Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Keterbelakangan/Retardasi Mental

BELLA PRICYLLA
4 April 2024
Keterbelakangan/Retardasi Mental

Keterbelakangan/Retardasi Mental

BELLA PRICYLLA
4 April 2024

Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.

Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial. 


Penyebab Keterbelakangan/retardasi mental

Penyebab Retardasi Mental

Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan (genetik) dan lingkungan. Sebagian besar kasus Retardasi mental, penyebabnya tidak diketahui; hanya sekitar 25% kasus yang memiliki penyebab yang spesifik.

Secara umum, penyebab Retardasi mental dapat dibagi menjadi beberapa kelompok:

  • Trauma (sebelum dan sesudah lahir)
    - Perdarahan di dalam kepala sebelum atau sesudah lahir
    - Cedera akibat kekurangan oksigen, sebelum, selama atau sesudah lahir
    - Cedera kepala yang berat
  • Infeksi (bawaan dan sesudah lahir), misalnya infeksi rubella, sitomegalovirus, toksoplasma, atau HIV.
  • Kelainan kromosom, misalnya pada sindroma Down
  • Kelainan metabolik yang diturunkan, misalnya galaktosemia dan fenilketonuria
  • Keracunan, misalnya keracunan timah hitam, atau pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil
  • Gangguan gizi, misalnya pada marasmus atau kwashiorkor
  • Lingkungan, misalnya akibat status ekonomi yang rendah

Gejala Keterbelakangan/retardasi mental

Gejala Retardasi Mental

Ada berbagai tanda retardasi mental pada anak-anak. Tanda-tanda ini bisa muncul saat masih bayi, atau baru tampak kemudian saat anak masuk ke usia sekolah. Hal ini tergantung dari keparahan gangguan intelektual yang terjadi. Beberapa tanda yang paling sering ditemukan adalah:

  • Keterlambatan anak untuk bisa berguling, duduk, atau merangkak
  • Keterlambatan atau kesulitan dalam berbicara
  • Lambat untuk belajar buang air, berpakaian, atau makan sendiri
  • Sulit untuk mengingat sesuatu
  • Tidak mampu untuk menghubungkan tindakan dan akibatnya
  • Gangguan perilaku, misalnya emosi mudah meledak
  • Kesulitan untuk berpikir logis atau menyelesaikan masalah

Tingkatan Retardasi Mental

Tingkat Kisaran IQ Kemampuan Usia Prasekolah
(sejak lahir-6 tahun) 
Kemampuan Usia Sekolah
(6-20 tahun)
Kemampuan Masa Dewasa
(21 tahun keatas)
Ringan 52-69
  • Bisa membangun kemampuan sosial dan komunikasi
  • Koordinasi otot sedikit terganggu
  • Seringkali tidak terdiagnosis
  • Bisa mempelajari pelajaran kelas 6 pada akhir usia belasan tahun
  • Bisa dibimbing ke arah pergaulan sosial
  • Bisa dididik
Biasanya bisa mencapai kemampuan kerja dan sosialisasi yg cukup, tetapi ketika mengalami stres sosial ataupun ekonomi, memerlukan bantuan
Moderat 36-51
  • Bisa berbicara dan belajar berkomunikasi
  • Kesadaran sosial kurang
  • Koordinasi otot cukup
  • Bisa mempelajari beberapa kemampuan sosial dan pekerjaan
  • Bisa belajar bepergian sendiri di tempat-tempat yang dikenalnya dengan baik
  • Bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan melakukan pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian/sedikit keahlian dibawah pengawasan
  • Memerlukan pengawasan dan bimbingan ketika mengalami stres sosial maupun ekonomi yg ringan
Berat 20-35
  • Bisa mengucapkan beberapa kata
  • Mampu mempelajari kemampuan untuk menolong diri sendiri
  • Kemampuan berbicara terbatas
  • Koordinasi otot jelek
  • Bisa berbicara atau belajar berkomunikasi
  • Bisa mempelajari kebiasaan hidup sehat yg sederhana
  • Bisa merawat diri sendiri dibawah pengawasan
  • Dapat melakukan beberapa kemampuan perlindungan diri dalam lingkungan yg terkendali
Sangat berat 19 atau kurang
  • Sangat terbelakang
  • Koordinasi ototnya sedikit sekali
  • Mungkin memerlukan perawatan khusus
  • koordinasi otot terbatas
  • kemampuan komunikasi terbatas
  • Bisa merawat diri tetapi sangat terbatas
  • biasanya memerlukan perawatan khusus

Anak dengan MR ringan (IQ 52-69) bisa mencapai kemampuan membaca. Meskipun memiliki kesulitan dalam membaca, tetapi mereka dapat mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memerlukan pengawasan dan bimbingan serta pendidikan dan pelatihan khusus. Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik, tetapi mereka bisa menderita epilepsi. Mereka seringkali tidak tumbuh dewasa dan kapasitas perkembangan interaksi sosialnya kurang. Mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan mungkin memiliki penilaian yang buruk. Mereka jarang melakukan penyerangan yang serius, tetapi bisa melakukan kejahatan impulsif.

