Agorafobia
Agoraphobia adalah perasaan ketakutan atau merasa cemas berada dalam situasi di mana merasa sulit melarikan diri atau sulit meminta bantuan tidak ada jika terjadi kesalahan.
Banyak orang menganggap agorafobia hanyalah ketakutan akan ruang terbuka, tetapi sebenarnya itu adalah kondisi yang lebih kompleks.
Seseorang dengan agorafobia mungkin takut pada:
- Bepergian dengan transportasi umum
- Mengunjungi pusat perbelanjaan
- Meninggalkan rumah
Jika seseorang dengan agorafobia berada dalam situasi stress, biasanya mereka akan mengalami gejala serangan panik, seperti:
- Detak jantung yang cepat
- Pernapasan cepat (hiperventilasi)
- Merasa panas dan berkeringat
- Merasa sakit
Mereka akan menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan dan mungkin hanya meninggalkan rumah bersama teman atau pasangan. Mereka akan memesan bahan makanan secara online daripada pergi ke supermarket. Perubahan perilaku ini dikenal sebagai perilaku menghindar.
Penyebab Agorafobia
Penyebab Agorafobia
Agorafobia biasanya muncul pada akhir usia belasan atau awal 20-an, tetapi kalangan usia lain juga bisa mengalami fobia ini.
Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan agorafobia di antaranya:
- Memiliki gangguan panik, memiliki kecenderungan untuk merasa gugup atau cemas.
- Wanita (agorafobia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria).
- Mengalami peristiwa kehidupan yang menimbulkan stres dan depresi, seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kematian orang tua atau penyerangan, termasuk pelecehan seksual atau fisik selama masa kanak-kanak.
- Memiliki anggota keluarga yang juga mengidap agoraphobia.
Gejala Agorafobia
Gejala Agorafobia
Gejala agorafobia meliputi:
- Takut sendirian dalam situasi apapun
- Takut berada di tempat-tempat keramaian
- Takut kehilangan kontrol di tempat umum
- Takut berada di tempat di mana mungkin sulit untuk keluar, seperti lift atau kereta
- Ketidakmampuan meninggalkan rumah untuk waktu yang lama
- Rasa tak berdaya
- Ketergantungan pada orang lain
- Rasa bahwa tubuh tidak nyata
Gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan di mana Anda mengalami serangan ketakutan yang berlebihan secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam beberapa menit dan memicu gejala fisik yang intensif (serangan panik). Orang-orang yang menderita serangan panik merasa benar-benar kehilangan kontrol, mengalami serangan jantung atau bahkan sekarat.
Berikut gejala - gejala serangan panik, yaitu:
- Pusing
- Kesulitan bernapas
- Keringat berlebihan
- Denyut jantung cepat
- Mual
- Sakit perut atau diare
- Nyeri dada
- Merasa kehilangan kontrol
- Kesulitan menelan
Agoraphobia yang berkelanjutan dapat menyebabkan:
- Depresi
- Gangguan kesehatan mental lainnya, termasuk fobia dan gangguan kecemasan lainnya
- Alkoholisme atau penyalahgunaan narkoba untuk mencoba untuk mengatasi rasa takut, rasa bersalah, putus asa, isolasi dan kesepian
Diagnosis Agorafobia
Diagnosis Agorafobia
Seseorang baru bisa didiagnosis dengan agoraphobia, jika kondisinya memenuhi kriteria yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
Kriteria diagnostik untuk agorafobia meliputi ketakutan atau kecemasan hebat terhadap situasi berikut:
- Menggunakan transportasi umum, seperti bus atau pesawat
- Berada di ruang terbuka, seperti tempat parkir, jembatan atau mal besar
- Berada di ruang tertutup, seperti bioskop, ruang pertemuan atau toko kecil
- Mengantri atau berada di tengah orang banyak
- Berada di luar rumah sendirian
Situasi ini menyebabkan kecemasan karena penderita takut tidak akan dapat melarikan diri atau mencari bantuan jika ia mengalami gejala seperti panik atau gejala memalukan lainnya.
