Informasi Penyakit

Varises Vena

VIDYA HARTIANSYAH
28 Februari 2024
Varises Vena

Varises Vena

VIDYA HARTIANSYAH
28 Februari 2024

Varises adalah keadaan di mana pembuluh darah vena mengalami pelebaran akibat pengaruh peningkatan tekanan vena. Varises merupakan suatu manifestasi dari sindrom insufiensi vena, di mana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami aliran balik menuju tungkai yang kemudian mengalami pembendungan darah (kongesti).

Pembuluh darah vena berfungsi mengangkut darah, sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Varises dapat terjadi di mana saja pada bagian tubuh pada kaki, tangan, esofagus, skrotum dan vulva. Namun yang paling sering yaitu pada bagian betis.

Varises merupakan salah satu penyakit umum yang diderita orang, namun lazimnya dialami oleh kaum wanita karena wanita memiliki kulit yang lunak dan gangguan hormonal terutama saat pubertas dan hamil.

 


Penyebab Varises vena

Penyebab Varises Vena

Faktor-faktor yang mempercepat munculnya varises, meliputi:

  • Gen/keturunan: penyakit varises dapat diturunkan dari orang tua kita, dan biasanya terjadi saat usia dewasa akibat perubahan hormon, dan bertambahnya berat badan.
  • Perokok: merokok mempengaruhi aliran darah dengan pengaturan fibrin (protein penggumpalan darah), karena kandungan zat dalam rokok dapat membuat pembuluh darah menjadi kaku.
  • Obesitas: jika kelebihan 20 persen dari berat badan ideal anda, peluang terkena varises akan lebih besar. Karena tekanan berat tubuh dan gravitasi membuat pembuluh-pembuluh darah di betis memikul tugas lebih berat dalam mentransportasikan darah kembali ke jantung.
  • Kehamilan: meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil membuat kaki semakin terbebani, akibatnya alian darah dari kaki, tungkai, pangkal paha terhambat.
  • Makanan: pola makan yang miskin serat dapat menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar yang mempengaruhi kesehatan vena pada kaki.
  • Terlalu banyak berdiri: berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan badan.
  • Memakai sepatu hak tinggi: Memakai sepatu hak tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal.
  • Olahraga: olahraga dengan mengangkat beban berat membuat pembuluh vena anda menjadi mekar.
  • Usia Lanjut: sifat elastisitas vena berkurang

 


Gejala Varises vena

Gejala Varises Vena

Selain tidak enak dipandang, varises vena umumnya menimbulkan rasa tidak enak, pegal, atau nyeri pada tungkai. Namun, banyak orang, bahkan dengan varises yang besar, tidak mengalami rasa nyeri. Tanda-tanda yang bisa ditemukan pada varises vena antara lain:

  1. Terlihat tonjolan pembuluh darah/vena pada kaki
  2. Vena tampak berwarna biru atau ungu gelap
  3. Vena tampak menonjol dan berlekuk-lekuk, seringkali tampak seperti kabel pada tungkai bawah
  4. Kaki terasa berat
  5. Gatal di daerah varises vena, terutama jika tungkai menjadi hangat setelah menggunakan kaus kaki atau stocking.
  6. Terasa Nyeri, rasa terbakar
  7. Gejala bertambah hebat setelah duduk atau berdiri untuk waktu lama
  8. Keram pada malam hari
  9. Perubahan kulit dan kesemutan

 

 


Kapan Harus ke Dokter?

Bila Anda mengkhawatirkan bentuk pembuluh darha vena Anda dan tindakan yang Anda lakukan di rumah tidak membantu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.


Diagnosis Varises vena

Diagnosis Varises Vena

Diagnosa dapat ditegakkan dengan pemeriksaan fisik, dimana terlihat atau dengan perabaan dapat disimpulkan adanya varises, selain dilihat dan perabaan diagnosa juga dapat dinilai dengan :

  • Auskultasi menggunakan Doppler. Pemeriksaan menggunakan Doppler digunakan untuk mengetahui arah aliran darah vena yang mengalmi varises, baik itu aliran retrograde, antegrade, atau aliran dari mana atau ke mana.
  • Manuver Perthes. Manuver Perthes adalah sebuah teknik untuk membedakan antara aliran darah retrograde dengan aliran darah antegrade.
  • Tes Trendelenburg. Tes Trendelenburg sering dapat membedakan antara pasien dengan refluks vena superficial dengan pasien dengan inkopetensi katup vena profunda.
  • Pemeriksaan pemcitraan. Tujuan dilakukannya pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan seluruh area yang mengalami obstruksi dan refluks dalam system vena superficial dan system vena profunda. Pemeriksaan yang dapat dialkukan yaitu venografi dengan kontras, MRI, dan USG color-flow dupleks

Penanganan Varises vena

Pengobatan Varises Vena

  • Terapi Non Operatif

1. Kaus Kaki Kompresi (Stocking)

Kaus kaki kompresi membantu memperbaiki gejala dan keadaan hemodinamik pasien dengan varises vena dan mengilangkan edema,
Kekurangan menggunakan kaos kaki ini adalah dari segi harga yang relatif mahal, kurangnya pendidikan pasien, dan kosmetik yang kurang baik.

