Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Infeksi Sitomegalovirus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Infeksi Sitomegalovirus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Infeksi Sitomegalovirus adalah infeksi virus yang bisa didapat sebelum lahir atau setelah lahir. Infeksi sitomegalovirus sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Sekali virus ini menginfeksi tubuh seseorang, maka virus ini akan tetap ada untuk seumur hidup penderita.


Penyebab Infeksi sitomegalovirus

Penyebabnya adalah Sitomegalovirus. Virus ini dapat menyebar dengan mudah. Orang yang terinfeksi dapat mengeluarkan virus dari air kemih atau air ludah untuk beberapa bulan. Virus ini juga dikeluarkan melalui lendir serviks (leher rahim), semen, tinja, dan ASI. Dengan demikian, virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual maupun kontak non-seksual. Infeksi sitomegalovirus juga dapat terjadi pada orang-orang yang mendapatkan transfusi darah atau organ transplant yang terinfeksi virus.

Virus ini dapat menimbulkan gejala segera setelah seseorang terinfeksi, atau dapat tetap diam di berbagai jaringan untuk seumur hidup. Berbagai stimulus dapat mengaktifkan virus kembali dan menimbulkan penyakit.


Gejala Infeksi sitomegalovirus

Gejala dapat bervariasi, sebagian besar anak-anak dan orang dewasa sehat yang terinfeksi tidak memiliki gejala, bahkan mungkin tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi. Beberapa orang dapat mengalami sakit yang ringan dengan gejala-gejala berupa demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan pembesaran kelenjar. Namun, virus ini juga dapat menyebabkan penyakit yang serius, yaitu pada bayi yang mendapatkan infeksi sebelum lahir dan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada orang dengan AIDS atau orang yang mendapatkan transplantasi organ, karena menggunakan obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) untuk mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ transplant.

Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi dapat menjadi berat dan terkadang menyebabkan penyakit yang serius, bahkan kematian. Virus cenderung menginfeksi retina mata dan dapat menyebabkan kebutaan. Infeksi juga dapat mengenai otak, paru, atau usus halus dan esofagus, menimbulkan luka saluran cerna yang nyeri.

Jika wanita hamil menularkan infeksi sitomegalovirus ke janin yang dikandungnya, maka bisa terjadi keguguran, bayi lahir mati, atau kematian pada bayi baru lahir. Kematian disebabkan oleh adanya perdarahan, anemia, atau kerusakan yang luas pada hati atau otak. Bayi baru lahir yang dapat bertahan hidup bisa mengalami gangguan intelektual (retardasi mental) dan kehilangan pendengaran.

Infeksi sitomegalovirus


Diagnosis Infeksi sitomegalovirus

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, terutama pada penderita gangguan sistem kekebalan tubuh dan bayi baru lahir. Dilakukan pemeriksaan terhadap air kemih, cairan tubuh atau jaringan tubuh lainnya, untuk menemukan virus penyebabnya. Karena sitomegalovirus bisa tetap berada dalam cairan tubuh selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah infeksi teratasi, maka ditemukannya virus tidak menunjukkan adanya suatu infeksi yang aktif. Adanya kadar antibodi terhadap virus yang meningkat, merupakan bukti kuat bahwa virus inilah penyebab infeksinya.

Bila infeksi mengenai mata (retinitis), dokter akan dapat menemukan kelainan pada pemeriksaan dengan oftalmoskop.


Penanganan Infeksi sitomegalovirus

Infeksi sitomegalovirus yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan, dan akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika terjadi infeksi berat dan mengancam nyawa atau penglihatan, maka dapat diberikan obat anti-viral.

Jika infeksi terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sementara lemah atau ditekan (karena penyakit atau obat), maka infeksi biasanya akan membaik tanpa terapi ketika sistem kekebalan tubuh pilih kembali atau ketika obat-obat yang menekan kekebalan tubuh dihentikan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Karena infeksi sitomegalovirus pada orang sehat sering terjadi dan biasanya tidak bergejala, maka upaya untuk mencegah penularan tidak diperlukan untuk sebagian besar orang.

Wanita hamil dapat melakukan pencegahan untuk mengurangi risiko terpapar infeksi sitomegalovirus sehingga juga mengurangi risiko infeksi pada janin yang dikandungnya, yaitu dengan menghindari paparan air ludah dan air kencing yang dapat mengandung sitomegalovirus. 

  • Sering cuci tangan dengan sabun dan air selama 15-20 detik, terutama setelah : mengganti popok, memberi makan anak kecil, mengelap hidung atau air liur anak kecil, dan memegang mainan anak
  • Jangan berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan
  • Jangan menggunakan sikat gigi bersama orang lain
  • Hindari kontak dengan air liur saat mencium anak kecil
  • Bersihkan mainan, peralatan, dan permukaan yang kontak dengan air kencing atau air liur anak-anak

Referensi

- U, Marguerite A. Cytomegalovirus (CMV) Infection. Merck Manual Handbook. 2009.

- Centers for Disease Control and Prevention. Cytomegalovirus (CMV) and Congenital CMV

Infection. 2010.