Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)

VIDYA HARTIANSYAH
12 Desember 2023
Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)

Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)

VIDYA HARTIANSYAH
12 Desember 2023

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan didaerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler (nyeri pada jaras saraf) atau keduanya.

Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat menuju ke daerah lain atau sebaliknya, nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (reffered pain/nyeri yang menjalar).

Kesulitan saat menegakkan badan setelah membungkuk karena timbulnya rasa kaku atau rasa sakit adalah gejala/keluhan yang sangat sering terjadi dari masalah nyeri punggung bawah atau Law Back Pain (LBP).

Faktor Risiko

  • Faktor Umur
Nyeri pinggang merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. Bahkan keluhan nyeri pinggang ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun.
  • Jenis Kelamin
 pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.
 
·      Faktor Indeks Massa Tubuh
 
1.      Berat Badan
 
Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih resiko timbulnya nyeri pinggang lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.
 
2.      Tinggi Badan
 
Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban anterior maupun lengan posterior untuk mengangkat beban tubuh.
 
3.      Pekerjaan
 
Keluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktivitas mengangkat beban berat, sehingga riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu, misalnya seorang kuli pasar yang biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari. Mengangkat beban berat lebih dari 25 kg sehari akan memperbesar resiko timbulnya keluhan nyeri pinggang.
 
4.      Aktivitas/Olahraga
 
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Kebiasaan seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri pinggang, misalnya:
 
- Pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis.
 
- Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka.
 
- Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal. Kasur yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur.
 
- Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu.

- Aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari, melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari.
 
- Naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga dalam sehari, berjalan lebih dari 3,2 km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri pinggang.

Klasifikasi

Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu:

A. Acute low back pain
  • Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh.
  • Acute low back pain dapat disebabkan karenaluka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang acute terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
B. Chronic low back pain
  • Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali.Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama.
  • Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.

Penyebab Low back pain

Penyebab Low Back Pain

Penyebab LBP antara lain:

a.  Kelemahan Otot Punggung dan Otot

Penelitian menunjukkan bahwa kelemahan kedua otot ini juga menyebabkan buruk-nya fleksibilitas otot dan memberi andil dalam timbulnya nyeri punggung bawah.

b.   Stress sikap tubuh

  • Sikap tubuh yang salah (misalnya salah pada posisi duduk) akan menyebabkan   kelelahan pada tulang belakang.

  •  Ligament (jaringan pengikat sendi) akan terulur

  • Sendi dan syaraf akan mendapat tekanan

c.    Strain Otot

Pada cidera otot ringan akan kembali pulih dengan sendirinya, tapi cidera yang berat membutuhkan fisioterapi untuk mengurangi rasa sakit dan untuk penyembuhan yang sempurna. Misalnya pada saat mengangkat beban.

d.   Strain Ligament

Penguluran ligament (jaringan pengikat sendi) yang melebihi kemampuan ulur dan uluran mendadak akan membuat kerobekan ligament dan perdarahan sekitar jaringan yang menyebabkan bengkak dan nyeri.

e.   Problem Diskus

  •  Diskus atau bantalan sendi merupakan redam kejut, ber-ada di antara dua sendi tulang belakang.

  • Diskus dapat slip, menonjol, robek, atau aus karena umur.

f.      Sciatica

Syaraf sciatica berada mulai dari pinggang bawah terus ke pantat dan ke kaki. Iritasi dimana saja sepanjag syaraf akan menyebabkan nyeri pinggang dan kaki.

g.  Peradangan Sendi (arthritis)

Sendi tulang belakang mau-pun facetnya dapat meradang dan menyebabkan degenerasi dan peradangan dalam sendi sehingga menumbuhkan perkapuran pada ujung-ujung vertebra.

h.    Kebiasaan tidak banyak gerak


Gejala Low back pain

Gejala Low Back Pain

  • Perubahan dalam gaya berjalan.
  • Berjalan terasa kaku.
  • Tidak bias memutar punggung.
  • Pincang
  • Persyarafan
    • Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien  merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang
    • Tidak terkontrol Bab dan Bak.
  • Nyeri
    • Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
    • Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
    • Nyeri otot dalam.
    • Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
    • Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
    • Nyeri pada pertengahan bokong.
    • Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.

