Toksoplasmosis; Infeksi Toksoplasma
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Pada umumnya infeksi toxoplasma tidak menimbulkan gejala apa pun, namun pada ibu hamil infeksi tersebut dapat berisiko menyerang plasenta dan bayi.
Sekitar 10-15% wanita hamil memiliki kekebalan alami terhadap toksoplasmosis karena dalam tubuhnya telah terbentuk serum antibodi dari infeksi sebelumnya. Sejumlah lainnya yang tidak memiliki kekebalan rentan terkena, namun kemungkinan terinfeksi biasanya rendah. Selain itu, tidak semua ibu hamil yang terkena toksoplasmosis menularkan ke bayinya.
Bila calon ibu terjangkiti toksoplasmosis pada trimester pertama kehamilan, kemungkinannya 15% akan menularkan ke bayi. Semakin tua usia kehamilan, semakin besar risiko penularan, hingga mencapai 60% bila calon ibu baru terinfeksi di trimester ketiga. Namun di sisi lain, semakin tua usia bayi, bayi juga semakin kuat melawan infeksi. Infeksi toksoplasmosis menimbulkan risiko terbesar pada usia kehamilan 10-24 minggu.
Penyebab Toksoplasmosis; infeksi toksoplasma
Penyebab Toksoplasmosis (Infeksi Toksoplasma)
Toxoplasma gondii, suatu parasit bersel tunggal. Parasit ini ada di seluruh dunia, di mana terdapat kucing. Toxoplasma gondii menginfeksi sejumlah besar hewan dan juga manusia. Infeksi berat biasanya terjadi hanya pada janin dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat AIDS, kanker, atau pemakaian obat-obat untuk menekan respons penolakan tubuh terhadap organ transplan (obat imunosupresan).
Parasit ini bereproduksi di dalam sel-sel yang melapisi usus kucing. Telur parasit ditemukan di dalam tinja kucing. Manusia dapat terinfeksi melalui beberapa cara:
- makan daging yang mentah atau tidak matang dari hewan yang terinfeksi, dimana terdapat kista parasit
- mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi kotoran kucing atau bahan lainnya (misalnya tanah yang terkontaminasi kotoran) yang mengandung parasit
- transfusi darah atau transplantasi organ dari orang yang terinfeksi
- dari ibu ke janin melalui plasenta
Infeksi toxoplasma pada janin, yang didapat dari ibunya melalui plasenta, dapat mengakibatkan terjadinya keguguran, bayi lahir mati, atau bayi lahir dengan toksoplasmosis kongenital. Namun, jika seorang wanita terinfeksi sebelum hamil, parasit tidak masuk ke janin yang dikandungnya.
Gejala Toksoplasmosis; infeksi toksoplasma
Gejala Toksoplasmosis (Infeksi Toksoplasma)
Kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat hanya memiliki sedikit gejala dan dapat pulih kembali.
Anak-anak yang lahir dengan toksoplasmosis kongenital bisa mengalami sakit berat dan meninggal segera setelah dilahirkan, atau bisa juga tidak bergejala sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. Beberapa anak bahkan tidak pernah menjadi sakit. Gejala khas pada bayi baru lahir yang terinfeksi dapat berupa:
- peradangan pada mata yang bisa menyebabkan kebutaan
- pembesaran hati dan limpa
- kuning (jaundice)
- muncul ruam kulit, mudah memar
- kejang
- kepala yang berukuran besar atau kecil
- gangguan intelektual (retardasi mental)
Toksoplasmosis yang didapat setelah lahir jarang menimbulkan gejala pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Ketika gejala muncul, biasanya gejala bersifat ringan, misalnya berupa pembesaran kelenjar getah bening yang tidak terasa nyeri, demam ringan yang hilang timbul, rasa tidak enak badan, dan terkadang sakit tenggorokan. Beberapa orang bisa hanya mengalami peradangan pada mata, biasanya terjadi akibat reaktivasi toksoplasmosis kongenital.
Gejala-gejala toksoplasmosis pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah tergantung dari lokasi infeksi. Toksoplasmosis pada otak menyebabkan gejala-gejala berupa sakit kepala, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan dalam berbicara, kejang, dan penurunan kesadaran hingga koma.
Toksoplasmosis disseminata akut dapat menyebabkan timbulnya ruam, demam tinggi, menggigil, sesak napas, dan kelelahan. Pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan peradangan pada hati, paru-paru, atau jantung. Organ yang terkena bisa berhenti berfungsi (kegagalan organ), sehingga bersifat mengancam nyawa.
Diagnosis Toksoplasmosis; infeksi toksoplasma
Diagnosis Toksoplasmosis (Infeksi Toksoplasma)
Diagnosis biasanya didasarkan dari hasil pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi terhadap parasit. Namun, jika sistem kekebalan tubuh penderita terganggu, misalnya pada AIDS, hasil pemeriksaan darah bisa berupa negatif palsu.
