitis, selain melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik juga diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti:
- Foto thorax. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kondisi di dalam paru dan mencari penyebab kemungkinana lainnya.
- Tes Sputum (Dahak). Pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi bakter di dalam dahak.
- Tes Fungsi Paru (Spirometri). Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai fungsi dan kapasitas paru.
Penanganan Bronkitis
Pengobatan Bronkitis
Sebagian besar kasus bronkitis akut tidak selalu membutuhkan pemberian antibiotika. Tujuan pemberian terapi adalah untuk meredakan gejala-gejala yang ada dan membuat penderita dapat bernapas dengan lega. Beberapa penanganan yang dapat diberikan untuk mengatasi bronkitis akut antara lain:
- Istirahat lebih banyak
- Minum cukup air
- Menghirup uap air hangat
- Jika diperlukan, bisa digunakan obat seperti Paracetamol atau Ibuprofen untuk mengatasi demam
- Tidak merokok dan jangan menjadi perokok pasif
- Hindari polusi udara
Bila batuk sampai mengganggu tidur, Anda dapat menggunakan obat batuk suppressant (yang mengandung dextromethorphan).
Komplikasi Bronkitis
Pneumonia merupakan komplikasi yang paling sering terjadi akibat bronkitis. Hal terjadi akibat infeksi yang menyebar dari bronkus masuk ke paru, menyebabkan kantunf udara di dalam paru terisi cairan. 1 dari 20 kasus bronkitis berisiko untuk mengalami pneumonia.
Orang-orang yang berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi pneumonia, adalah:
- Usia lanjut
- Perokok
- Memiliki penyakit komorbid, seperti penyakit jantung, penyakit liver, atau penyakit ginjal
- Mempunyai imunitas yang lemah
Prognosis Bronkitis
Penderita bronkitis akut mempunyai prognosis yang baik. Hampir semua bronkitis dapat sembuh dengan sendirinya pada orang yang mempunyai imunitas yang baik.
Pada bronkitis kronis diketahui dapat memperburuk aliran udara dan penurunan fungsi paru akibat hipersekresi lendir yang kronis. Pasien dengan gejala bronkitis kronis memiliki risiko tiga kali lipat terkena PPOKdibandingkan dengan populasi tanpa gejala.
Informasi Produk Terkait Bronkitis
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Bronkitis
Jika seseorang telah sering atau berulang kali mengalami serangan bronkitis, maka faktor penyebab bronkitis mungkin terdapat di lingkungan sekitar.
Lokasi yang dingin, lembab, terutama dengan polusi udara yang kurang baik atau paparan asap rokok dapat membuat seseorang lebih rentan untuk terkena bronkitis. Oleh sebab itu, jika penyakit menjadi lebih berat, pertimbangkanlah untuk menghindari paparan tersebut.
Langkah-langkah ini juga dapat membantu anda menurunkan risiko terjadinya bronkitis, seperti:
- Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok
- Cobalah untuk menghindari orang-orang yang terkena pilek atau flu
- Lakukan vaksinasi influenza
- Cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer tangan secara teratur, untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus.
- Tidak mengusap-usap area hidung atau mata dengan tangan yang kotor
Referensi
Referensi:
- B, John G. Acute Bronchitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.
- D, Charles P. Acute and Chronic Bronchitis. Medicine Net. 2011.
- E, Ann. Understanding Bronchitis. Web MD. 2013.
- H, Denis. Bronchitis Acute. Medline Plus. 2012.
- Kemenkes. Bronchitis. 2022
- Mayo Clinic. Bronchitis. 2017.
- National Library of Medicine. Bronchitis. 2022.
- NHS. Bronchitis. 2023
Diperbarui 10 Januari 2024