Diagnosis Low back pain

Diagnosis Low Back Pain

1.   Neurologik

  • Elektromiografi (EMG), dilakukan bila dicurigai adanya masalah saraf.
  • Somatosensory Evoked Potensial (SSEP), berguna untuk stenosis kanal dan mielopati spinal.

2.   Radiologik

  • Foto Polos, untuk mengesampingkan adanya kelainan tulang.
  • Mielografi, Mielo-CT, CT-scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk mencari penyebab nyeri antara lain tumor, HNP perlengketan.

3.   Laboratorium

  • Laju Endap Darah, darah perifer lengkap, C-reactive protein, factor rheumatoid, alkalin fosfatase, kalsium (atas indikasi).
  • Urinalisis, untuk penyakit non spesifik seperti infeksi.
  • Liquor serebrospinalis (atas indikasi).

4. Pemeriksaan Fisik  [ Pemeriksaan Motoris/gerakan dan Sensoris/saraf]


Penanganan Low back pain

Pengobatan Low Back Pain

Penatalaksanaan yang terbaik adalah menghilangkan penyebabnya (kausal), walaupun bagi pasien yang terpenting adalah menghilangkan rasa sakitnya (simptomatis). Jadi kita menggunakan kombinasi antara pengobatan kausal dan simptomatis.
  • Pada LBP karena tegang otot dapat dipergunakan Tizanidine yang berfungsi untuk mengendorkan kontraksi otot tersebut (muscle relaxan).
  • Untuk pengobatan simptomatis lainnya kadang-kadang memerlukan campuran antara obat-obat analgesik, anti inflamasi, NSAID, penenang, dll.
  • Apabila dengan pengobatan biasa tidak berhasil mungkin fisioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. fisioterapi (rehabilitasi) dengan alat-alat khusus maupun dengan traksi (tulang belakang ditarik),  Terapi bisa meliputi pendinginan (misal dengan es), pemanasan sinar infra merah, kompres lembab dan panas.
  • Tindakan operasi mungkin diperlukan apabila pengobatan dengan fisioterapi tidak berhasil, misalnya pada HNP atau pada pengapuran yang berat.
Penatalaksanaan LBP memang cukup kompleks. Selain konsultasi dengan dokter spesialis saraf, Anda mungkin juga perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam, rehabilitasi medis, bedah syaraf, bedah orthopedi, dan mungkin juga spesialis kedokteran jiwa atau Psikolog.
 

Pengcegahan Low Back Pain

Agar kita tetap sehat, khususnya agar tidak terkena LBP walaupun usia sudah lanjut, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Olah raga yang teratur di mana frekuensi/jumlah dan intensitasnya haruscukup, jangan berlebihan. Bagi yang berbakat LBP, dianjurkan untuk berenang, dan sebaiknya jangan meloncat-loncat.
  2. Mengatur makanan dengan menghindari makanan-makanan yang mengandung banyak lemak, asam urat, dll, agar memperlambat terjadinya pengapuran tulang belakang. Disamping itu usahakan jangan sampai terjadi kelebihan berat badan.
  3. Hidup dalam lingkungan yang sehat dengan udara yang bersih dan menghindari polusi yang berlebihan.
  4. Hidup yang teratur, mengatasi stress.


 

 

 

 


Referensi

Referensi:

  • Hills EC. Mechanical Low Back Pain. Editors: Wieting JM, Talavera F, Foye PM, Allen KL, Lorenzo CT. 2004.
  • Main CJ, Williams AC. ABC of Psychological Medicine : Muskuloskeletal Pain. BMJ 2002;325:534-7.
  • Mounce K. Back Pain. Rheumatology 2002; 41: 1-5.
  • Van Tulder MW, Koes BW. Low back pain and sciatica. Clin Evid 2001;6:864-83
  • www.emedicine.com/neuro/topic516.htm
  • www.neurology.multiply.com/journal/item/24

Diperbarui 24 Agustus 2023