Kardiomiopati

Penyakit kardiomiopati merupakan suatu gangguan progresif yang terjadi pada struktur dan fungsi dinding otot jantung. Kardiomiopati membuat jantung lebih sulit untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh, dan bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung.

Terdapat 3 bentuk kardiomiopati:

  1. Kardiomiopati Kongestif (Kardiomiopati Dilatasi)
  2. Kardiomiopati Hipertrofik
  3. Kardiomiopati Restriktif

Penyebab Kardiomiopati

Penyebab Kardiomiopati

Penyakit Kardiomiopati bisa disebabkan oleh berbagai gangguan, atau bisa juga tidak diketahui penyebabnya. Beberapa penyebab kardiomiopati yang mungkin antara lain:

  1. Tekanan darah tinggi untuk waktu lama
  2. Kelainan katup jantung
  3. Kerusakan jaringan jantung akibat serangan jantung sebelumnya
  4. Detak jantung yang cepat dan bersifat kronis
  5. Gangguan metabolik, misalnya kegemukan, penyakit tiroid, atau diabetes
  6. Kekurangan vitamin atau mineral penting, seperti vitamin B1
  7. Kehamilan
  8. Mengkonsumsi alkohol berlebihan untuk waktu lama (bertahun-tahun)
  9. Menggunakan kokain, amfetamin, atau steroid anabolik
  10. Mendapat obat kemoterapi untuk mengatasi kanker
  11. Infeksi virus tertentu, yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan memicu kardiomiopati
  12. Penumpukan zat besi pada otot jantung (hemokromatosis)
  13. Kondisi genetik

Gejala Kardiomiopati

Gejala Kardiomiopati

Pada tahap awal, penderita mungkin tidak memiliki tanda dan gejala apapun. Tetapi, seiring dengan berkembangnya penyakit, tanda dan gejala kardiomiopati biasanya muncul, seringkali berupa gejala-gejala gagal jantung, yaitu meliputi:

  1. Sesak napas saat beraktivitas atau bahkan saat beristirahat
  2. Pembengkakan di tungkai dan kaki
  3. Perut kembung akibat penumpukan cairan
  4. Batuk
  5. Merasa lelah
  6. Detak jantung yang tidak teratur, terasa cepat atau bergetar
  7. Pusing, kepala terasa ringan, dan pingsan

Beberapa penderita juga bisa mengalami nyeri dada atau kematian mendadak.

Kardiomiopati jenis apapun bila tidak diobati, maka gejala kardiomiopati akan memburuk. Pada beberapa penderita, kardiomiopati bisa memburuk dengan sangat cepat, sedangkan pada orang lain, kardiomiopati mungkin tidak bertambah berat untuk waktu lama.


Diagnosis Kardiomiopati

Diagnosis Kardiomiopati

Dugaan adanya kardiomiopati didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis kardiomiopati, antara lain:

  1. Foto rontgen dada. 
  2. Ekokardiografi
  3. Elektrokardiografi (EKG)
  4. Kateterisasi jantung
  5. MRI Jantung
  6. Pemeriksaan darah, untuk mengukur kadar protein tertentu yang dihasilkan oleh jantung.

Penanganan Kardiomiopati

Penanganan Kardiomiopati

Penanganan kardiomiopati yang diberikan antara lain berupa:

  1. Sedapat mungkin mengatasi penyebab penyakit kardiomiopati
  2. Pemberian obat-obatan untuk mengatasi gejala-gejala gagal jantung, angina (nyeri dada), dan gangguan irama jantung
  3. Perubahan gaya hidup
  4. Tindakan medis tertentu atau pembedahan, seperti:
    • Defibrilator, yaitu dengan memberikan kejutan listrik untuk menghentikan gangguan irama jantung yang mengancam nyawa
    • Pemasangan alat pacu jantung, untuk memperlambat detak jantung atau membantu mengkoordinasi detak jantung sisi kiri dan kanan
    • Angioplasti atau bedah bypass arteri koroner, bisa dilakukan untuk memperbaiki aliran darah pada otot jantung yang mengalami kerusakan.
    • Transplantasi jantung, bisa dilakukan jika penanganan lainnya tidak berhasil.

Dokter Spesialis

Pemilihan tepat untuk penanganan/penggunaan obat hanya oleh dokter spesialis


Pencegahan Kardiomiopati

Pencegahan Kardiomiopati

Pada banyak kasus, pencegahan kardiomiopati tidak dapat dilakukan. Katakan pada dokter jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan ini.

Tindakan yang dapat dilakukan bertujuan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadinya gagal jantung, antara lain berupa:

  1. Tidak mengkonsumsi alkohol berlebihan
  2. Tidak menggunakan kokain
  3. Mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup
  4. Mengendalikan tekanan darah yang tinggi dengan melakukan diet sehat dan olahraga

Referensi

Referensi:

  • A, J. Malcolm O. Overview of Cardiomyopathy. Merck Manual Handbook. 2013.
  • Mayo Clinic. Cardiomyopathy. 2014.
  • Z, David. Cardiomyopathy. Medline Plus. 2012.