Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Tumor Otak

VIDYA HARTIANSYAH
15 Januari 2024
Tumor Otak

Tumor Otak

VIDYA HARTIANSYAH
15 Januari 2024

Tumor Otak Jinak (Benigna) adalah pertumbuhan jaringan otak yang abnormal, tetapi tidak ganas. Tumor Otak Ganas (Maligna) adalah kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah.

Beberapa jenis tumor otak jinak bisa tumbuh di dalam otak dan diberi nama sesuai dengan sel atau jaringan asalnya, antara lain:

  • Schwannoma berasal dari sel Schwann yang membungkus persarafan
  • Ependimoma berasal dari sel yang membatasi bagian dalam otak
  • Meningioma berasal dari meningen (jaringan yang melapisi bagian luar otak)
  • Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar
  • Osteoma berasal dari struktur tulang pada tengkorak
  • Hemangioblastoma berasal dari pembuluh darah.

Tumor ganas otak yang paling sering terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh yang lain. Kanker payudara dan kanker paru-paru, melanoma maligna dan kanker sel darah (misalnya leukemia dan limfoma) bisa menyebar ke otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang berbeda.

Tumor otak primer berasal dari dalam otak, yang terdiri dari:

  • Glioma berasal dari jaringan yang mengelilingi dan menyokong sel-sel saraf, beberapa diantaranya bersifat ganas
  • Glioblastoma multiformis merupakan jenis yang paling sering ditemukan
  • Astrositoma anaplastik, pertumbuhannya sangat cepat
  • Astrositoma, pertumbuhannya lambat
  • Oligodendroglioma
  • Meduloblastoma, jarang terjadi, biasanya menyerang anak-anak sebelum mencapai pubertas
  • Sarkoma dan adenosarkoma merupakan kanker yang jarang terjadi, yang tumbuh dari struktur selain sel saraf.

Tumor Otak yang Berasal dari Sistem Saraf 

Jenis Tumor Asal Status Keganasan Persentase Dari Semua Tumor Otak Yang Sering Terkena
Kordoma Sel saraf dari kolumna spinalis Jinak tetapi invasif Kurang dari 1% Dewasa
Tumor sel germinal Sel-sel embrionik Ganas atau jinak 1% Anak-anak
Glioma (glioblastoma multiformis, astrositoma, oligodendtrositoma) Sel-sel penyokong otak, termasuk astrosit dan oligodendrosit Ganas atau relatif jinak 65% Anak-anak dan dewasa
Hemangioblastoma Pembuluh darah Jinak 1-2% Anak-anak dan dewasa
Meduloblastoma Sel-sel embrionik Ganas   Anak-anak
Meningioma Sel-sel dari selaput yg membungkus otak Jinak 20% Dewasa
Osteoma Tulang tengkorak Jinak 2& Anak-anak dan dewasa
Osteosarkoma Tulang tengkorak Ganas Kurang dari 1% Anak-anak dan dewasa
Pinealoma Sel-sel di kelenjar pinealis Jinak 1% Anak-anak
Adenoma hipofisis Sel-sel epitel hipofisis Jinak 2% Anak-anak dan dewasa
Schwannoma Sel Schwann yg membungkus persarafan Jinak 3% Dewasa

Penyebab Tumor otak

Penyebab Tumor Otak

  • Tumor yang Dimulai di Otak

Tumor otak primer berasal dari jaringan otak itu sendiri atau jaringan di dekatnya, misalnya lapisan yang menutupi otak (meninges), saraf kranial, atau kelenjar hipofisis. Tumor otak primer terjadi ketika sel-sel normal mengalami mutasi pada DNA-nya. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tumbuh dan membelah dengan cepat dan tetap hidup saat sel-sel normal lainnya akan mati. Hal ini menimbulkan adanya sekumpulan sel-sel abnormal yang membentuk tumor.

Tumor otak primer lebih jarang terjadi dibandingkan dengan tumor otak sekunder, di mana kanker dimulai di tempat lain dan menyebar ke otak.

  • Tumor yang Menyebar ke Otak

Tumor otak sekunder merupakan tumor yang berasal dari kanker yang terjadi di tempat lain di tubuh dan kemudian menyebar (metastasis) ke otak. Tumor otak sekunder paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat kanker. Tetapi pada kasus yang jarang, tumor otak metastatik merupakan tanda awal adanya kanker pada tempat lain di tubuh. 

Tumor otak sekunder lebih sering terjadi dibanding tumor otak primer. Kanker apapun dapat mengalami metastasis ke otak, tetapi jenis yang paling sering adalah kanker payudara, kanker kolon, kanker ginjal, kanker paru-paru, dan melanoma.


Gejala Tumor otak

Gejala Tumor Otak

Baik tumor jinak maupun ganas, gejalanya akan timbul jika jaringan otak mengalami kerusakan atau mendapat penekanan. Jika tumor otak merupakan penyebaran dari tumor di tempat lain, maka akan timbul juga gejala yang berhubungan dengan kanker asalnya. Misalnya batuk berlendir dan berdarah terjadi pada kanker paru-paru, benjolan di payudara bisa terjadi pada kanker payudara.

