Informasi Penyakit

Mioklonus

dr. VIDYA HARTIANSYAH
18 November 2025
Mioklonus

Mioklonus

dr. VIDYA HARTIANSYAH
18 November 2025

Mioklonus menunjuk pada sentakan-sentakan (kontraksi) otot atau sekelompok otot yang cepat dan singkat yang tidak dapat dikendalikan. 


Penyebab Mioklonus

Penyebab Mioklonus

Mioklonus dapat terjadi pada kondisi normal, misalnya saat kita cegukan, sentakan saat awal tidur, sentakan saat tidur pada bayi, atau gemetar atau spasme saat cemas atau berolahraga.

Mioklonus juga dapat terjadi akibat kelainan-kelainan seperti gagal hati, gagal ginjal, henti jantung, kerusakan otak akibat virus, gangguan metabolik (misalnya gula darah yang tinggi atau rendah), berkurangnya oksigen di tubuh secara tiba-tiba, cedera kepala, atau akibat mengkonsumsi obat-obat tertentu dalam dosisi tinggi, seperti obat antihistamin atau beberapa obat anti-depresan.

 


Gejala Mioklonus

Gejala Mioklonus

Otot-otot bisa tersentak dengan cepat atau lambat, ritmik atau tidak. Mioklonus dapat terjadi sesekali atau sering, dapat terjadi spontan atau dipicu oleh suatu stimulus, seperti suara berisik, cahaya, atau gerakan yang tiba-tiba.


Kapan Harus ke Dokter?

Mioklonus pada kondisi normal tidak memerlukan pengobatan. Bila mioklonus terus menerus terjadi, terutama bila sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, periksakan diri ke dokter.

 

 


Diagnosis Mioklonus

Diagnosis Mioklonus

Diagnosis mioklonus dibuat berdasarkan gejala-gejala yang ada. Pemeriksaan lain dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebabnya.


Penanganan Mioklonus

Pengobatan Mioklonus

Pengobatan untuk mioklonus sangat bervariasi. Mioklonus fisiologis (tidak ada kelainan) tidak perlu diobati. Pengobatan untuk mioklonus karena sebab lainnya bergantung pada penyebab, riwayat penyakit dan banyak hal lainnya.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan mioklonus dan bisa dilakukan, misalnya:

  • Hentikan pemakaian obat-obat tertentu yang bisa menyebabkan terjadinya mioklonus
  • Koreksi kadar gula darah yang tinggi atau rendah
  • Atasi gagal ginjal dengan hemodialisa (cuci darah)

Komplikasi Mioklonus

Mioklonus dapat menyebabkan disabilitas dan gangguan pada cara berjalan, beraktivitas sehari-hari, dan dapat menyebabkan penderitanya mengalami frustasi dan depresi karenanya.

Terapi okupasi dapat membantu penderita menggunakan alat bantu untuk menangani gejala mioklonus yang berkaitan dengan gerakan. Terapi fisik juga dapat membantu penderita menggunakan alat bantu dengan tepat dan aman.

 

 


Prognosis Mioklonus

Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala mioklonus yang berat, tetapi dapat menimbulkan efek samping seperti mengantunk, pusing, dan kelelahan. Selain itu, efek obat dapat berkurang bila dikonsumsi dalam waktu panjang.

 

 

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Mioklonus

Mioklonus bentuk normal (fisiologis) dan essential (tidak diketahui penyebabnya) tidak dapat dicegah, sedangkan mioklonus akibat kondisi lain bisa dicegah dan dikurangi frekuensi kemunculannya (misalnya pada mioklonus epileptik).

Beberapa cara yang bisa dilakukan misalnya:

  • Menghindari konsumsi obat-obatan di luar yang diresepkan dokter.
  • Menjaga keselamatan sistem saraf saat beraktivitas. Misalnya menggunakan helm, sabuk pengaman, dll.
  • Merawat kondisi atau penyakit kronis dengan baik. Epilepsi, penyakit tiroid, dan penyakit kronis lainnya dapat menyebabkan mioklonus. Dengan mengobati kondisi-kondisi ini, mioklonus dapat dicegah atau dikurangi kekambuhannya.

 

 

 


Referensi

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. Myoclonus (Muscle Twitch). 2023.
  • www.healthline.com. What You Need to Know About Myoclonus. 2019.
  • www.mayoclinic.org. Myoclonus. 2023.
  • www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537015/. Myoclonus. 2024
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa