Rubella Kongenital adalah infeksi yang disebabkan oleh virus rubella (campak Jerman) yang terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan dan bisa menyebabkan cacat bawaan.
Bila ibu hamil tertular rubella di trimester pertama, kemungkinan besar janin yang dikandung akan tertular. Ada kemungkinan juga kehamilan akan berakhir dengan keguguran. Ibu hamil yang terpapar virus ini harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Virus ini paling merusak janin di trimester pertama. Janin yang sedang berkembang terutama rentan terhadap penyakit karena sistem imunnya belum cukup kuat untuk melawan infeksi.
Setelah bulan ke empat, bahaya infeksi rubella pada ibu hamil mulai berkurang.
Bayi-bayi yang lahir dengan sindroma rubella kongenital dapat mengalami cacat lahir yang berat.
Penyebab Campak jerman kongenital
Penyebab Campak Jerman (Rubella) Kongenital
Penyebabnya adalah virus rubella, yang bisa ditemukan di tenggorokan, darah dan tinja penderita. Penularan virus terjadi melalui percikan ludah dan cairan hidung atau tenggorokan. Penularan juga bisa terjadi melalui darah ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Seorang penderita bisa menularkan virus ini 1 minggu sebelum timbulnya ruam kulit sampai 1 minggu setelah ruam kulit menghilang.
Pada anak-anak biasanya penyakit ini bersifat ringan, tetapi pada wanita hamil bisa menyebabkan rubella kongenital pada janin yang berada dalam kandungannya. Rubella kongenital terjadi akibat perusakan oleh virus pada saat janin sedang berkembang.
Ibu hamil yang tidak mendapatkan imunisasi rubella berisiko terkena infeksi rubella dan bisa menularkan kepada janin yang dikandungnya.
Gejala Campak jerman kongenital
Gejala Campak Jerman (Rubella) Kongenital
Rubela pada wanita hamil bisa tidak bergejala atau ditandai oleh adanya gejala-gejala infeksi saluran napas bagian atas, demam ringan, konjungtivitis, limfadenopati, dan ruam makulopapular. Penyakit ini juga bisa diikuti oleh gejala-gejala pada sendi.
Infeksi rubella pada janin bisa tidak menimbulkan efek apa-apa, bisa juga menyebabkan kematian janin di dalam kandungan, atau kelainan multipel, yang disebut sebagai sindroma rubella kongenital.
Gejala campak jerman (rubella) kongenital:
- gangguan jantung
- masalah mata, termasuk katarak dan glaukoma
- disabilitas intelektual
- retardasi pertumbuhan
- berat lahir rendah
- keterlambatan perkembangan
- tuli
- diabetes
- pembesaran hati dan limpa
- lesi kulit
- perdarahan
Diagnosis Campak jerman kongenital
Diagnosis Campak Jerman (Rubella) Kongenital
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan adanya riwayat infeksi rubella pada ibu selama hamil (terutama pada trimester pertama).
Pemeriksaan yang bisa dilakukan:
- Pemeriksaan air kemih, lendir hidung-tenggorokan dan cairan serebrospinal (untuk menemukan virus)
- Skrining TORCH positif
- Kadar IgM (IgM khusus untuk rubella)
Penanganan Campak jerman kongenital
Pengobatan Campak Jerman (Rubella) Kongenital
Tidak ada terapi spesifik untuk mengatasi infeksi pada ibu atau campak jerman (rubella) kongenital. Wanita yang terpapar rubella pada kehamilan awal harus diinformasikan mengenai risiko yang mungkin terjadi pada janin yang dikandungnya.
Perawatan yang dilakukan tergantung kepada organ yang terkena:
- Mengatasi gangguan pendengaran dengan memakai alat bantu dengar, melakukan terapi wicara dan memasukkan anak ke sekolah khusus
- Mengatasi kelainan jantung dengan pembedahan
- Mengatasi gangguan penglihatan, untuk mendapatkan penglihatan dengan ketajaman yang terbaik
Anak perlu mendapatkan penanganan khusus jika terjadi keterbelakangan mental yang sangat berat.
Komplikasi Campak Jerman (Rubella) Kongenital
Komplikasi bergantung pada berat-ringannya cacat lahir. Bila bayi memiliki masalah pada jantung, seringkali masalah ini dapat dikoreksi, tetapi masalah pada sistem saraf seringkali tidak dapat diperbaiki.
Karena tidak ada terapi untuk campak jerman kongenital, pencegahan menjadi sangat penting.
Dokter Spesialis
Pemilihan tepat untuk penanganan/penggunaan obat hanya oleh dokter spesialis
Pencegahan Campak jerman kongenital
Pencegahan Campak Jerman (Rubella) Kongenital
Vaksinasi rubella sebelum hamil perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya campak jerman kongenital. Semua wanita muda yang belum pernah menderita rubella harus divaksinasi dan tidak boleh hamil dalam waktu 28 hari sesudah divaksinasi. Vaksin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil.
Referensi
Referensi:
- C, Mary T. Congenital Rubella. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- www.childrenshospital.org.
(Diperbaru tanggal 24 Oktober 2023)