Tumor Tulang Non-Kanker
(Sumber gambar: www.sciencedirect.com)
Tumor Tulang Non-kanker adalah suatu pertumbuhan abnormal sel-sel tulang yang tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya (bersifat jinak).
Penyebab Tumor tulang non-kanker
Penyebab Tumor Tulang Non-Kanker
Penyebab terjadinya tumor tulang belum diketahui. Tumor tulang seringkali terjadi pada daerah-daerah dimana terdapat pertumbuhan tulang yang cepat. Beberapa penyebab yang mungkin antara lain:
- Kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga
- Radiasi
- Cedera
Pada sebagian besar kasus, tidak ada penyebab spesifik yang ditemukan.
Gejala Tumor tulang non-kanker
Gejala Tumor Tulang Non-Kanker
Seseorang dengan tumor tulang terkadang bisa merasakan adanya benjolan pada tulang yang pada akhirnya bisa terasa nyeri. Tetapi, seringkali gejala awal tumor tulang adalah timbulnya rasa nyeri pada tulang. Rasa nyeri bisa muncul saat penderita istirahat atau pada malam hari dan cenderung bertambah hebat. Terkadang tumor bisa menyebabkan tulang menjadi rapuh, terutama jika tumor bersifat ganas, sehingga bisa terjadi fraktur dengan sedikit atau tanpa tekanan (fraktur patologis).
Diagnosis Tumor tulang non-kanker
Diagnosis Tumor Tulang Non-Kanker
Dugaan adanya tumor tulang bisa didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Namun, pada tumor tulang tertentu, tumor seringkali tidak sengaja ditemukan saat melakukan pemeriksaan pencitraan untuk alasan lain. Diagnosis tumor tulang dapat dipastikan dengan berbagai pemeriksaan, seperti:
- foto sinar-x
- bone scan dengan menggunakan zat radioaktif
- CT scan untuk membantu menentukan lokasi dan ukuran tumor
- Biopsi tulang, yaitu dengan mengambil contoh jaringan tumor dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah terdapat sel-sel abnormal
Penanganan Tumor tulang non-kanker
Penanganan Tumor Tulang Non-Kanker
Sebagian tumor tulang jinak dapat menghilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan penanganan, tetapi tumor harus dimonitor secara berkala untuk mengetahui perkembangannya. Kadang tumor juga perlu diangkat melalui pembedahan.
Osteokondroma
Osteokondroma (Eksostosis Osteokartilaginous) merupakan tumor tulang jinak yang paling sering ditemukan. Osteokondroma biasanya ditemukan pada orang-orang yang berusia 10-20 tahun. Osteokondroma tumbuh pada permukaan tulang sebagai penonjolan yang keras. Penderita bisa memiliki satu atau beberapa tumor. Kecenderungan untuk terbentuknya beberapa tumor bisa menurun dalam keluarga.
Sekitar 10% penderita yang memilki beberapa osteokondroma, bisa mengalami keganasan tulang yang disebut kondrosarkoma (mungkin terbentuk dari osteokondroma). Umumnya diperlukan pengangkatan tumor melalui pembedahan jika salah satu tumor membesar atau menimbulkan gejala-gejala yang baru, misalnya jika tumor mengganggu pertumbuhan tulang, membesar, atau menekan saraf, otot, dan struktur di sekitarnya.
Penderita yang hanya memiliki satu osterokondroma, biasanya tidak akan mengalami kondrosarkoma. Oleh karena itu, osteokondroma yang tunggal biasanya tidak perlu diangkat melalui pembedahan, kecuali jika tumor menimbulkan gejala.
Enkondroma
Enkondroma bisa terjadi pada berbagai usia, tetapi cenderung ditemukan pada orang-orang yang berusia antara 10-40 tahun. Enkondroma terbentuk di bagian tengah tulang. Tumor ini bisa membesar dan menimbulkan rasa nyeri.
Jika enkondroma tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak tampak ganas pada pemeriksaan foto sinar-X atau pemeriksaan pencitraan lainnya, maka tumor tidak perlu diangkat atau diobati. Namun, pemeriksaan foto sinar-X ulangan perlu dilakukan untuk memantau ukuran tumor.
Jika tumor tidak dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan foto sinar-X atau jika tumor menimbulkan rasa nyeri, maka perlu dilakukan pemeriksaan contoh jaringan (biopsi) untuk menentukan jenis tumor secara mikroskopis (apakah merupakan keganasan atau tidak) dan penanganan selanjutnya.
Giant Cell Tumor
Giant Cell Tumor biasanya terjadi pada orang-orang yang berusia 20-an dan 30-an. Tumor ini paling sering berasal dari ujung-ujung tulang dan bisa meluas ke jaringan di dekatnya. Giant Cell Tumor biasanya menimbulkan rasa nyeri.
Penanganan Giant Cell Tumor tergantung dari ukuran tumor. Tumor bisa diangkat melalui pembedahan dan lubang yang ada bisa diisi dengan pencangkokan tulang (bone graft) atau semen tulang buatan untuk mempertahankan struktur tulang.
Adakalanya, pada tumor yang sangat luas mungkin perlu dilakukan pengangkatan bagian tulang yang terkena dan rekonstruksi sendi di dekatnya. Setelah terapi ini, sekitar 10% tumor bisa tumbuh kembali. Namun, Giant Cell Tumor jarang menjadi ganas.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- J, Michael J. Bone Tumors. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.