Anak-anak dengan RM moderat (IQ 36-51) jelas mengalami keterlambatan dalam belajar berbicara dan keterlambatan dalam mencapai tingkat perkembangan lainnya (misalnya duduk dan berbicara). Dengan latihan dan dukungan dari lingkungannya, mereka dapat hidup dengan tingkat kemandirian tertentu.

Anak-anak dengan RM berat (IQ 20-35) dapat dilatih meskipun agak lebih susah dibandingkan dengan RM moderat.

Anak-anak dengan RM sangat berat (IQ 19 atau kurang) biasanya tidak dapat belajar berjalan, berbicara atau memahami.

Angka harapan hidup untuk anak-anak dengan RM mungkin lebih pendek, tergantung pada penyebab dan beratnya RM. Biasanya, semakin berat RMnya maka semakin kecil angka harapan hidupnya.


Kapan harus ke dokter?

Pantau terus tumbuh kembang anak sejak lahir, dengan memantau tumbuh kembang anak kondisi retardasi mental dapat dideteksi secara dini. Segeralah konsultasikan anak anda ke dokter, jika perkembangan anak tidak sesuai dengan seusianya.


Diagnosis Keterbelakangan/retardasi mental

Diagnosis Retardasi Mental

Seorang anak Retardasi mental menunjukkan perkembangan yang secara signifikan lebih lambat dibandingkan dengan anak lain yang sebaya.

Tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata bisa dikenali dan diukur melalui tes kecerdasan standar (tes IQ), yang menunjukkan hasil kurang dari 2 SD (standar deviasi) dibawah rata-rata (kurang dari 70).


Penanganan Keterbelakangan/retardasi mental

Penanganan Retardasi Mental

Tujuan penanganan yang utama adalah mengembangkan potensi anak semaksimal mungkin. Sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin. Pendekatan perilaku sangat penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak retardasi mental.


Komplikasi Retardasi Mental

Pada anak-anak dengan retardasi mental yang berat, mungkin juga terdapat masalah kesehatan lainnya, seperti:

  • Kejang
  • Gangguan suasana hati (kecemasan, autisme, dll)
  • Gangguan keterampilan motorik
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pendengaran

 


Prognosis Retardasi Mental

Prognosis pada retardasi mental yang cukup berat memiliki prognosis yang kurang baik, karena anak cenderung memerlukan dukungan seumur hidup. Secara umum, semakin berat retardasi mental yang diderita dan semakin banyak masalah fisik yang dimiliki, dapat mempengaruhi kualitas dan angka harapan hidup penderita.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Retardasi Mental

Konsultasi genetik akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada orang tua dari anak dengan retardasi mental mengenai penyebab terjadinya RM. Vaksinasi MMR secara dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella (campak Jerman) sebagai salah satu penyebab RM.

Amniosentesis dan pengambilan contoh vili korion merupakan pemeriksaan diagnostik yang dapat menemukan sejumlah kelainan, termasuk kelainan genetik dan kelainan otak atau korda spinalis pada janin. Setiap wanita hamil yang berumur lebih dari 35 tahun dianjurkan untuk menjalani amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki risiko melahirkan bayi yang menderita sindroma Down.

USG juga dapat digunakan untuk membantu menemukan adanya kelainan otak. Sindroma Down dan spina bifida juga bisa dideteksi dengan mengukur kadar alfa-protein serum.

Tindakan pencegahan lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya retardasi mental:

  • Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan konsultasi genetik untuk keluarga-keluarga yang memiliki faktor risiko dapat mengurangi angka kejadian RM yang penyebabnya adalah faktor genetik.
  • Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan dan menyelenggarakan pendidikan yang baik dapat mengurangi angka kejadian RM ringan akibat kemiskinan dan status ekonomi yang rendah.
  • Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri serta racun lainnya akan mengurangi RM akibat keracunan. Selain itu, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan efek dari pemakaian alkohol dan obat-obatan selama kehamilan juga dapat mengurangi angka kejadian RM.
  • Pencegahan rubella kongenitalis merupakan contoh yang baik dari program yang berhasil untuk mencegah salah satu bentuk RM. Kewaspadaan yang konstan (hubungan dengan kucing, toksoplasmosis dan kehamilan), membantu mengurangi RM akibat toksoplasmosis.

Referensi

Referensi:

  • D, David T. Intellectual Disability. Web MD. 2013.
  • G, Mary L. Mental Retardation. Kids Health. 2010.
  • S, Stephen B. Intellectual Disability. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.