Informasi Penyakit

Purpura Alergika

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Purpura Alergika

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Purpura Alergika (purpura Henoch-Schonlein) adalah suatu peradangan pada pembuluh darah yang mungkin disebabkan oleh suatu reaksi autoimun yang abnormal. Purpura alergika mengenai pembuluh darah kecil (kapiler darah) pada kulit dan sering pada ginjal. Purpura alergika tampak sebagai bercak keunguan pada kulit (paling jelas terlihat di bokong dan tungkai bawah bagian belakang). Peradangan kapiler darah ini berhubungan dengan peradangan sendi (arthritis) dan kadang juga disertai rasa kram pada perut. Pada purpura alergika, kapiler darah di kulit, sendi, saluran pencernaan atau ginjal mengalami peradangan dan kebocoran.


Penyebab Purpura alergika

Penyebab pasti purpura alergika masih belum diketahui. Purpura alergika (Purpura Henoch Schonlein) kemungkinan diakibatkan oleh adanya respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Purpura alergika biasanya terjadi di musim semi dan seringkali terjadi setelah penderita mengalami infeksi tenggorokan atau saluran nafas. Purpura alergika mungkin terjadi akibat adanya respon abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi ini (baik virus atau bakteri). Selain itu, penyakit ini juga dapat dipicu karena pemakaian obat-obat tertentu.

Purpura alergika terutama menyerang anak-anak kecil; tetapi juga bisa terjadi pada segala usia, termasuk orang dewasa. 


Gejala Purpura alergika

Purpura alergika (purpura Henoch Schonlein) bisa terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung sebentar atau timbul secara perlahan dan berlangsung lama.

Penyakit ini berawal sebagai bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh kapiler yang mengalami peradangan sehingga sejumlah kecil darah terkumpul pada jaringan sekitar. Dengan berjalanya waktu, bintik merah ini akan berubah warna menjadi keunguan dan dapat bertahan hingga 5 hari (purpura). Purpura dapat muncul berulang dan ditemukan pada tubuh, namun paling sering ditemukan di daerah kaki, tungkai, lengan dan bokong, dan dapat terasa gatal. 

Selain lesi kulit, gejala purpura alergika juga dapat mengenai persendian, saluran cerna, dan ginjal. Peradangan pada sendi paling sering mengenai lutut dan pergelangan kaki, terjadi pada dua per tiga penderita anak-anak. Persendian menjadi bengkak dan nyeri terutama jika digerakkan, dan bisa disertai demam. Peradangan sendi biasanya membaik tanpa kerusakan sendi yang menetap. Pada saluran cerna, adanya perdarahan bisa menyebabkan kram perut. Dan hampir separuh penderita mengalami hematuria (air kemihnya mengandung darah). 

Penyembuhan sempurna terjadi pada sebagian besar penderita dalam waktu 1 bulan, tetapi gejala-gejalanya bisa hilang-timbul sebanyak beberapa kali.
Kadang terjadi kerusakan ginjal yang menetap. 

Anak-anak penderita purpura alergika yang berusia kurang dari tiga tahun memiliki onset penyakit yang lebih singkat dan lebih ringan, serta lebih sedikit mengalami kekambuhan. Pada anak-anak yang lebih tua, biasanya memiliki gejala yang lebih serius. Komplikasi yang bisa terjadi meliputi nyeri perut yang hebat akibat perdarahan saluran cerna serta gangguan ginjal berat, yang juga dapat terjadi pada penderita dewasa. 


Diagnosis Purpura alergika

Diagnosis purpura alergika biasanya ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang ada. Pemeriksaan kultur swab tenggorokan, pemeriksaan air kemih, dan pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk melihat adanya peradangan dan fungsi ginjal. Biopsi kulit dan juga terkadang biopsi ginjal dapat dilakukan untuk melihat adanya peradangan pada pembuluh darah.

Biopsi ginjal biasanya dilakukan jika ditemukan gejala kelainan pada ginjal, dan hasil pemeriksaan darah atau air kemih menunjukkan adanya perubahan di dalam fungsi ginjal. Contoh jaringan ginjal akan diambil untuk diperiksa dengan mikroskop, guna menentukan luasnya kerusakan dan meyakinkan bahwa penyebabnya adalah purpura alergika.


Penanganan Purpura alergika

Purpura alergika umumnya bersifat ringan dan sembuh spontan. Namun penyakit ini juga dapat menimbulkan masalah serius pada ginjal dan saluran cerna. Selain itu, bercak pada kulit dapat menjadi sangat jelas terutama pada tungkai bawah.

Pengobatan purpura alergika diberikan sesuai dengan area yang terkena. Purpura alergika yang mengenai sendi, bisa diberikan obat anti peradangan (seperti ibuprofen) untuk membantu mengatasi rasa nyeri. Beberapa penderita bisa mendapatkan pengobatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), terutama mereka yang sampai mengalami nyeri perut hebat atau kerusakan ginjal.

Jika diduga penyebabnya adalah pemakaian obat, maka sebaiknya pemakaian obat segera dihentikan.


Informasi Produk Terkait Purpura Alergika


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

- Melissa Conrad Stoppler. Henoch-Schonlein Purpura. Medicine Net. 2012.

- Health Studies. Allergic Purpura. 2009. www.ahealthstudy.com

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa