Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Silikosis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Silikosis

Silikosis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

(Sumber gambar: health-de.journalismgrants.org)

Silikosis (Silicosis) adalah suatu penyakit saluran napas yang terjadi akibat menghirup debu silika, sehingga terjadi peradangan dan pembentukan jaringan parut pada paru-paru.


Penyebab Silikosis

Penyebab

Silikosis terjadi pada orang-orang yang menghirup debu silika.
Silika adalah unsur utama dari pasir dan terdapat pada bebatuan, sehingga paparan biasanya terjadi pada:
- pekerja tambang
- pekerja pabrik kaca
- pekerja konstruksi jalan dan bangunan
- pekerja pemotong batu
- pekerja pengecoran logam
- pembuat tembikar

Paparan intens terhadap silika bisa menimbulkan gangguan dalam waktu singkat (sekitar 1 tahun), tetapi biasanya gejala baru mulai muncul setelah mendapatkan paparan selama 10-15 tahun.


Gejala Silikosis

Gejala

Orang-orang dengan silikosis kronis seringkali tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun, tetapi banyak orang yang pada akhirnya mengalami kesulitan dalam bernapas. Awalnya sesak napas hanya terjadi pada saat beraktivitas, tapi pada akhirnya sesak napas juga timbul bahkan pada saat beristirahat.

Sebagian penderita mengalami batuk yang mungkin berdahak. Gangguan pernapasan bisa memburuk selama selama bertahun-tahun setelah penderita berhenti terpapar silika. Kerusakan paru bisa menyebabkan turunnya kadar oksigen dalam darah dan juga membebani jantung, sehingga bisa terjadi gagal jantung yang dapat berakibat fatal.

Pada silikosis akut, sesak napas terjadi dengan cepat. Penderita juga mengalami penurunan berat badan dan kelelahan. Gagal napas seringkali terjadi dalam waktu 2 tahun.

Orang-orang dengan silikosis lebih mungkin untuk terkena tuberkulosis saat terpapar dengan organsime penyebabnya (Mycobacterium tuberculosis) dibandingkan dengan orang-orang tanpa silikosis.


Diagnosis Silikosis

Diagnosis

Biasanya akan ditanyakan secara terperinci mengenai jenis pekerjaan, hobi, dan aktivitas lainnya yang kemungkinan besar merupakan sumber pemaparan silika. Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain :

  1. Rontgen atau CT scan dada
  2. Tes fungsi paru
  3. Biopsi paru
  4. Pemeriksaan TBC

Penanganan Silikosis

Penanganan

Tidak ada pengobatan khusus untuk silikosis. Untuk mencegah penyakit semakin memburuk, maka sangat penting untuk menghilangkan sumber paparan, terutama sejak tahap awal penyakit.

Pada silikosis akut, bisa dilakukan lavage paru (pembilasan paru), dimana paru-paru diisi oleh larutan khusus dan kemudian larutan dikeluarkan untuk membersihkan saluran napas.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah:
- berhenti merokok
- menjalani tes kulit untuk TBC secara rutin

Penderita silikosis memiliki risiko tinggi menderita tuberkulosis (TBC), sehingga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin setiap tahun.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan

Pengendalian debu silika di lingkungan kerja dapat membantu mencegah terjadinya silikosis. Jika debu tidak dapat dikendalikan, maka pekerja harus memakai peralatan pelindung, misalnya masker khusus yang dapat menyaring partikel kecil dari udara dengan baik.

Para pekerja yang terpapar debu silika harus menjalani pemeriksaan foto rontgen dada secara rutin, sehingga gangguan bisa terdeteksi sejak dini. Pekerja yang merokok harus didorong untuk berhenti merokok.

Vaksinasi rutin (misalnya terhadap pneumokokus dan influenza) juga membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi yang lebih mungkin terjadi pada orang-orang dengan silikosis.


Referensi

Referensi:

  • - D, David C. Silicosis. Medline Plus. 2011.
  • - N, Lee S. Silicosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.