Lupus Eritematosus Sistemik
(Sumber gambar: pulse.ng)
Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythematosus/SLE) merupakan suatu penyakit jaringan ikat di mana terjadi peradangan kronis yang bisa mengenai persendian, ginjal, kulit, selaput mukosa, dan bahkan dinding pembuluh darah.
Penyebab Lupus eritematosus sistemik
Penyebab Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik
Pada penyakit lupus, sistem pertahanan tubuh menyerang tubuhnya sendiri. Mekanisme dan penyebab terjadinya gangguan ini belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga terdapat faktor lingkungan dan genetik yang berperan dalam terjadinya gangguan ini.
Faktor genetik meningkatkan kecenderungan untuk terjadinya penyakit autoimun pada seseorang, misalnya lupus. Selain itu, sistem kekebalan tubuh pada orang-orang dengan lupus mudah dipicu oleh faktor lingkungan, seperti:
- Infeksi
- Pemakaian obat tertentu, misalnya antibiotik golongan sulfa dan penisilin
- Sinar ultraviolet
- Stres yang berlebihan
- Periode menstruasi atau kehamilan (hormon).
Gejala Lupus eritematosus sistemik
Gejala Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik
Gejala-gejala yang muncul sangat bervariasi antar penderita. Gejala bisa muncul secara tiba-tiba atau perlahan-lahan dalam waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun dengan adanya serangan (flare-ups) berupa demam, rasa tidak enak badan, atau gejala lain, dan diselingi oleh masa dimana tidak terdapat gejala atau gejala minimal.
Pada akhirnya, gejala-gejala bisa mengenai berbagai sistem organ, antara lain berupa:
- Nyeri sendi
- Peradangan mendadak di banyak sendi
- Rasa ngilu yang luar biasa di bagian persendian
- Penderita mengalami kelelahan yang ekstrim
- Ruam kulit kemerahan dan berbentuk seperti kupu-kupu di hidung dan pipi (butterfly effects)
- Benjolan atau bercak-bercak pada kulit
- Ulkus pada membran mukosa, terutama di langit-langit mulut, pipi bagian dalam, gusi, dan hidung bagian dalam
- Mengalami anemia yang amat parah
- Rambut rontok sebagian atau merata (alopesia)
- Sensitivitas terhadap sinar matahari maupun kilatan foto
- Ruam kulit bisa bertambah hebat akibat terkena sinar matahari
- Timbul permasalahan di sekitar hidung dan mulut
- Sesak napas, akibat peradangan pada paru-paru (jarang terjadi)
- Nyeri dada, akibat peradangan pada kantung yang melapisi jantung (perikarditis) atau peradangan dinding arteri koroner
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Gangguan sistem saraf, misalnya gangguan ringan dalam berpikir, perubahan kepribadian, stroke, kejang, gangguan mental berat (psikosis), demensia
- Penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
- Gejala-gejala pada saluran cerna, seperti mual, muntah, diare, dan nyeri perut.
Gambaran Butterfly Effect
Wanita hamil yang terkena lupus memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran dan bayi lahir mati. Serangan gejala umum terjadi saat kehamilan atau segera setelah melahirkan.
Diagnosis Lupus eritematosus sistemik
Diagnosis Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis:
- Untuk menguji apakah seseorang menderita lupus, maka dilakukan sebuah pengujian dengan menggunakan tes darah bernama Anti Nuclear Antibody (ANA). Tes ini akan mengidentifikasi autoantibodi (antibodi perusak) yang memakan sel-sel berguna di dalam tubuh. Hasil positif tes ini belum bisa dikatakan seseorang menderita lupus. Dibutuhkan data-data lain seperti gejala-gejala, catatan fisik pasien, dan tes lengkap laboratorium hingga dipastikan si pasien apakah menderita lupus.
- Biopsi ginjal, untuk melihat apakah telah terjadi kerusakan pada ginjal.
- Rontgen dada menunjukkan pleuritis atau perikarditis
Penanganan Lupus eritematosus sistemik
Penanganan Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik
Ada berbagai jenis obat untuk lupus. Dokter mungkin akan mengubah obat Anda sesuai dengan gejala yang dialami.
- OAINS. Obat antiradang non steroid seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu mengurangi nyeri ringan dan pembengkakan di sendi dan otot.
- Kortikosteroid. Kortikosteroid (prednisone) dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. Dalam dosis yang tinggi, kortikosteroid dapat menenangkan sistem imun.
- Obat antimalaria. Obat untuk malaria juga dapat mengatasi nyeri sendi, ruam kulit, kelelahan dan peradangan paru. Dua jenis obat malaria yang umum adalah hydroxychloroquine dan chloroquine.
- BLy S-specific inhibitors. Obat ini membatasi jumlah sel B yang tidak normal yang ditemukan pada penderita lupus. Obat golongan ini yang umum adalah belimumab, yang menghambat aksi protein spesifik di tubuh yang penting dalam respons imun.
- Agen imunosupresan/kemoterapi. Obat ini digunakan pada kasus lupus berat, di mana lupus menyerang organ utama dan pengobatan lainnya tidak berhasil.
- Obat-obatan lain. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan lain untuk menangani penyakit yang berkaitan dengan lupus, misalnya tekanan darah tinggi atau osteoporosis. Pasien lupus juga rentan mengalami pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Dokter mungkin juga akan meresepkan pengencer darah untuk mencegah darah mudah membeku.
Informasi Produk Terkait Lupus Eritematosus Sistemik
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik
Penyakit lupus berkaitan dengan genetika, sehingga sulit dicegah, akan tetapi pencetus serangan atau kekambuhan penyakit lupus dapat dikurangi dengan:
- Mengurangi kontak dengan sinar matahari
- Menerapkan hidup sehat dan menghindarkan diri dari stres
- Tidak merokok
- Berolahraga secara teratur
- Melakukan diet nutrisi
Referensi
Referensi:
- https://www.cdc.gov/lupus/basics/diagnosing.htm. 2022
- H, Rulla A. Systemic Lupus Erythematosus. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- S, William C. Systemic Lupus Erythematosus. Medicine Net. 2012.
(Diperbarui tanggal 21 Agustus 2023)