Kolesistitis Kronis
Kolesistitis Kronis adalah peradangan menahun dari dinding kandung empedu, yang ditandai dengan serangan berulang dari nyeri perut yang tajam dan hebat.
Penyebab Kolesistitis kronis
Penyebab Kolesistitis Kronis
Kolesistitis kronis terjadi akibat serangan berulang dari kolesistitis akut, yang menyebabkan terjadinya penebalan dinding kandung empedu dan penciutan kandung empedu. Pada akhirnya kandung empedu tidak mampu menampung empedu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan angka kejadiannya meningkat pada usia diatas 40 tahun. Faktor risiko terjadinya kolesistitis kronis adalah adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya.
Gejala Kolesistitis kronis
Gejala Kolesistitis Kronis
Timbulnya gejala bisa dipicu oleh makan makanan berlemak.
Gejala bisa berupa:
- gangguan pencernaan menahun
- nyeri perut yang tidak jelas (samar-samar)
- sendawa.
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri Anda ke dokter bila ada gejala mengarah ke kolestitis yang sudah lama Anda rasakan, atau bila ada gejala yang mengkhawatirkan Anda.
Diagnosis Kolesistitis kronis
Diagnosis Kolesistitis Kronis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil dari pemeriksaan berikut:
- CT scan perut
- Kolesistogram oral
- USG perut.
Penanganan Kolesistitis kronis
Pengobatan Kolesistitis Kronis
Pilihan pengobatan untuk kolesistitis kronis adalah kolesistektomi laparoskopi. Tindakan ini tidak memerlukan perawatan yang lama dan angka komplikasinya rendah. Bila ada perlengketan atau sebelumnya sudah pernah menjalani operasi, tindakan yang dilakukan adalah kolesistektomi terbuka. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) biasanya dilakukan bila ada kekhawatiran koledokolitiasis (batu empedu).
Prosedur ERCP
Pada orang yang tidak memungkinkan dioperasi atau tidak menginginkan operasi, dilakukan pengobatan konservatif dan pengawasan yang ketak.
Diet rendah lemak dapat mengurangi gejala. Pada pasien dengan gejala, penggunaan ursodeoxycholic acid (UDCA atau ursodiol) menunjukkan penurunan gejala kolik bilier dan kolesistitis akut. Akan tetapi hasil penelitian mengenai perannya pada kolesistitis kronis terbatas.
Pada pasien yang tidak bergejala (yang diketahui mengalami kolesistitis kronis secara tidak sengaja) tanpa adanya kecurigaan keganasan dapat dipantau dengan ketat dengan pemeriksaan pencitraan lanjutan.
Komplikasi Kolesistitis Kronis
- Perkembangbiakan bakteri dalam kandung empedu dapat menyebabkan kolesistitis akut, atau terkumpulnya nanah. Pada beberapa kasus, batu empedu dapat menembus ke usus halus (duodenum) dan mempengaruhi bagian ujung usus halus, yang menyebabkan ileus batu empedu (usus tidak dapat berkontraksi dengan normal).
- Pada kasus yang jarang, pasien dapat mengalami kolesistitis emfisema akibat adanya bakteri pembentuk gas seperti clostridia, E.coli, dan klebsiella. Kondisi ini paling sering dialami oleh penderita diabetes dan memiliki angka kematian yang tinggi.
- Kaitan antara kolesistitis kronis dengan kanker kandung empedu bersifat kontroversial. Meskipun peradangan kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, datanya terbatas.
- Xanthogranulomatous cholecystitis adalah variasi dari kolesistitis kronis di mana peradangan yang terus menerus menyebabkan penebalan berlebihan dan terbentuknya fibrosis hingga ke luar dinding kandung empedu. Pada variasi yang berat ini, komplikasi seperti abses dan fistula lebih sering terjadi. Kondisi ini dianggap sebagai pra-kanker.
- Kandung empedu porselen cenderung tidak bergejala pada sebagian besar kasus. Hubungannya dengan keganasan kontroversial, tetapi disepakati kondisi ini sedikit meningkatkan risiko kanker.
Prognosis Kolesistitis Kronis
Bila ditangani dengan baik, prognosis jangka panjangnya cukup baik. Kita tidak memerlukan empedu untuk mencerna makanan, tanpa kandung empedu, cairan empedu akan langsung mengalir dari hati ke usus halus.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Kolesistitis Kronis
Seseorang yang pernah mengalami serangan kolesistitis akut dan kandung empedunya belum diangkat, sebaiknya mengurangi asupan lemak dan menurunkan berat badannya. Olahraga dengan teratur juga dapat membantu.
Batu empedu adalah penyebab utama kolesistitis. Risiko batu empedu dapat dikurangi dengan mempertahankan berat badan sehat. Bila Anda ingin menurunkan berat badan, lakukan dengan perlahan, karena penurunan berat badan yang cepat akan meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.
Referensi
Referensi:
- www.healthline.com. Chronic Cholecystitis. 2017
- www.mayoclinic.org.Cholecystitis. 2022.
- www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470236/ 2023