Kanker Hati Metastatis
Kanker Hati Metastatis adalah tumor-tumor yang telah menyebar ke hati dari bagian tubuh yang lain.
Penyebab Kanker hati metastatis
Penyebab Kanker Hati Metastatis
Tumor ganas metastatis pada umumnya berasal dari paru-paru, payudara, usus besar, pankreas dan lambung. Leukimia dan kanker sel darah lainnya (misalnya limfoma), bisa juga menyebar ke hati. Kadang ditemukannya tumor hati metastatik merupakan petunjuk adanya kanker lain pada penderita.
Gejala Kanker hati metastatis
Gejala Kanker Hati Metastatis
Gejala awalnya sering berupa penurunan berat badan dan berkurangnya nafsu makan. Hati menjadi besar, keras dan tumpul. Bisa juga terjadi demam. Kadang limpa juga ikut membesar, terutama jika kanker berasal dari pankreas. Rongga perut teregang, karena terisi oleh cairan (asites).
Jika kanker tidak menyumbat saluran empedu, tidak terdapat jaundice atau terdapat sakit kuning yang ringan. Dalam beberapa minggu sebelum penderita meninggal, jaundice akan bertambah buruk. Penderita juga akan kehilangan kesadaran dan mengantuk karena racun yang terkumpul dalam otak (ensefalopati hepatikum).
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala-gejala yang dijelaskan sebelumnya.
Gejala-gejala berikut ini dapat menandakan adanya masalah yang mendesak dan serius:
- muntah terus menerus (lebih dari dua kali sehari selama lebih dari satu hari)
- ada darah dalam muntahan
- penurunan berat badan tanpa direncanakan
- buang air besar berwarna hitam
- sulit menelan
- tungkai bawah atau perut bengkak
- kulit menguning
Bila Anda menderita kanker jenis apapun, periksakan diri dengan teratur.
Diagnosis Kanker hati metastatis
Diagnosis Kanker Hati Metastatis
Pada stadium akhir, kanker hati metastatis akan lebih mudah didiagnosis bila dibandingkan dengan kanker stadium awal. USG, CT scan dan MRI hati bisa menunjukkan adanya kanker, tetapi tidak selalu dapat menemukan tumor-tumor yang kecil atau membedakan suatu tumor dari sirosis dan penyakit lainnya.
Tumor sering menyebabkan kelainan fungsi hati, yang bisa diketahui dari pemeriksaan darah. Biopsi hati bisa memperkuat diagnosis pada sekitar 75% kasus. Untuk membantu memperoleh jaringan kanker dari hati, bisa dipandu oleh USG atau laparoskopi.
Penanganan Kanker hati metastatis
Pengobatan Kanker Hati Metastatis
Tergantung dari jenisnya, obat-obat anti kanker untuk sementara waktu dapat memperkecil ukuran tumor dan memperpanjang harapan hidup penderita, tetapi tidak mengobati kanker secara tuntas.
Obat kemoterapi bisa disuntikan ke dalam arteri hepatika, yang akan mengalirkan obat dalam konsentrasi tinggi secara langsung ke sel-sel kanker di hati. Tehnik ini lebih memungkinkan untuk memperkecil tumor dan menimbulkan lebih sedikit efek samping, tetapi belum terbukti bisa memperpanjang harapan hidup penderita.
Ada berbagai jenis obat kemoterapi antara lain doxorubicin, cisplatin, 5-fluorouracil, Sorafenib, Sunitinib, Erlotinib, Sirolimus.
Jika hanya ditemukan satu tumor, maka tumor bisa diangkat melalui pembedahan, terutama jika kanker berasal dari usus. Untuk kanker yang meluas, yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkannya. Terapi radiasi (penyinaran) kadang dapat mengurangi nyeri yang hebat, tetapi tidak terlalu efektif.
Komplikasi Kanker Hati Metastatis
Bila ada banyak kanker di hati dan hati menjadi tidak berfungsi, penderitanya dapat mengalami kondisi yang disebut dengan ensefalopati hepatik. Gejalanya yaitu bingung atau linglung, mengantuk hingga koma.
Prognosis Kanker Hati Metastatis
Pada hampir semua kasus, ketika kanker telah menyebar ke liver, tidak ada lagi pengobatan yang dapat menyembuhkan. Meskipun begitu, pengobatan saat ini dapat membantu memperbaiki angka harapan hidup dan meredakan gejala.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Kanker Hati Metastatis
Sebagian kanker liver dapat dicegah dengan mengurangi paparan faktor risiko penyakit. Kuncinya adalah menghindari penyakitnya, memeriksakan diri untuk mengetahui penyakit di hati (misalnya hepatitis B), mendapatkan vaksin, dan mengobati infeksi bila ada.
Sebagian orang dapat menderita infeksi virus hepatitis B atau C kronis (sudah berlangsung lama) tanpa menyadarinya. Oleh karena itu CDC merekomendasikan untuk orang berusia 18 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan skrining hepatitis B dan C setidaknya satu kali seumur hidup, dan kelompok orang dengan risiko tertentu pada usia lebih muda atau lebih sering. Bila diketahui menderita infeksi hepatitis B atau C, pengobatan dapat membantu memperlambat kerusakan hati dan mengurangi risiko kanker.
Selain itu batasi alkohol dan rokok, jaga berat badan sehat, batasi paparan terhadap bahan kimia berbahaya, dan obati setiap penyakit yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Referensi
Referensi:
- www.cancer.org. Can Liver Cancer Be Prevented?. 2023.
- www.healthline.com. Liver Metastasis. 2018.