Gejala dari tumor otak tergantung pada ukuran, kecepatan pertumbuhan dan lokasinya. Tumor di beberapa bagian otak bisa tumbuh sampai mencapai ukuran yang cukup besar sebelum timbulnya gejala; sedangkan pada bagian otak lainnya, tumor yang berukuran kecil pun bisa menimbulkan efek yang fatal.

Gejala awal dari tumor otak seringkali berupa sakit kepala. Sakit kepala yang disebabkan oleh tumor terasa hebat, sering kambuh atau dirasakan terus menerus, bisa terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak pernah mengalami sakit kepala, terjadi pada malam hari dan tetap ada sampai terbangun.

Gejala lainnya yang sering ditemukan adalah gangguan keseimbangan dan koordinasi, pusing, serta penglihatan ganda. Kemudian penderita bisa mengalami mual, muntah, demam yang bersifat hilang-timbul, serta denyut nadi dan laju pernapasan yang abnormal cepat atau lambat. Sebelum akhirnya meninggal, bisa terjadi fluktuasi hebat dari tekanan darah.

Beberapa tumor otak dapat menyebabkan kejang. Kejang lebih sering terjadi pada tumor otak jinak, meningioma dan kanker yang pertumbuhannya lambat. Tumor juga bisa menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada lengan/tungkai di salah satu sisi tubuh, serta bisa mempengaruhi kemampuan untuk merasakan panas, dingin, tekanan, sentuhan ringan atau benda tajam. Tumor juga bisa mempengaruhi pendengaran, penglihatan dan penciuman.

Penekanan pada otak bisa menyebabkan perubahan kepribadian dan juga rasa mengantuk, linglung dan tidak mampu berpikir. Gejala ini sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Astrositoma dan Oligodendroglioma

Astrositoma dan oligodendroglioma merupakan tumor yang pertumbuhannya lambat dan mungkin hanya menyebabkan kejang. Jika lebih ganas bisa menyebabkan kelainan fungsi otak, seperti kelemahan, hilangnya rasa dan langkah yang goyah. Astrositoma yang paling ganas adalah glioblastoma multiformis, yang tumbuh sangat cepat sehingga meningkatkan tekanan di dalam otak dan menyebabkan rasa sakit kepala, mengantuk, lambat dalam berpikir, atau bahkan koma.

Meningioma

Tumor jinak yang berasal dari selaput yang membungkus otak (meningen) bisa menyebabkan berbagai gejala yang tergantung pada lokasi pertumbuhannya. Bisa terjadi kelemahan atau mati rasa, kejang, gangguan penciuman, dan gangguan penglihatan. Pada penderita lanjut usia dapat menyebabkan hilang ingatan dan kesulitan dalam berpikir, mirip dengan yang terjadi pada penyakit Alzheimer.

Tumor Pinealis

Kelenjar pinealis terletak di pertengahan otak, yang berfungsi mengatur jam biologis tubuh, terutama pada siklus normal diantara bangun dan tidur. Tumor pinealis atipikal paling sering terjadi pada masa kanak-kanak dan seringkali menyebabkan pubertas dini. Tumor ini bisa mengganggu pengaliran cairan di sekitar otak, sehingga terjadi pembesaran otak dan tengkorak (hidrosefalus) dan kelainan fungsi otak yang serius.

Tumor Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, berfungsi mengatur sistem endokrin tubuh. Tumor kelenjar hipofisis biasanya jinak dan secara abnormal menghasilkan sejumlah besar hormon hipofisis:

  • Peningkatan kadar hormon pertumbuhan yang berlebihan menyebabkan gigantisme (tumbuh sangat tinggi) atau akromegali (pembesaran yang tidak proporsional dari kepala, wajah, tangan, kaki dan dada)
  • Peningkatan kadar kortikotropin menyebabkan sindroma Cushing
  • Peningkatan kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) menyebabkan hipertiroidisme
  • Peningkatan kadar prolaktin menyebabkan amenore (terhentinya siklus menstruasi), galaktore (pembentukan ASI pada wanita yang tidak sedang menyusui) dan ginekomastia (pembesaran payudara pada pria).

Tumor kelenjar hipofisis juga bisa merusak jaringan yang menghasilkan hormon, yang pada akhirnya akan menyebabkan kekurangan hormon dalam tubuh. Gejala lainnya bisa berupa sakit kepala dan hilangnya lapang pandang bagian luar pada kedua mata.


Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah konsultasi ke dokter jika ada keluhan sakit kepala yang berulang dan cukup berat atau keluhan apapun yang mengkhawatirkan.


Diagnosis Tumor otak

Diagnosis Tumor Otak

Diagnosis didasarkan dari gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan pencitraan. Semua jenis tumor otak biasanya bisa terlihat pada CT scan atau MRI, yang juga bisa menentukan ukuran dan letaknya yang pasti.
  • Pemeriksaan darah, bisa ditemukan kadar hormon hipofisis yang abnormal.
  • Biopsi, untuk menentukan jenis tumor dan sifatnya (ganas atau jinak).
  • Pemeriksaan mikroskopik dari cairan serebrospinal yang diperoleh melalui pungsi lumbal, bisa menunjukkan adanya sel-sel kanker.

