Poliarteritis Nodosa
Poliarteritis nodosa merupakan suatu bentuk peradangan pada pembuluh darah (vaskulitis) yang mengenai pembuluh darah arteri berukuran sedang.
Penyebab Poliarteritis nodosa
Penyebab Poliarteritis Nodosa
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang gangguan ini tampaknya dipicu oleh infeksi virus (misalnya hepatitis B atau hepatitis C) atau obat-obat tertentu. Namun, sebagain besar kasus tidak ada faktor pemicu yang dapat diidentifikasi.
Gejala Poliarteritis nodosa
Gejala Poliarteritis Nodosa
Gejala yang muncul tergantung dari organ yang terkena dan seberapa berat gangguan yang terjadi. Awalnya bisa terjadi gejala-gejala umum seperti rasa tidak enak badan, kelelahan, demam, hilang nafsu makan, dan penurunan berat badan. Penderita juga seringkali mengalami kelemahan dan berkeringat di malam hari.
Gejala-gejala yang bisa ditemukan berdasarkan organ yang terkena, antara lain:
- Otot dan persendian: nyeri otot, nyeri sendi, peradangan sendi, dan kelemahan.
- Saluran cerna: nyeri perut hebat, diare berdarah, mual, muntah, dan perforasi usus.
- Jantung: nyeri dada, serangan jantung, dan gagal jantung.
- Otak: sakit kepala, kejang, dan stroke.
- Kulit: perubahan warna jari-jari tangan atau jari-jari kaki menjadi biru atau merah, dan adakalanya terbentuk luka di kulit.
Terkadang kerusakan yang terjadi pada organ bersifat menetap (irreversible), sehingga sebagian atau semua fungsi organ menjadi terganggu. Pembuluh darah arteri yang melemah bisa mengalami ruptur (pecah), sehingga bisa terjadi perdarahan.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika anda mengalami keluhan nyeri sendi yang berkepanjangan atau keluhan lainnya yang membuat anda khawatir.
Diagnosis Poliarteritis nodosa
Diagnosis Poliarteritis Nodosa
Diagnosis poliarteritis nodosa bisa sulit untuk dibuat. Dugaan penyakit ini didasarkan pada adanya kombinasi gejala dan hasil pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan:
- Biopsi dari organ yang terkena
- Pemeriksaan konduksi saraf dan elektromyografi
- Arteriografi
Penanganan Poliarteritis nodosa
Penanganan Poliarteritis Nodosa
Terapi bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan organ, tetapi seringkali tidak dapat mengembalikan kerusakan yang telah terjadi. Terapi yang diberikan tergantung dari keparahan gangguan yang terjadi. Obat-obat yang mungkin memicu terjadinya poliarteritis nodosa harus dihentikan.
Tanpa terapi, orang-orang dengan poliarteritis nodosa memiliki angka harapan hidup 5 tahun kedepan kurang dari 15%. Dengan terapi, angka harapan hidup 5 tahun kedepan meningkat hingga lebih dari 80%. Penderita yang mengalami gangguan ginjal, saluran cerna, otak, atau saraf memiliki prognosis yang buruk.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Poliarteritis Nodosa
Tidak ada cara yang diketahui mencegah terjadinya gangguan ini. Namun, penanganan sejak dini bisa mencegah terjadinya kerusakan organ dan timbulnya berbagai gejala.
Referensi
Referensi:
- G, Carmen E. Polyarteritis Nodosa. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- T, Ariel D. Polyarteritis Nodosa. Medline Plus. 2012.