Penyebab Tahi Lalat (Nevi)

Tahi lalat terbentuk akibat adanya penumpukan sel melanosit di kulit. Melanosit umumnya tersebar di seluruh kulit dan menghasilkan melanin yang memberikan pigmen atau warna pada kulit.

Faktor risiko yang dapat menyebabkan penumpukan sel melanosit, adalah:

• Faktor genetik
• Paparan sinar matahari
• Imunitas tubuh

Gejala Tahi Lalat (Nevi)

Ukuran tahi lalat bervariasi, bisa mendatar atau menonjol, permukaannya bisa halus atau kasar (menyerupai kutil) dan bisa berambut. Biasanya berwarna coklat tua atau hitam, tetapi bisa juga berwarna merah atau kuning-coklat.

Hampir semua orang memiliki sekitar 10 buah tahi lalat, yang biasanya tumbuh pada masa kanak-kanak atau remaja. Sel-sel pigmen memberikan respon terhadap perubahan kadar hormon, karena itu tahi lalat bisa tumbuh, membesar atau bertambah gelap selama kehamilan berlangsung.

Tanda-tanda perubahan pada tahi lalat yang mengarah kepada keganasan:

• Ukurannya bertambah besar
• Warnanya bertambah gelap
• Peradangan
• Perubahan warna dalam bentuk bintik-bintik
• Perdarahan
• Luka terbuka
• Gatal
• Nyeri
   

Kapan harus ke dokter?

Mempunyai tahi lalat merupakan hal yang normal dan tidak perlu penanganan lebih lanjut kecuali alasannya bersifat estetika bagi penderita.

Tetapi, harus selalu perhatikan bentuk dari tahi lalat, nilai lah apakah anda merasa ada perubahan. Segeralah konsultasikan ke dokter jika anda mempunyai tahi lalat, seperti:

• Ukurannya bertambah besar
• Warnanya bertambah gelap
• Peradangan
• Perubahan warna dalam bentuk bintik-bintik
• Perdarahan
• Luka terbuka
• Gatal
• Nyeri

Diagnosis Tahi Lalat (Nevi)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang ditemui

Biopsi atau analisa terhadap tahi lalat yang sudah diangkat bisa membantu menentukan adanya keganasan atau tidak.

Penanganan Tahi Lalat (Nevi)

Pengobatannya bervariasi, tergantung kepada jenis tahi lalat dan keadaan yang dipengaruhinya. Tahi lalat bisa merupakan gangguan atau menambah kecantikan/penampilan seseorang. Tahi lalat yang mengganggu atau terdapat di daerah yang bergesekan dengan pakaian sehingga menimbulkan iritasi kulit, bisa diangkat dengan menggunakan pisau bedah dan pembiusan lokal.

Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya dan tidak harus diangkat. Tetapi beberapa tahi lalat dapat menyerupai keganasan (melanoma maligna) dan sulit untuk membedakannya. Tahi lalat yang jinak juga bisa berkembang menjadi melanoma maligna. Hampir separuh kasus melanoma maligna berawal dari tahi lalat, karena itu tahi lalat yang mencurigakan sebaiknya diangkat dan diperiksa dengan mikroskop.

Jika telah terbukti bahwa sebuah tahi lalat bersifat ganas, maka perlu dilakukan pembedahan tambahan untuk mengangkat kulit di sekitarnya.

Komplikasi Tahi Lalat (Nevi)

Melanoma merupakan komplikasi utama dari tahi lalat. Beberapa orang memiliki risiko berkembangnya tahi lalat menjadi melanoma atau kanker. Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya melanomoa, seperti:

• Nevi Kongenital, merupakan terdapat tahi lalat berukuran besar. Memiliki nevi kongenital yang berukuran lebih dari 20 cm berisiko untuk terbentuknya melanoma.
• Memiliki tahi lalat yang tidak biasa. Tahi lalat yang berukuran besar dengan tepi tidak rata disebut nevi atipikal atau nevi displastik. Tahi lalat ini, cenderung diturunkan dalam keluarga.
• Memiliki banyak tahi lalat. Mempunyai tahi lalat lebih dari 50 berisiko tinggi terbentuknya melanoma .
• Mempunyai riwayat keluarga melanoma atau riwayat melanoma sebelumnya
• Menggunakan lampu tanning atau lampu tidur. Penggunaan lampu tanning atau tidur dapar menghasilkan sinar UV dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

Prognosis Tahi Lalat (Nevi)

Prognosis tahi lalat ini umumnya baik dan tidak perlu penanganan lebih lanjut yang bersifat segera. Tetapi, jika anda mempunyai tahi lalat diharapkan untuk selalu diperhatikan apakah ada perubahan atau tidak.

Pencegahan Tahi Lalat (Nevi)

1. Selalu perhatikan apakah ada perubahan pada tahi lalat, dari perubahan bentuk, warna, ukuran, dan tepi dari tahi lalat.

2. Lindungi kulitmu dari paparan sinar UV, dengan cara:

• Hindari paparan sinar matahari disekitar jam 10 pagi sampai jam 2 siang

• Selalu menggunakan suncreen setiap harinya

• Gunakan pakaian atau alat pelindung yang melindungi paparan sinar UV secara langsung

• Tidak menggunakan lampu tanning atau lampu tidur

Referensi:

• Dermz Net. Moles. 2016
• Mayo Clinic. Moles. 2023

Diperbarui 27 Desember 2023