Penanganan Tumor otak

Pengobatan Tumor Otak

Pengobatan tumor otak bergantung pada banyak faktor, diantaranya:

  • lokasi, ukuran dan jenis tumor
  • jumlah tumor
  • usia
  • kesehatan secara umum

Tumor otak yang jinak biasanya dapat diambil dengan operasi dan tidak tumbuh kembali. Akan tetapi hal ini bergantung pada keberhasilan operasi yang dilakukan oleh dokter bedah saraf.

Terapi radiasi yang umumnya dapat ditoleransi oleh orang dewasa, dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak anak, terutama anak yang berusia kurang dari lima tahun.

Beberapa pilihan terapi untuk tumor otak antara lain:

  • Pembedahan
  • Terapi radiasi
  • Radiosurgery. Merupakan jenis terapi radiasi yang menggunakan radiasi sinar gamma atau proton beams untuk menghancurkan tumor. Tindakan ini bukan merupakan pembedahan sebenarnya karena tidak memerlukan pengirisan.
  • Brachytherapy. Dengan menggunakan kapsul atau implan radioaktif yang ditempatkan di tumor atau sekitar kanker.
  • Kemoterapi
  • Imunoterapi atau terapi biologis
  • Terapi target
  • Pemantauan ketat. Dilakukan bila tumor sangat kecil dan tidak menyebabkan adanya gejala.

Terapi lain yang dapat membantu meredakan gejala tumor otak:

  • Shunt; untuk mengurangi tekanan di dalam kepala.
  • Obat (mannitol dan kortikosteroid); untuk membantu mengurangi pembengkakan di sekitar tumor.
  • Terapi paliatif; Terapi ini untuk membantu meredakan gejala dan membuat pasien merasa nyaman. Selain itu terapi paliatif juga dapat memberikan dukungan pada keluarga pasien yang terpengaruh oleh kondisi pasien.

Komplikasi Tumor Otak

Otak merupakan pusat pengaturan tubuh. Ketika tumor atau kanker semakin besar, pusat-pusat pengaturan ini akan tertekan dan mengalami kerusakan. 

Akibatnya, penderita akan mengalami sakit kepala, kejang, gangguan penglihatan atau pendengaran, sulit bicara atau memproses bahasa, atau gangguan keseimbangan, bergantung pada lokasi tumor.

Tumor sendiri tidak menyebabkan nyeri, tetapi seiring dengan bertambahnya ukuran, tumor dapat menekan saraf yang sensitif dan pembuluh darah di otak. Sakit kepala dapat berlangsung selama beberapa jam, sakitya dapat tumpul, nyeri, atau berdenyut. Sakit kepala seringkali lebih memburuk di pagi hari atau dapat muncul saat batuk atau berolahraga.

Terapi kanker seperti radiasi dan kemoterapi juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

Tumor melepaskan zat kimia yang dapat membuat tubuh membentuk bekuan darah. Hampir 1 dari 5 orang dengan tumor otak mengalami trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT), yaitu bekuan darah di pembuluh darah vena dalam di tungkai.


Prognosis Tumor Otak

Prognosis penderita tumor otak bervariasi bergantung beberapa faktor, misalnya:

  • jenis, stadium dan lokasi tumor
  • apakah tumor sudah diangkat seluruhnya
  • usia dan kesehatan secara umum

Sebagian orang dengan tumor otak dapat menjalani aktivitas sehari-hari, akan tetapi pada sebagian orang tumor otak dapat kembali setelah terapi. Terapi akan dilanjutkan untuk mencegah tumor bertambah besar atau menyebar.

Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup berbeda-beda pada setiap jenis tumor otak dan berdasarkan usia, ras dan kesehatan secara umum. Angka harapan hidup lima tahun untuk meningioma (tumor otak primer jinak yang palign sering):

  • Sekitar 96% untuk anak-anak berusia kurang dari 14 tahun
  • 97% pada orang berusia 15 hingga 39 tahun
  • Lebih dari 87% pada dewasa di atas 40 tahun

Dokter Spesialis


Pencegahan Tumor Otak

Tidak ada cara untuk mencegah tumor otak, dan tumor otak tidak terbentuk akibat sesuatu hal yang Anda lakukan.

Apabila ada riwayat tumor otak dalam keluarga yang menyebabakn risiko Anda terkena tumor otak meningkat, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan Anda terkena tumor otak dan bagaimana cara mengatasinya.

Pemeriksaan skrining mungkin akan dilakukan. Skrining bukan merupakan pencegahan tumor otak, tetapi dapat membantu mengetahui tumor yang masih berukuran kecil dan terapi dapat berhasil.


Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Brain Tumor. 2023
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/6149-brain-cancer-brain-tumor
  • www.webmd.com/cancer/brain-cancer/ss/slideshow-what-complications-can-brain-cancer-cause

Diperbarui 12 Januari 2024