Trauma Akustik (Berkurangnya Pendengaran Akibat Kebisingan)
Berkurangnya pendengaran akibat kebisingan (Trauma Akustik) adalah penurunan fungsi pendengaran yang terjadi setelah telinga menerima suara-suara yang berisik/gaduh. Gangguan pendengaran lebih sering terjadi akibat paparan terhadap kebisingan jangka panjang ketimbang paparan yang mendadak. Gangguan pendengaran bisa bersifat sementara atau menetap. Paparan jangka panjang terhadap kebisingan bisa menyebabkan gangguan pendengaran yang menetap.
Penyebab Trauma akustik
Penyebab Trauma Akustik
Suara bising, misalnya yang berasal dari alat-alat tukang kayu, gergaji, mesin besar, tembakan atau pesawat terbang bisa menyebabkan ketulian dengan cara merusak sel-sel rambut penerima pendengaran di telinga bagian dalam. Penyebab lainnya adalah pemakaian headphone dan berada di dekat pengeras suara (loudspeakers).
Kepekaan terhadap suara bising pada setiap orang berbeda-beda, tetapi hampir setiap orang akan mengalami ketulian jika telinganya terpapar oleh bising dalam waktu cukup lama. Setiap bunyi dengan kekuatan diatas 85dB bisa menyebabkan kerusakan pada telinga. Ledakan juga bisa menyebabkan ketulian yang sama.
Gejala Trauma akustik
Gejala Trauma Akustik
Penurunan fungsi pendengaran yang terjadi biasanya bersifat menetap dan disertai dengan telinga berdenging (tinnitus).
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika anda mempunyai keluhan gangguan pendengaran yang mulai terganggu.
Diagnosis Trauma akustik
Diagnosis Trauma Akustik
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan adanya riwayat paparan terhadap suara keras. Pemeriksaan audiometri bisa dilakukan untuk menentukan seberapa besar gangguan pendengaran yang terjadi.
Penanganan Trauma akustik
Pengobatan Trauma Akustik
Penderita yang mengalami penurunan fungsi pendengaran yang berat biasanya akan memerlukan alat bantu dengar.
Komplikasi Trauma Akustik
Mengabaikan trauma akustik dan gejala terkait dapat mempunyai implikasi jangka panjang yang signifikan, seperti:
- Kehilangan pendengaran yang permanen. Sel-sel rambut di telinga bagian dalam bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal suara ke otak. Kebisingan yang berlebihan dapat merusak sel suara ini, dan sayangnya setelah rusak, sel-sel tersebut tidak dapat beregenerasi kembali.
- Kesehatan Mental. Telinga sering berdengung dan gangguan pendengaran dapat menyebablan stres, kecemasan, serta depresi. Rasa tidak nyaman tentunya dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita.
- Kesulitan berkomunikasi. Gangguan pendengaran dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami ucapan lawan bicara.
- Meningkatkan risiko komplikasi lainnya. Trauma akustik yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi terkait telinga lainnya, seperti infeksi.
Prognosis Trauma Akustik
Gangguan pendengaran terkait trauma akustik mungkin bersifat permanen pada telinga yang terkena. Mengenakan selalu pelindung telinga pada tempat/area bekerja risiko tinggi mendapatkan suara keras dapat mencegah gangguan pendengaran bertambah berat.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Trauma Akustik
Hindari suara-suara yang bising/gaduh. Gunakan pelindung telinga (misalnya menggunakan sumbat telinga yang dimasukkan ke dalam saluran telinga atau penutup telinga) saat berada di lingkungan yang bising. Jangan mendengarkan musik yang keras untuk waktu yang lama.
Referensi
Referensi:
- Healthline. Acoustic Trauma. 2018
- Medline Plus. Acoustic Trauma. 2022
- V, Linda J. Acoustic Trauma. Medline Plus. 2012.
- Web MD. Hearing Loss. 2010.
Diperbarui 5 Februari 2024