Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Penyakit Ginjal Polikistik

BELLA PRICYLLA
28 November 2023
Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit Ginjal Polikistik

BELLA PRICYLLA
28 November 2023

Penyakit ginjal polikistik merupakan suatu kelainan herediter yang menyebabkan terbentuknya kantong-kantong berisi cairan (kista) pada kedua ginjal. Ginjal bertambah besar, tetapi memiliki lebih sedikit jaringan yang dapat berfungsi.

Penyakit ginjal polikistik tidak terbatas pada ginjal, meskipun biasanya ginjal merupakan organ yang mengalami gangguan paling berat. Penyakit ini juga bisa menyebabkan terbentuknya kista pada hati dan bagian tubuh lainnya.


Penyebab Penyakit ginjal polikistik

Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh adanya kelainan genetik, sehingga penyakit ini diturunkan dalam keluarga (herediter). Pada kasus yang jarang, penyakit ini juga bisa terjadi akibat adanya mutasi genetik.

Kelainan genetik ini menyebabkan terbentuknya kista-kista pada kedua ginjal. Kista semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia, disertai dengan penurunan aliran darah ke ginjal dan terbentuknya jaringan parut pada ginjal. Selain itu, bisa terbentuk batu ginjal dan pada akhirnya bisa terjadi gagal ginjal.

Kelainan genetik ini juga bisa menyebabkan terbentuknya kista di bagian tubuh lainnya, misalnya hati dan pankreas.


Gejala Penyakit ginjal polikistik

Gejala Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit ginjal polikistik bentuk resesif yang mulai terjadi sejak masa kanak-kanak bisa menimbulkan gejala-gejala seperti pembesaran perut, akibat terbentuknya kista-kista pada ginjal yang semakin membesar. Bayi baru lahir dengan penyakit yang berat bisa meninggal segera setelah dilahirkan, karena gagal ginjal bisa terjadi sejak masih dalam kandungan. Selain itu, bisa terjadi gangguan pada organ lain, seperti hati. Sekitar usia 5-10 tahun, penderita cenderung mengalami peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah yang menghubungkan usus dengan hati (sistem portal). Dan pada akhirnya, bisa terjadi gagal ginjal dan gagal hati.

Penyakit ginjal polikistik bentuk dominan yang lebih sering terjadi menyebabkan pembentukan kista pada ginjal secara perlahan. Penyakit biasanya baru mulai menimbulkan gejala saat awal atau pertengahan masa dewasa. Terkadang gejala-gejala yang ada sangat ringan, sehingga penderita hidup tanpa mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit tersebut. Gejala yang muncul bisa berupa:

  • Rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut atau sisi tubuh
  • Adanya darah di dalam air kemih
  • Sering berkemih
  • Rasa nyeri kram yang hebat (kolik) akibat adanya batu ginjal
  • Gejala-gejala lain akibat penurunan fungsi ginjal yang perlahan-lahan terjadi, misalnya kelelahan dan rasa mual.
  • Infeksi saluran kemih berulang
  • Tekanan darah tinggi, yang terjadi pada sedikitnya setengah penderita.

Gangguan lain yang bisa terjadi:

  • Kista pada hati, tetapi kista-kista ini tidak menyebabkan gangguan fungsi hati.
  • Aneurisma pada otak. Gangguan ini bisa terjadi pada sekitar 10% penderita, dimana aneurisma bisa pecah dan menyebabkan terjadinya stroke perdarahan.

Diagnosis Penyakit ginjal polikistik

Diagnosis Penyakit Ginjal Polikistik

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, riwayat penyakit dalam keluarga, serta hasil pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan:

  • Pemeriksaan pencitraan (misalnya ultrasonografi atau CT scan)
  • Pemeriksaan laboratorium, untuk melihat fungsi ginjal.
  • Pemeriksaan genetika

Penanganan Penyakit ginjal polikistik

Pengobatan Penyakit Ginjal Polikistik

Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi tanda, gejala, dan komplikasi penyakit yang terjadi, misalnya:

  • Nyeri. Nyeri kronis yang biasanya muncul pada bagian sisi tubuh atau pinggang merupakan gejala yang umum ditemui pada penyakit ginjal polikistik. Rasa nyeri yang muncul seringkali bersifat ringan dan bisa diatasi dengan obat-obat pereda nyeri yang dijual bebas, misalnya acetaminophen. Namun, untuk sebagian orang bisa timbul rasa nyeri yang lebih hebat dan menetap. Pada kasus yang jarang, dianjurkan untuk melakukan pangangkatan kista-kista jika berukuran cukup besar sehingga menimbulkan penekanan dan rasa nyeri.
  • Adanya darah dalam air kemih. Penanganan yang dilakukan:
    • Minum air dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga mencegah terbentuknya sumbatan akibat bekuan darah pada saluran kemih.
    • Istirahat untuk membantu mengurangi perdarahan.
  • Gagal ginjal. Jika ginjal menjadi tidak mampu untuk membuang produk sisa dan kelebihan cairan dari dalam darah, maka penderita pada akhirnya perlu melakukan dialisis atau transplantasi ginjal.
  • Kista-kista pada hati. Jika kista menimbulkan gejala, maka bisa dilakukan tindakan drainage untuk mengeluarkan cairan di dalamnya (jika kista tidak terlalu banyak), atau mengangkat sebagian hati, atau bahkan transplantasi hati.
  • Aneurisma pada otak. Jika seseorang memiliki penyakit ginjal polikistik atau riwayat keluarga dengan pecahnya aneurisma otak, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya aneurisma di kepala. Jika ditemukan adanya aneurisma, maka bisa dilakukan tindakan untuk mengurangi risiko terjadinya perdarahan (misalnya dengan penjepitan), tergantung dari ukuran aneurisma. Selain itu, penderita juga perlu menjaga tekanan darah, kadar kolesterol dalam darah, dan berhenti merokok.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Penyakit Ginjal Polikistik

Jika seseorang memiliki penyakit ginjal polikistik dan berencana hendak memiliki keturunan, maka ia sebaiknya melakukan konseling genetik untuk membantu menilai risiko diturunkannya penyakit pada anaknya.

Kesehatan ginjal sedapat mungkin harus dijaga untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi pada penyakit ginjal polikistik. Salah satu cara yang paling penting adalah dengan menjaga tekanan darah. Beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Mengkonsumsi obat-obat untuk mengendalikan tekanan darah sesuai petunjuk dokter dan kontrol teratur untuk memonitor keberhasilan pengobatan
  • Makan makanan rendah garam, serta banyak buah dan sayur
  • Jaga berat badan ideal
  • Berhenti merokok
  • Olahraga teratur

Referensi

Referensi:

  • B, Peter C. Polycystic Kidney Disease. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.
  • Mayo Clinic. Polycystic Kidney Disease. 2011.