2. Skleroterapi

terapi varises tanpa operasi

Sumber gambar: veinvascularcenter.squarespace.com

Skleroterapi dilakukan dengan menyuntikkan substansi sklerotan kedalam pembuluh darah yang abnormal sehingga terjadi destruksi endotel yang diikuti dengan pembentukan jaringan fibrotik. Penyuntikan bahan sklerotik dianjurkan bila penderita tidak mau dioperasi atau bila varisesnya masih sedikit dengan diameter kurang dari 1 mm.

  • Terapi Minimal Invasif

1. Radiofrekuensi ablasi (RF)

Radiofrekuensi adalah teknik ablasi vena menggunakan kateter radiofrekuensi yang diletakkan di dalam vena untuk menghangatkan dinding pembuluh darah dan jaringan sekitar pembuluh darah. Pemanasan ini menyebakan denaturasi protein, kontraksi kolagen dan penutupan vena.

2. Endovenous Laser Therapy (EVLT)

Salah satu pilihan terapi varises vena yang minimal invasif adalah dengan Endovenous laser therapy (EVLT). Keuntungan yang didapat menggunakan pilihan terapi ini adalah dapat dilakukan pada pasien poliklinik dengan anestesi lokal.


Komplikasi Varises Vena

Komplikasi varises vena jarang terjadi. Contoh komplikasi dari varises vena misalnya:

  • Ulkus. Ulkus yang nyeri dapat terbentuk di kulit dekat varises, terutama dekat pergelangan kaki. Seringkali terjadi perubahan warna kulit sbelum ulkus terbentuk. Periksakan diri Anda ke dokter segera apabila Anda curiga memiliki ulkus.
  • Bekuan darah. Terkadang, pembuluh darah vena yang terletak di bagian dalam tungkai membesar. Hal ini menyebabkan tungkai nyeri dan bengkak. Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami nyeri atau bengkak pada tungkai untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.
  • Perdarahan. Pembuluh darha vena yang dekat dengan kulit dapat pecah, tetapi hal ini jarang terjadi. Akan tetapi perdarahan yang terjadi biasanya hanya sedikit, tetapi tetap memerlukan penanganan medis.
  • Pembengkakan tungkai. Vena varikosa yang kronis dapat menyebabkan tungkai bengkak.

Prognosis Varises Vena

Biasanya varises vena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Sebagian besar keluhan hanya mengenai penampilan yang terganggu oleh varises. Penderitanya mungkin merasa tidak nyaman, tetapi tidak mengalami komplikasi.

Seringkali varises vena yang muncul saat hamil akan menghilang dengan sendirinya dalam dua atau tiga minggu setelah melahirkan. Akan tetapi bagi sebagian penderita lainnya, varise vena dapat kembali setelah menjalani terapi.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Varises Vena

Tidak ada cara yang benar-benar dapat mencegah terjadinya varises vena. Tetapi, risiko terjadinya varises bisa diturunkan dengan cara memperbaiki sirkulasi darah dan tonus otot. Langkah- langkah yang sama untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat varises dapat Anda lakukan untuk pencegahan, antara lain :

  • Setelah beraktivitas seharian, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah terkena varises usahakan tidur dengan posisi seperti ini untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
  • Lakukan olahraga secara rutin
  • Usahakan agar tidak berdiri terlalu lama
  • Jangan memijat terlalu keras daerah varises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena.
  • Sering duduk berselonjor kaki
  • Perbanyak makan yang berserat tinggi, dan kurangi yang mengandung protein hewani

 


Referensi

Referensi:

  • Baughman, Diane C, Keperawatan Medikal bedah Buku saku Dari Brunner&Suddarth, Jakarta:EGC, 2000
  • D, James D. Varicose Veins. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Mayo Clinic. Varicose Veins. 2024.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/4722-varicose-veins. 2021.
  • P, Anne C. Varicose Veins. Web MD. 2010.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa