Asidosis Tubulus Renalis
Asidosis tubulus renalis adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan fungsi tubulus ginjal, sehingga menyebabkan kadar asam di dalam darah menjadi berlebihan (asidosis).
Penyebab Asidosis tubulus renalis
Penyebab Asidosis Tubulus Renalis
Untuk bisa berfungsi dengan normal, kadar asam dan basa tubuh harus seimbang. Zat asam dihasilkan dari pemecahan makanan dan masuk ke dalam aliran darah. Zat-zat asam ini dibuang dari darah oleh ginjal dan dikeluarkan melalui air kemih. Namun, pada asidosis tubulus renalis, terjadi gangguan fungsi tubulus ginjal, sehingga cenderung meningkatkan kadar asam di dalam darah (asidosis).
Asidosis tubulus renalis bisa merupakan:
- Kelainan yang bersifat diturunkan (herediter) dan menetap.
- Gangguan yang seringkali terjadi pada penyakit lainnya, misalnya diabetes mellitus, penyakit sel sabit, atau penyakit autoimun (contohnya lupus eritematosus sistemik).
- Kondisi sementara yang terjadi akibat sumbatan saluran kemih atau pemakaian obat-obat tertentu, misalnya acetazolamide, amfoterisin B, ACE inhibitor (misalnya captopril), angiotensing receptor blockers (ARB), dan obat diuretik yang menahan kalium dalam tubuh.
Gejala Asidosis tubulus renalis
Gejala Asidosis Tubulus Renalis
Banyak orang dengan asidosis tubulus renalis tidak memiliki gejala. Sebagian besar penderita mengalami gejala setelah gangguan terjadi untuk waktu lama.
Jenis Asidosis Tubulus Renalis
Jenis | Penyebab | Kelainan yang Mendasari | Gejala dan Kelainan Metabolik yang Terjadi |
1 | Bisa merupakan penyakit keturunan, atau bisa juga dipicu oleh penyakit autoimun/pemakaian obat-obat tertentu Penyebabnya biasanya tidak diketahui, terutama terjadi pada wanita |
Ketidakmampuan untuk membuang asam ke dalam air kemih |
|
2 |
Biasanya disebabkan oleh penyakit keturunan, seperti: sindroma Fanconi, intoleransi fruktosa herediter, penyakit Wilson atau sindroma Lowe Bisa juga disebabkan oleh multiple myeloma, keracunan logam berat, atau pemakaian obat tertentu |
Ketidakmampuan untuk menyerap kembali bikarbonat dari air kemih, sehingga terlalu banyak bikarbonat yang terbuang |
|
4 | Bukan merupakan penyakit keturunan Penyebabnya adalah diabetes, penyakit autoimun, penyakit ginjal kronis, atu sumbatan saluan kemih |
Kurang atau tidak mampu merespon aldosteron, yaitu hormon yang membantu mengatur pengeluaran kalium dan natrium oleh ginjal |
|
Asidosis tubulus renalis tipe III merupakan campuran dari tipe I dan tipe II, namun sangat jarang terjadi.
Diagnosis Asidosis tubulus renalis
Diagnosis Asidosis Tubulus Renalis
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan, seperti:
- Pemeriksaan neurologis, untuk menilai refleks-refleks tubuh
- Pemeriksaan darah dan analisis air kemih
Penanganan Asidosis tubulus renalis
Penanganan Asidosis Tubulus Renalis
Penanganan asidosis tubulus renalis tergantung dari jenisnya misalnya:
- Tipe I dan II diatasi dengan menetralkan asam yang dihasilkan dari makanan. Terapi ini bisa mengatasi gejala-gejala yang ada, mencegah terjadinya gagal ginjal dan penyakit tulang, serta menjaga agar penyakit tidak memburuk.
- Pada tipe IV, asidosis yang terjadi sangat ringan, sehingga mungkin tidak perlu dikoreksi dengan obat. Kadar kalium yang tinggi di dalam darah biasanya bisa dijaga dengan cara membatasi asupan kalium, mencegah terjadinya dehidrasi, serta jika perlu dengan pengobatan untuk meningkatkan pengeluaran kalium.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- M, James I. Renal Tubular Acidosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.