Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Massa Skrotum

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Massa Skrotum

Massa Skrotum

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Massa Skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar). Massa skrotum yang jinak bisa merupakan suatu hematokel, hidrokel, varikokel, atau spermatokel.


Penyebab Massa skrotum

Penyebab Massa Skrotum

Penyebab terbentuknya massa di dalam skrotum bervariasi dan bisa merupakan sesuatu yang jinak maupun ganas.

Penyebab dari pembentukan massa skrotum bisa berupa:

  • Peradangan maupun infeksi (misalnya epididimitis)
  • Cedera fisik pada skrotum
  • Herniasi (hernia inguinalis)
  • Tumor
  • Angka kejadian dan faktor resikonya bervariasi, tergantung pada penyebabnya.

Gejala Massa skrotum

Gejala Massa Skrotum

Secara umum, massa skrotum bisa menimbulkan gejala sebagai berikut:

  • Benjolan atau pembengkakan di dalam skrotum, dengan ataupun tanpa rasa nyeri
  • Bisa terjadi kemandulan
  • Skrotum membesar

Hematokel

Hematokel adalah penimbunan darah yang biasanya terjadi setelah skrotum mengalami cedera. Jika hanya sedikit, biasanya darah akan kembali diserap; tetapi jika banyak, perlu dilakukan pembedahan untuk membuangnya.

Hidrokel

Hidrokel adalah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di kemudian hari; bisa hanya menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum.

Hidrokel sering ditemukan pada bayi baru lahir. Hidrokel terjadi akibat adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak. Normalnya, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan setelah bayi lahir.

Hidrokel juga bisa terjadi akibat:

  • Peradangan atau cedera pada testis maupun epididimis
  • Penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika

 Varikokel

Varikokel adalah varises di dalam skrotum. Varikokel terjadi akibat kelainan pada katup vena di sepanjang korda spermatika. Kelainan katup ini menghambat aliran darah sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena.

Perkembangan varikokel biasanya berlangsung lambat dan bisa tanpa gejala. Varikokel lebih sering terjadi pada pria berusia 15-25 tahun dan merupakan penyebab kemandulan pada 39% penderita.

Varikokel yang muncul secara tiba-tiba pada usia lanjut bisa disebabkan oleh tumor ginjal yang telah mengenai vena renalis dan menyebabkan gangguan aliran darah melalui vena spermatika.

Varikokel biasanya terbentuk di skrotum sebelah kiri, massa ini biasanya terasa/tampak nyata jika penderita berdiri dan menghilang jika penderita bersandar karena aliran darah ke vena tersebut berkurang.

Spermatokel

Spermatokel adalah suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati. Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.

 


Diagnosis Massa skrotum

Diagnosa Massa Skrotum

Diagnosis didasarkan dari gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain : USG skrotum atau biopsi.

Hidrokel bisa diketahui dengan menyinari skrotum dengan lampu senter. Skrotum yang terisi cairan jernih akan tampak tembus cahaya (transiluminasi).


Penanganan Massa skrotum

Pengobatan Massa Skrotum

Hematokel, hidrokel dan spermatokel biasanya bersifat jinak dan tidak perlu diobati. Namun, kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang darah, cairan ataupun sel-sel yang mati.

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke testis. Pengobatan bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum atau pembedahan.

Varikokel bisa diatasi secara konservatif dengan menggunakan penyangga skrotum & bila timbul rasa sakit bisa diberikan obat pereda nyeri seperti misalnya Paracetamol. Tetapi jika nyeri menetap, terjadi kemandulan atau terjadi penciutan testis, maka dilakukan ligasi (pengikatan).


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Diperbarui 15 September 2023