Informasi Penyakit

Overactive bladder (OAB)

VIDYA HARTIANSYAH
11 Desember 2023
Overactive bladder (OAB)

Overactive bladder (OAB)

VIDYA HARTIANSYAH
11 Desember 2023

Overactive bladder (OAB) merupakan suatu kondisi penyakit di mana kandung kemih beraktivitas/berkontraksi secara berlebihan, menyebabkan desakan tiba-tiba untuk berkemih. Sedangkan seharusnya kandung kemih berkontraksi saat kandung kemih terisi penuh urin, namun pada OAB kandung kemih terlalu aktif/berkontraksi walaupun urin hanya sedikit mengisi kandung kemih.

Dalam kurun dua tahun terakhir, penderita OAB terus mengalami peningkatan, di Indonesia diperkirakan sekitar 10-15% dari seluruh penduduk Indonesia yang berusia muda sampai manula menderita OAB, dengan kisaran usia 40-50 tahun. Yang termuda ditemukan berusia 20 tahun dan yang tertua 65 tahun. Jumlah penderita wanita lebih banyak dibanding pria. Penyebab pastinya sampai kini belum diketahui dengan pasti. Yang pasti bukan karena proses penuaan – walaupun jumlah penderita berusia lanjut lebih banyak — dan juga bukan karena terlalu banyak minum ataupun kondisi habis melahirkan.

 

Save


Penyebab Overactive bladder

Penyebab Overactive bladder (OAB)

Beberapa faktor menjadi kontribusi dalam menyebabkan OAB dan gejalanya:

  • Kerusakan sistem syaraf pusat (seperti kerusakan oleh karena stroke, penyakit parkinson’s, multiple sclerosis atau kerusakan syaraf tulang belakang)
  • Hambatan dan kelemahan uretra
  • Kelemahan otot yang menyangga kandung kemih pada tempatnya
  • Kekurangan estrogen (pada wanita)
  • Benign prostat hyperplasia (pembesaran prostat)
  • Infeksi saluran kemih
  • Kanker kandung kemih atau batu kandung kemih
  • Komplikasi histerektomi atau operasi prostat

 


Gejala Overactive bladder

Gejala Overactive bladder (OAB)

Para ahli yang tergabung dalam International Continence Society (ICS) menjabarkan OAB sebagai kumpulan gejala atau sindroma yang terdiri dari perasaan ingin berkemih yang sulit ditahan, seringkali disertai berkemih lebih sering pada siang dan malam hari, serta kadang-kadang disertai dengan mengompol (sedikit menetes sebelum dapat mencapai toliet). Berikut gejala dari OAB :

  1. Urgensi : Tergesa-gesa untuk berkemih.
  2. Frekwensi : Sering berkemih/ke toilet – delapan kali atau lebih selama 24 jam.
  3. Inkontinensi : Mengompol sebelum sampai ke toilet.
  4. Nokturia : Terbangun satu kali atau lebih pada malam hari untuk berkemih.

Penderita OAB memiliki keterbatasan dalam melakukan kegiatan normalnya, sehingga tidak jarang mereka memilih untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah, dan pada akhirnya mempersempit pergaulan akibat kesulitan menahan keinginan buang air kecil setiap beberapa menit. Selain gangguan dari aspek sosial, OAB juga mempengaruhi penderita secara psikologis dan seksual.

Dampak OAB pada kehidupan anda

  • Overactive Bladder (OAB) bukan hanya sekedar ketidaknyamanan yang ringan. Lebih dari 65% dari seluruh penderita OAB melaporkan bahwa hal ini menyebabkan timbulnya masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka.
  • Overactive Bladder (OAB) dapat menyebabkan masalah finansial yang serius, seperti tambahan pengeluaran untuk pengunaan produk komersial ( popok dewasa).
  • Overactive Bladder (OAB) dapat berpengaruh dalam aktivitas seksual dikarenakan kecemasan akan mengompol dan merasa malu pada pasangannya.
  • Overactive Bladder (OAB ) menyebabkan 26% risiko untuk jatuh dan 1/3 nya mengalami patah tulang karena seringnya terburu-buru bangun malam hari untuk berkemih .

 

Save

Save


Diagnosis Overactive bladder

Diagnosis Overactive bladder (OAB)

Setelah menganamnesis keluhan pasien, dokter segera melakukan pemeriksaan atau mereka mungkin merujuk Anda ke spesialis, seperti ahli urologi yang dapat mendiagnosis dan mengobati OAB.

  • Riwayat medis. Dokter ingin memahami riwayat dan pengalaman kesehatan Anda. Anda harus memberi tahu mereka tentang gejala yang Anda alami, sudah berapa lama mengalaminya dan bagaimana gejala itu mengubah hidup Anda. Riwayat medis akan mencakup pertanyaan tentang masalah kesehatan Anda di masa lalu dan saat ini. Anda harus membawa daftar obat dan resep yang dikonsumsi.  Anda juga harus memberi tahu dokter tentang diet dan tentang berapa banyak dan jenis cairan apa yang diminum siang dan malam.
  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa untuk mencari sesuatu yang mungkin menyebabkan gejala Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan dibagian perut dan area dubur juga diperlukan. Dokter juga akan menanyakan riwayat berkemih akhir-akhir ini, dan pasien lebih baik untuk membuat catatan tentang kapan dan seberapa banyak pasien berkemih. Dokter Anda akan menggunakan informasi ini untuk membantu merawat Anda.

