Sumbatan Arteri Renalis
Sumbatan arteri renalis merupakan suatu keadaan di mana terjadi sumbatan pada pembuluh darah utama yang membawa darah ke ginjal.
Penyebab Sumbatan arteri renalis
Penyebab Sumbatan Arteri Renalis
Sumbatan arteri renalis jarang terjadi, tetapi bisa disebabkan oleh:
- Aterosklerosis, meliputi sekitar 90% sumbatan pada arteri renalis.
- Emboli, yaitu partikel yang mengalir dalam darah dan menyumbat arteri.
- Terbentuknya bekuan darah
- Penyebab lain, misalnya peradangan arteri, penyakit sel sabit, atau kelainan pembentukan jaringan fibrosa di dalam dinding arteri
Sumbatan arteri renalis terkadang dilakukan untuk mengobati tumor ginjal, pengeluaran protein yang berlebihan oleh ginjal, atau perdarahan ginjal hebat.
Gejala Sumbatan arteri renalis
Gejala Sumbatan Arteri Renalis
Sumbatan arteri renalis yang kecil seringkali tidak menimbulkan gejala. Tetapi bisa timbul rasa nyeri yang menetap di punggung bagian bawah dan gejala lain, seperti demam, mual, dan muntah. Sumbatan parsial pada arteri renalis juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Sumbatan total pada kedua arteri renalis akan menyebabkan terhentinya pembentukan air kemih dan terjadi gagal ginjal akut.
Diagnosis Sumbatan arteri renalis
Diagnosis Sumbatan Arteri Renalis
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan:
- Pemeriksaan darah dan air kemih
- Pemeriksaan ultrasonografi ginjal, untuk melihat ukuran dan struktur ginjal
- Pemeriksaan ultrasonografi Doppler, untuk mengukur kecepatan aliran darah pada arteri renalis
- Pemeriksaan MRA (Magnetic Resonance Arteriogram) dan CT angiografi, untuk menghasilkan gambaran 3D ginjal dan pembuluh darah
Urografi intravena atau penggambaran radionuklida bisa menunjukkan adanya fungsi ginjal yang buruk.
Penanganan Sumbatan arteri renalis
Penanganan Sumbatan Arteri Renalis
Setelah diagnosis dipastikan, maka bisa dilakukan pengobatan untuk mengatasi sumbatan arteri yang terjadi, serta mengendalikan kondisi lain yang mempengaruhi, misalnya mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
Selain itu, bisa juga dilakukan tindakan intervensi seperti:
- Angioplasti. Dengan angioplasti, sebuah kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diarahkan ke arteri renalis yang menyempit atau tersumbat. Setelah itu, balon yang terdapat pada kateter dikembangkan untuk membuka pembuluh darah arteri. Sebuah stent bisa dipasang untuk menjaga pembuluh darah agar tetap terbuka.
- Pembedahan. Pada kasus tertentu bisa dilakukan pembedahan untuk membuat bypass terhadap bagian arteri yang menyempit atau tersumbat, serta untuk membuang bagian ginjal yang tidak berfungsi.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- N, Vamada K. Renal Artery Stenosis. Web MD. 2012.
- S, Seyed Ali. Renal Artery Stenosis and Occlusion. The Merck Manual.