Selain itu, kriteria diagnostik untuk agorafobia meliputi:
- Ketakutan atau kecemasan yang hampir selalu terjadi karena suatu situasi
- Menghindari situasi tertentu, membutuhkan pendamping ketika bepergian keluar rumah, atau jika harus menghadapinya sendirian seringkali menunjukkan rasa stres hebat
- Ketakutan atau kecemasan yang tidak sesuai dengan bahaya sebenarnya yang ditimbulkan oleh suatu situasi
- Distres signifikan atau masalah dengan situasi sosial, pekerjaan atau aspek kehidupan lainnya yang disebabkan oleh rasa takut, kecemasan atau penghindaran
- Fobia persisten fobia dan penghindaran, biasanya berlangsung enam bulan atau lebih
Penanganan Agorafobia
Pengobatan Agorafobia
Pengobatan agoraphobia biasanya mencakup psikoterapi dan obat-obatan. Pengobatan ini mungkin memakan waktu yang lama, tetapi dapat membantu penderita menjadi lebih baik.
- Psikoterapi
Juga dikenal sebagai terapi wicara atau konseling psikologis, psikoterapi dilakukan dengan terapis untuk mengurangi gejala kecemasan penderita. Terapi perilaku kognitif adalah salah satu bentuk psikoterapi yang paling efektif untuk gangguan kecemasan, termasuk agoraphobia.
- Pengobatan
Antidepresan dan obat anti-kecemasan adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati agoraphobia dan gejala panik yang seringkali menyertai agoraphobia.
- Antidepresan. Antidepresan tertentu yang disebut selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti paroxetine dan fluoxetine, digunakan untuk pengobatan gangguan panik dengan agoraphobia.
- Obat anti-anxietas/anti-cemas, juga disebut benzodiazepin, obat anti-kecemasan ini bersifat sedatif/mengantuk, dalam keadaan terbatas, dokter mungkin meresepkan obat ini untuk meredakan gejala kecemasan. Obat dalam kategori ini yang digunakan untuk pengobatan gangguan panik dengan agorafobia termasuk alprazolam dan clonazepam. Benzodiazepin biasanya digunakan hanya untuk menghilangkan kecemasan akut dalam jangka pendek, karena bisa mengakibatkan ketergantungan, obat ini bukan pilihan yang baik jika penderita punya masalah dengan alkohol atau narkoba.
Ketika penderita memulai dan berhenti mengonsumsi antidepresan, penderita akan merasakan efek samping yang tampak seperti serangan panik. Untuk alasan ini, dokter akan meningkatkan dosis selama pengobatan secara bertahap, dan perlahan-lahan menurunkan dosis ketika dirasa sudah siap untuk berhenti minum obat.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Agorafobia
Tidak ada cara pasti untuk mencegah agoraphobia. Namun, kecemasan cenderung akan semakin meningkat jika penderita menghindari situasi yang membuatnya takut.
Jika mulai memiliki kekhawatiran ringan saat berada di tempat-tempat tertentu, cobalah untuk melatih diri pergi ke tempat-tempat tersebut sebelum rasa takut tersebut menjadi luar biasa. Jika hal ini terlalu sulit untuk dilakukan sendiri, mintalah anggota keluarga atau teman untuk menemani, atau minta bantuan profesional.
Referensi
Referensi:
- Anxiety disorders. In: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-5. 5th ed. Arlington, Va.: American Psychiatric Association; 2013. http://www.psychiatryonline.org.
- Anxiety disorders. National Institute of Mental Health. http://www.nimh.nih.gov/health/topics/anxiety-disorders/index.shtml. Accessed Oct. 11, 2013.
- Highlights of changes from DSM-IV-TR to DSM-5. American Psychiatric Association. http://www.dsm5.org/Documents/changes%20from%20dsm-iv-tr%20to%20dsm-5.pdf.
- McCabe RE. Agoraphobia in adults: Epidemiology, pathogenesis, clinical manifestations, course, and diagnosis. http://www.uptodate.com/home.
- Numbers count: Mental disorders in America. National Institute of Mental Health. http://www.nimh.nih.gov/health/publications/the-numbers-count-mental-disorders-in-america/index.shtml#Agoraphobia.
- www.medscapecom/ Phobic Disorders.
- www.nhs.uk/mental-health/conditions/agoraphobia/overview/
Diperbarui 22 Agustus 2023