Bell's Palsy

Bell's Palsy adalah suatu kelainan pada saraf wajah (Nervus Facialis/N. VII) yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. 


Penyebab Bell's palsy

Penyebab Bell's Palsy

Penyebab Bell's Palsy terkadang tidak diketahui, tetapi diduga terjadi pembengkakan pada saraf wajah sebagai reaksi terhadap infeksi virus, penekanan atau berkurangnya aliran darah. 


Gejala Bell's palsy

Gejala Bell's Palsy

Gejala awal dapat berupa timbulnya rasa nyeri di belakang telinga. Rasa nyeri tersebut dapat berkembang beberapa jam atau beberapa hari kemudian menjadi kelemahan pada otot-otot wajah. Kelemahan wajah terjadi secara tiba-tiba, dapat ringan atau sampai menyebabkan kelumpuhan total. Gangguan ini hanya mengenai satu sisi wajah, yang menyebabkan wajah menjadi datar dan tanpa ekspresi. Sudut mulut pada sisi yang terkena tampak turun. Penderita juga mengalami kesulitan untuk berkedip, mengerutkan dahi, dan menyeringai. Pada sebagian besar penderita, wajah juga terasa baal atau berat.

Jika bagian atas wajah juga terkena, maka penderita akan mengalami kesulitan untuk menutup mata pada sisi yang terkena. Bell's Palsy juga dapat mengganggu produksi air liur dan air mata, sehingga mata atau mulut dapat menjadi kering, atau menyebabkan produksi air liur atau air mata yang belebihan.

Lidah bagian depan sisi yang terkena dapat tidak mampu merasakan rasa, dan telinga pada sisi yang terkena dapat menerima suara menjadi lebih keras karena otot yang meregangkan gendang telinga mengalami kelumpuhan. 


Diagnosis Bell's palsy

Diagnosis Bell's Palsy

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang, seperti CT scan atau MRI, bisa dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya.


Penanganan Bell's palsy

Penanganan Bell's Palsy

Tidak ada pengobatan khusus untuk Bell's palsy. Jika kelumpuhan otot wajah menyebabkan mata tidak dapat ditutup rapat, maka mata harus dilindungi dari kekeringan. Pemberian tetes mata yang mengandung air mata buatan dapat digunakan setiap beberapa jam, sampai mata dapat menutup sempurna. Penderita juga dapat menggunakan penutup mata untuk waktu tertentu, khususnya saat tidur.

Jika terjadi kelumpuhan wajah sebagian, kebanyakan penderita dapat sembuh sempurna dalam waktu beberapa bulan, baik dengan pengobatan ataupun tidak.

Pada kelumpuhan yang berat, pemijatan pada otot yang lemah dan perangasangan saraf bisa membantu untuk mencegah terjadinya kekakuan otot wajah. Jika kelumpuhan menetap sampai 6-12 bulan atau lebih, maka bisa dilakukan pembedahan untuk mencangkokkan saraf yang sehat ke dalam otot wajah yang lumpuh.


Dokter Spesialis

Pemilihan tepat untuk penanganan/penggunaan obat hanya oleh dokter spesialis


Referensi

Referensi:

R, Michael. Bell's Palsy. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.