Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Limfedema

VIDYA HARTIANSYAH
22 Februari 2024
Limfedema

Limfedema

VIDYA HARTIANSYAH
22 Februari 2024

Limfedema (Lymphedema) adalah pembengkakan yang terjadi akibat penumpukan cairan limfe akibat gangguan pengaliran pada sistem limfatik.

Limfedema biasanya terjadi pada salah satu lengan atau tungkai. Meskipun demikian, terkadang pembengkakan bisa terjadi pada kedua lengan atau kedua tungkai.


Penyebab Limfedema

Penyebab Limfedema

Limfedema terjadi jika sistem limfatik tidak dapat mengalirkan cairan limfe dari jaringan dengan baik, sehingga terjadi pembengkakan. Gangguan ini bisa terjadi sejak lahir (kongenital) atau baru terjadi kemudian (didapat).

Limfedema Kongenital

Gangguan ini terjadi karena pembuluh limfatik sangat sedikit, sehingga tidak dapat menampung seluruh cairan limfe. Gangguan hampir selalu terjadi pada tungkai dan lebih jarang terjadi pada lengan. Limfedema kongenital jauh lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Limfedema yang Didapat

Limfedema jenis ini lebih sering terjadi dibandingkan limfedema kongenital. Gangguan ini bisa terjadi karena adanya kerusakan pada kelenjar atau pembuluh limfe akibat kondisi atau tindakan tertentu, seperti pembedahan untuk mengangkat kelenjar dan pembuluh limfe, terapi radiasi untuk kanker, kanker, atau infeksi.


Gejala Limfedema

Gejala Limfedema

Gejala-gejala limfedema yang bisa ditemukan antara lain:

  1. Pembengkakan di sebagian atau seluruh lengan atau tungkai, termasuk jari-jari tangan atau jari-jari kaki
  2. Lengan atau tungkai terasa berat atau kencang
  3. Pergerakan anggota tubuh yang terkena menjadi terbatas
  4. Timbul rasa tidak nyaman atau nyeri
  5. Terjadi infeksi berulang pada anggota gerak yang terkena
  6. Terjadi penebalan dan pengerasan kulit pada daerah yang terkena

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami pembengkakan yang menetap di lengan atau tungkai bawah. Apabila Anda telah didiagnosis menderita limfedema, konsultasikan dengan dokter apabila ada peningkatan ukuran pembengkakan yang signifikan.


Diagnosis Limfedema

Diagnosis Limfedema

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Dugaan adanya limfedema mungkin akan lebih kuat jika seseorang memiliki riwayat tertentu, misalnya baru menjalani operasi kanker yang ikut mengangkat kelenjar limfe. Namun, jika penyebab pembengkakan tidak jelas, maka bisa dilakukan berbagai pemeriksaan untuk membantu menentukan penyebabnya, misalnya dengan :

  1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
  2. CT (Computed Tomography) Scan
  3. Ultrasonografi Doppler

Penanganan Limfedema

Penanganan Limfedema

Limfedema tidak dapat disembuhkan. Namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri yang ada, misalnya:

  1. Olahraga. Olahraga dilakukan dengan cara menggerakkan lengan atau tungkai untuk membuat kontraksi otot-otot di lengan atau tungkai, sehingga bisa membantu pengaliran cairan limfe dari anggota gerak.
  2. Menggunakan perban elastik pada lengan atau tungkai yang terkena, sehingga membantu cairan limfe keluar dari anggota gerak ke tubuh. Perban dimulai dari ujung-ujung jari dan semakin longgar ke arah atas.
  3. Pemijatan. Teknik pemijatan khusus bisa membantu mengeluarkan cairan limfe dari anggota gerak yang terkena. Tetapi, pemijatan tidak bisa diperuntukkan untuk semua orang, misalnya jika memiliki infeksi kulit, kanker, bekuan darah, atau gagal jantung kongestif. Pemijatan juga tidak dapat dilakukan pada daerah yang mendapatkan terapi radiasi.
  4. Penekanan dengan sarung tangan atau stocking khusus, untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah terjadinya pembengkakan di kemudian hari. Sarung tangan atau stocking bisa dipakai setiap hari, yaitu sejak bangun tidur di pagi hari sampai akan tidur di malam hari.
  5. Pembedahan bisa dilakukan untuk limfedema yang berat. Misalnya pada elephantiasis, pembedahan bisa dilakukan untuk membuang jaringan yang berlebihan pada lengan atau tungkai. Cara ini bisa mengurangi pembengkakan yang berat, namun tidak dapat menyembuhkan limfedema.

Komplikasi Limfedema

Komplikasi limfedema diantaranya:

  • Infeksi kulit (selulitis). Cairan yang terperangkap dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan kuman, dan cedera yang sangat kecil pun sudah dapat menjadi pintu masuk bagi kuman. Kulit yang terinfeksi akan terlihat bengkak, merah, dan nyeri dan hangat ketika disentuh.
  • Sepsis. Selulitis yang tidak diobati dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis. Sepsis adalah kondisi yang mengancam nyawa yang terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh sendiri. Kondisi ini memerlukan penanganan segera.
  • Kebocoran dari kulit. Pada pembengkakan yang berat, cairan limfe dapat keluar dari robekan pada kulit, atau menyebabkan lepuhan.
  • Perubahan kulit. Pada sebagian orang dengan limfedema berat, kulit yang terkena dapat menebal dan mengeras sehingga tampak seperti kulit gajah.
  • Kanker. Suatu kanker jaringan lunak langka dapat terbentuk akibat kasus limfedema yang tidak diobati yang sangat berat.

Prognosis Limfedema

Limfedema adalah kondisi kronis. Pengobatan dan perubahan gaya hidup tidak dapat menyembuhkan kondisi ini, akan tetapi ada beberapa cara yang efektif untuk menangani gejala limfedema.


Pencegahan Limfedema

Jika Anda berisiko untuk mengalami limfedema (misalnya pada orang-orang yang menjalani operasi kanker payudara dengan mengangkat kelanjar limfe atau mendapatkan terapi radiasi), maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, antara lain :

  1. Lindungi lengan atau tungkai dari cedera, misalnya trauma tertentu yang bisa menyebabkan luka dan infeksi.
  2. Istirahatkan lengan dan tungkai saat masa pemulihan, misalnya setelah pembedahan atau terapi radiasi. Hindari aktivitas berat, seperti mengangkat benda berat.
  3. Hindari memanaskan lengan atau tungkai.
  4. Angkat lengan atau tungkai lebih tinggi dari jantung jika mungkin.
  5. Hindari menggunakan pakaian yang ketat, termasuk alat pengukur tekanan darah, pada daerah yang berisiko.
  6. Jagalah kebersihan lengan dan tungkai, misalnya dengan tidak bertelanjang kaki saat berjalan.

Referensi

Referensi:

  • D, James D. Lymphedema. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Mayo Clinic. Lymphedema. 2022.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/8353-lymphedema#outlook-prognosis. 2022.