Untuk menentukan apakah janin terinfeksi atau tidak, maka dapat dilakukan pemeriksaan analisis cairan ketuban terhadap adanya toksoplasmosis.
Jika diduga adanya toksoplasmosis pada otak, maka dapat dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Pada kasus yang jarang, dilakukan pengambilan contoh jaringan yang terinfeksi (biopsi) untuk memeriksa adanya parasit atau antigen yang yang dilepaskan oleh parasit.
Penanganan Toksoplasmosis; infeksi toksoplasma
Pengobatan Toksoplasmosis (Infeksi Toksoplasma)
Orang dewasa yang terinfeksi tetapi tidak bergejala atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik tidak membutuhkan terapi. Tetapi jika terdapat gejala toksoplasmosis akut, maka pengobatan bisa diberikan. Toksoplasmosis pada penderita AIDS cenderung sering mengalami kekambuhan sehingga pengobatan biasanya terus diberikan selama waktu yang tidak dapat ditentukan.
Pada Orang Dewasa Sehat
Sebagian besar orang dewasa sehat dapat sembuh tanpa pengobatan. Orang yang bergejala dapat diobati dengan kombinasi obat seperti pyrimethamine dan sulfadiazine, dan asam folat.
Pada Wanita Hamil, dan Bayi (Baru Lahir)
Wanita hamil, bayi baru lahir, bisa mendapatkan pengobatan, meskipun parasit tidak dapat dieliminasi seluruhnya. Parasit dapat tetap berada dalam sel jaringan dengan kondisi yang kurang aktif. Karena lokasinya, obat-obatan sulit menjangkaunya sehingga sulit mengeliminasi seluruhnya.
Prognosis Toksoplasmosis (infeksi Toksoplasma)
Prognosis pada penderita toksoplasmosis yang didapat setelah lahir adalah baik, kecuali jika terjadi gangguan sistem kekebalan (seperti pada penderita AIDS, yang seringkali berakibat fatal).
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Toksoplasmosis (Infeksi Toksoplasma)
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi toksoplasma:
- Gunakan sarung tangan jika hendak berkebun atau menangani tanah untuk menghindari paparan terhadap toksoplasmosis. Kemudian cuci tangan dengan bersih dengan sabun dan air, terutama sebelum makan atau menyiapkan makanan.
- Hindari minum susu mentah yang tidak dipasteurisasi, atau telur setengah matang.
- Jangan makan daging mentah atau kurang matang. Jangan mencicipi daging sebelum benar-benar matang.
- Cuci peralatan dapur secara menyeluruh. Setelah menyiapkan daging mentah, cuci talenan, pisau dan peralatan dapur lainnya dalam air panas dan sabun untuk mencegah kontaminasi silang dari makanan lain. Cucilah tangan Anda dengan baik setelah memegang daging mentah.
- Cuci atau kupas semua buah dan sayur.
- Tidak minum susu yang tidak dipasteurisasi
- Tutup kotak pasir anak-anak. Jika Anda mempunyai anak, pastikan untuk menutupi kotak pasir setiap kali mereka selesai bermain. Kucing bisa buang air besar di bak pasir terbuka.
Untuk Pecinta Kucing
Jika Anda hidup dengan HIV/AIDS, atau sedang hamil atau berencana untuk hamil, Anda berhak untuk khawatir tentang toksoplasmosis. Tapi Anda tidak harus menghindari kucing Anda. Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan:
- Pelihara kucing tetap sehat. Jaga kucing agar tetap berada di dalam rumah dan berikan makanan kucing kalengan atau makanan kering, bukan daging mentah. Kucing dapat terinfeksi karena memakan mangsa yang terinfeksi atau daging kurang matang yang mengandung parasit.
- Jangan mengadopsi kucing atau anak kucing liar. Kebanyakan kucing tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi toxoplasma, dan walaupun mereka dapat diuji untuk toksoplasmosis, mungkin diperlukan waktu hingga satu bulan untuk mendapatkan hasilnya.
- Biarkan orang lain membersihkan kandang dan tempat kotoran kucing. Jika itu tidak mungkin, maka selalu gunakan sarung tangan untuk melakukannya dan kemudian cuci tangan dengan sabun dan air hangat. Ganti tatakan kandang setiap hari. Disinfeksi kandang dengan air panas - disinfektan kimia tidak efektif terhadap T. gondii. Tidak meletakkan kandang kucing di meja dapur atau membiarkan kucing Anda di meja dapur.
Pada penerima donor organ, organ yang didonorkan harus diperiksa terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran parasit melalui organ transplantasi. Orang-orang dengan AIDS dapat diberikan obat antiretroviral untuk mengurangi risiko terkena toksoplasmosis.
Referensi
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. Toxoplasmosis. Atlanta. 2013.
- Mayo Clinic. Toxoplasmosis. 2011.
- P, Richard D. Toxoplasmosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.