Tes Lainnya

  • Tes urin: Dokter mungkin meminta pasien meninggalkan sampel urin untuk menguji infeksi atau darah.
  • Pemindaian kandung kemih: Jenis USG ini menunjukkan berapa banyak urin yang masih berada di kandung kemih setelah Anda pergi ke kamar mandi.
  • Sistoskopi atau tes urodinamik, biasanya tidak diperlukan tetapi dapat digunakan jika dibutuhkan

Penanganan Overactive bladder

Pengobatan Overactive bladder (OAB)

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengelola OAB. Setiap orang memiliki pengalaman berbeda dengan apa yang terbaik. Anda dapat mencoba satu perawatan saja, atau beberapa perawatan sekaligus. Dokter dan pasien harus berbicara tentang apa yang Anda inginkan dari pengobatan dan tentang setiap opsi.

Perawatan OAB meliputi:

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Batasi makanan dan minuman yang mengganggu kandung kemih
  • Tetap mencatat waktu berkemih
  • Berkemih dua kali. Ini mungkin bermanfaat bagi orang yang kesulitan mengosongkan kandung kemihnya sepenuhnya. Setelah Anda pergi ke kamar mandi, Anda menunggu beberapa detik dan kemudian mencoba lagi.
  • Menunda berkemih. Ini adalah saat Anda berlatih menunggu sebelum pergi ke kamar mandi, bahkan saat Anda merasa harus pergi. Pada awalnya, Anda menunggu hanya beberapa menit. Secara bertahap, Anda mungkin bisa menunggu dua hingga tiga jam sekaligus. Hanya coba ini jika penyedia layanan kesehatan Anda memberi tahu Anda. Beberapa orang merasa lebih buruk atau mengalami kebocoran urin saat menunggu terlalu lama untuk pergi ke kamar mandi.
  • Waktu buang air kecil. Ini berarti anda mengikuti jadwal kamar mandi harian. Daripada berkemih pada saat terdesak, berkemihlah pada waktu yang ditentukan sepanjang hari. Anda dan penyedia layanan kesehatan membuat jadwal yang masuk akal. Anda dapat mencoba pergi setiap dua hingga empat jam, entah Anda merasa harus melakukannya atau tidak. Tujuannya adalah untuk mencegah perasaan mendesak itu dan mendapatkan kembali kendali.
  • Latihan untuk mengendurkan otot kandung kemih Anda, seperti senam kegel

Perawatan Medis dan Bedah

  • Obat, seperti golongan anti-muscarinics and beta-3 agonists.
  • Perawatan Botox Kandung Kemih (toksin botulinum).
  • Stimulasi Saraf (perifer dan sentral)
  • Operasi

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Overactive bladder (OAB)

  • Mengurangi konsumsi bahan makanan/minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih. Misalnya mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, soda, jus, dan buah-buahan yang mengandung asam (seperti jeruk dan tomat),
  • Mengurangi makanan pedas dan yang mengandung pemanis buatan.
  • Mengonsumsi air putih sebanyak 1,5 liter per hari justru sangat direkomendasikan dengan frekuensi yang sering di siang hari dan dikurangi saat malam hari.
  • Berhenti merokok.
  • Mengurangi berat badan juga dianjurkan bagi penderita obesitas – meski belum diketahui pasti hubungannya, tetapi ada kemungkinan berat badan berlebih akan lebih menekan kandung kemih.

 


Referensi

Referensi:

  • Cook AJ. Decision Support System. Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 29, 2014.
  • DuBeau CE. Treatment and prevention of urinary incontinence in women. http://www.uptodate.com/home.Marinkovic SP, et al. The management of overactive bladder syndrome. BMJ. 2012;344:e2365.
  • Gormley EA, et al. Diagnosis and treatment of overactive bladder (non-neurogenic) in adults: AUA/SUFU guidelines. Journal of Urology. 2012;188:2455.
  • Lightner DJ (expert opinion). Mayo Clinic, Rochester, Minn. July 29, 2014.
  • Overactive bladder. American Urological Association. http://www.urologyhealth.org/urology/index.cfm?article=112.
  • McGrother CW, et al. Etiology of overactive bladder: A diet and lifestyle model for diabetes and obesity in older women. Neurology and Urodynamics. 2012;31:487.
  • Treatment of overactive bladder in women. Rockville, Md.: Agency for Healthcare Research and Quality. http://www.ahrq.gov/downloads/pub/evidence/pdf/bladder/bladder.pdf.
  • What I need to know about bladder control for women. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/bcw_ez/.
  • www.urologyhealth.org/urology-a-z/o/overactive-bladder-(oab)

Diperbarui 23 Agustus 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa