Sindroma Asperger Pada Orang Dewasa
Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan yang membuat penderitanya sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Anak Anda mungkin merasa sulit untuk berteman karena mereka merasa canggung. Orang dengan sindrom Asperger memiliki beberapa ciri autisme. Sebagai contoh, mereka mungkin memiliki keterampilan sosial yang buruk, lebih menyukai rutinitas, dan tidak menyukai perubahan.
Sindrom Asperger merupakan kondisi seumur hidup, tetapi gejala cenderung membaik seiring berlalunya waktu. Orang dewasa dengan kondisi ini bisa belajar untuk memahami kelebihan dan kekurangan mereka sendiri. Dan mereka dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka.
Sindrom Asperger dan autisme termasuk dalam kelompok gangguan yang disebut gangguan perkembangan pervasif (pervasive developmental disorders). Sindrom Asperger merupakan gangguan neurobiologis (neuro transmitter) dan gangguan autis yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Sindrom Asperger dinamakan sesuai dengan Hans Asperger, seorang psikolog anak asal Austria yang menemukan gangguan ini pada tahun 1944.
Penyebab Sindroma asperger pada orang dewasa
Penyebab Sindroma Asperger Pada Orang Dewasa
Sindrom Asperger diklasifikasikan sebagai salah satu dari lima gangguan perkembangan pervasif (PDD) dan diperkirakan terjadi akibat kombinasi dari faktor psikologis, fisiologis, dan sosiologis.
Kemungkinan terjadinya gangguan ini berkisar 4/5: 10.000, dan ditemukan sekitar empat kali lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Gangguan ini bisa dipicu oleh disfungsi otak yang bisa terjadi akibat trauma, penyakit, atau struktur otak yang abnormal.
Gejala Sindroma asperger pada orang dewasa
Gejala Sindroma Asperger Pada Orang Dewasa
Orang dewasa dengan sindrom Asperger bisa hidup normal seperti menikah dan bersekolah tinggi. Mereka bisa pula sukses dalam karir mengingat kemampuan yang luar biasa dalam mengingat dan begitu fokus dalam bidang minat mereka.
Ada banyak orang terkenal dan ilmuwan yang mengalami sindrom Asperger seperti Albert Einstein, Isaac Newton, Bill Gates, Keanu Reeves, Al Gore, Woody Allen, Bob Dylan, dll.
Namun, penderita sindrom Asperger cenderung lebih mudah depresi dan menderita kecemasan akibat kekhawatiran tidak diterima. Meskipun tidak sepenuhnya dapat disembuhkan, gejala sindrom Asperger bisa terus diperbaiki seiring dengan waktu.
Berikut adalah gejala sindrom Asperger pada orang dewasa:
- Memiliki minat besar pada suatu bidang khusus dan dianggap sangat cerdas pada bidang tersebut.
- Kaku dan tidak fleksibel dalam pola berpikir.
- Tidak dapat mengatur perilaku sosial dengan baik.
- Memiliki masalah dalam mengelola amarah, mengendalikan perasaan cemas, depresi, dan ketakutan.
- Kesulitan berempati dengan orang lain.
- Melakukan suatu hal secara berulang untuk merasa aman.
- Berada di bawah tekanan jika rutinitas berubah.
Banyak dari perilaku penderita sindrom Asperger yang disalahpahami. Penderitanya dianggap sebagai orang yang egois, dingin, tidak peduli, dll.
Diagnosis Sindroma asperger pada orang dewasa
Diagnosis Sindroma Asperger Pada Orang Dewasa
Sindrom Asperger didiagnosis ketika kriteria tertentu terpenuhi, antara lain :
- Interaksi sosial yang buruk.
- Perilaku, minat, dan kegiatan yang tidak umum.
- Tidak ada keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
- Tidak ada keterlambatan dalam keterampilan mandiri dan rasa ingin tahu tentang lingkungan.
Dokter akan mengambil riwayat medis dengan mengajukan pertanyaan tentang perkembangan penderita, termasuk informasi tentang perkembangan motorik, bahasa, bidang minat khusus, dan interaksi sosial. Dokter juga akan menanyakan tentang sejarah kondisi medis keluarga.
Pengujian dapat membantu dokter mengetahui sindrom Asperger, antara lain:
- Penilaian psikologis. Fungsi intelektual dan gaya belajar dievaluasi. IQ (intelligence quotient) dan keterampilan motorik merupakan tes yang umum. Tes penilaian kepribadian juga dapat dilakukan.
- Penilaian komunikasi. Bicara dan bahasa formal dievaluasi. penderita diuji untuk mengetahui seberapa baik mereka memahami dan menggunakan bahasa untuk mengkomunikasikan ide-ide. Dokter Anda juga akan menguji pemahaman komunikasi nonverbal dan keterampilan bahasa nonliteral, seperti pemahaman tentang humor atau metafora. Dokter akan mendengarkan volume, stres, dan tekanan dari suara penderita.
- Pemeriksaan kejiwaan. Dokter akan dapat memeriksa keluarga dan teman-teman, reaksi terhadap situasi yang baru, dan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan jenis komunikasi tidak langsung seperti menggoda dan sarkasme. Dokter mungkin ingin mengamati penderita di rumah dan di tempat kerja. Beliau juga mungkin mencari kondisi seperti kecemasan dan depresi, yaitu kondisi yang sering ditemukan pada orang dengan sindrom Asperger.
Penanganan Sindroma asperger pada orang dewasa
Pengobatan Sindroma Asperger Pada Orang Dewasa
Perawatan ditujukan untuk meningkatkan komunikasi, keterampilan sosial, dan manajemen perilaku. Program perawaatan dapat sering disesuaikan agar bermanfaat maksimal bagi penderita.
Terdapat berbagai prosedur perawatan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita sindrom Asperger. Berikut adalah diantaranya:
- Terapi perilaku kognitif.
- Pelatihan ketrampilan sosial.
- Terapi wicara dan aktivitas bisa membantu penderita sindrom Asperger.
- Tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom Asperger. Obat umumnya digunakan untuk mengurangi depresi dan kecemasan.
- Terapi fisik untuk membantu dalam kontrol gerakan anggota tubuh
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Sindroma Asperger Pada Orang Dewasa
Para peneliti belum menemukan cara untuk mencegah sindrom Asperger.
Referensi
Referensi:
- Asperger’s syndrome. (2012). Mayo Clinic. Retrieved July 19, 2012, from http://www.mayoclinic.com/health/aspergers-syndrome/DS00551
- Asperger syndrome. (2012). National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Retrieved July 19, 2012, from http://www.ninds.nih.gov/disorders/asperger/detail_asperger.htm
- Asperger syndrome. (2012). National Institutes of Health. Retrieved July 19, 2012, from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0002516/
- Darla Burke. Asperger syndrome. http://www.healthline.com/health/asperger-syndrome#Overview1
Diperbarui 23 Agustus 2023